Apel Manalagi
Apel Manalagi (Malus sylvestris) atau di Indonesia dikenal sebagai Apel Malang atau Apel Batu,[2] adalah spesies buah berupa apel liar dari genus Malus. Nama ilmiahnya berarti "Apel Hutan" karena sering tumbuh secara liar di hutan dengan ketinggian atau iklim tertentu dan pohonnya memiliki duri yang lumayan tajam. DeskripsiApel Manalagi memiliki mahkota bunga yang melebar dan sering kali terlihat seperti tumbuhan berupa semak dibanding pohon. Tumbuhan apel ini dapat hidup 80-100 tahun dan tumbuh setinggi 10 m dengan diameter batang 23–45 cm.[3] Bunganya memiliki organ kelamin hermafrodit dan diserbuki oleh serangga.[4] Hubungan dengan apel biasaDi masa lalu M. sylvestris dianggap leluhur terpenting dari apel biasa yang sekarang lebih umum dibudidayakan (M. domestica), yang sejak itu telah terbukti berasal dari spesies Asia tengah M. sieversii.[5] Namun analisis DNA lain baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa M. sylvestris telah memberikan kontribusi yang signifikan pada genom.[6] Penelitian ini menemukan bahwa hasil persilangan sekunder dari spesies lain dari apel-apelan membentuk genom M. domestica, dengan M. sylvestris menjadi penyumbang persilangan sekunder terbesar. Ditemukan juga bahwa populasi M. domestica saat ini lebih dekat hubungannya dengan M. sylvestris daripada M. sieversii . Namun, pada galur M. domestica yang lebih murni, leluhur M. sieversii masih mendominasi. Budidaya di IndonesiaApel Manalagi menjadi salah satu andalan perkebunan di Malang Raya, Jawa Timur.[7] Apel ini dibawa oleh orang-orang Belanda dari Australia dan Asia Tengah pada tahun 1930-an dan perkebunan apel lebih berkembang pesat di dataran tinggi Jawa Timur khususnya Malang Raya karena iklim yang lebih sejuk dan kering dibanding dengan rata-rata iklim Indonesia yang hangat dan lembap.[8] HamaDaun apel menjadi makanan bagi ulat spesies ngengat berbintik kembar (Smerinthus jamaicensis) dan mungkin ngengat hawthorn (Scythropia crataegella).[9] Galeri
Referensi
Sumber
Pranala luar
|