Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Bintang hantu


Bintang hantu adalah benda ruang angkasa yang menakjubkan dan misterius. Penemuan astronomi terpenting yang ditemukan oleh astronom ialah Pulsar dan Kuasar. Pulsar adalah sumber radio dan sumber optik yang — paling tidak dalam contoh — berdenyut secara teratur. Sedangkan Kuasar adalah sumber optik dan radio dengan intensitas yang hebat, yang jelas berjarak sangat jauh dari bumi. Deteksi pada pulsar dan kuasar, yang dimungkinkan terutama karena kemajuan - kemajuan dalam bidang astronomi radio, membuka jalan menuju pencarian pada tahun 1970-an terhadap sebuah kelas baru pada benda - benda yang mungkin merupakan fenomena fisika yang paling aneh dalam jagad raya yang disebut bintang hantu. Bintang - bintang ini dinamakan demikian karena mereka dapat memancarkan cahaya dan bertingkah laku seperti penghisap vakum, dengan menyedot materi dan energi dari ruang angkasa.

Bintang - bintang hantu, yang sangat kecil ukurannya, disampaikan oleh para ahli astrofisika sebagai tahap terakhir dalam sejarah kehidupan bintang - bintang yang sangat panjang. Bintang - bintang hantu, mengerut oleh kekuatan gaya tarik mereka sendiri, seperti disimpulkan oleh para ilmuwan berdasarkan teori umum Albert Einstein tentang relativitas. Seperti yang diketahui teori Einstein telah mengubah secara drastis konsep gaya tarik Newton.

Suatu Produk Usia

Bintang hantu sebenarnya hanyalah suatu produk dari suatu fenomena alam semesta yang telah menjadi tua secara fisik. Setelah beribu - ribu juta tahun, bintang - bintang membakar habis bahan bakar hidrogen mereka dan mulai mendingin serta menciut. Dengan berkurangnya dimensi, kekuatan gaya tarik bintang - bintang ini meningkat. Akhirnya, semua bintang mengerut karena gaya tarik mereka sendiri.

Seperti makhluk - makhluk hidup, bintang - bintang melawan pengerutan oleh gaya tarik dan kematian. Bintang - bintang yang sedang dalam proses mati menghasilkan tekanan di dalam untuk melawan kekuatan gaya tarik, tetapi alam menolak tekanan tersebut. Energi ini merupakan ekuivalen massa. Sewaktu bintang - bintang menghasilkan lebih banyak energi dari dalam, mereka menambah massa efektif mereka dan penarikan oleh gaya tarik. Sehingga nasib suatu bintang bergantung terhadap massa nya. Semakin berat suatu bintang, semakin kuat energi dari dalam, semakin besar gaya tariknya, dan semakin cepat pengerutan nya.

Referensi

Ilmu pengetahuan Populer Jilid 1. Jakarta: PT Intermasa. 1988. hlm. 240. 

Kembali kehalaman sebelumnya