Bintang laut mahkota duri
Bintang laut mahkota duri atau Bulu seribu (Acanthaster planci) adalah spesies bintang laut berlengan sangat banyak yang seluruh tubuhnya ditutupi duri yang sangat banyak pula. Habitat asli dari bintang laut mahkota duri adalah di terumbu karang pada kawasan Indo-Pasifik. Jumlah normal pada tiap populasi bintang laut mahkota duri adalah antara 1–15 ekor tiap hektar. Pemangsa bintang laut mahkota duri ketika masih berbentuk telur ialah ikan Napoleon. Sementara pada tahap dewasa, bintang laut mahkota duri dapat dimangsa oleh rajungan karang, udang karang, Polychaeta, Gastropoda dan beberapa jenis ikan. Bagi manusia, bintang laut mahkota duri tidak memiliki nilai ekonomis. Bahkan bintang laut mahkota duri menjadi penyebab bioerosi yang merusak ekosistem terumbu karang. Kerusakan skala besar yang pernah terjadi akibat ledakan populai bintang laut mahkota duri adalah kerusakan terumbu karang di Kepulauan Ryukyu, Jepang. Lalu kerusakan Karang Penghalang Besar di Australia. TaksonomiNama takson untuk bintang laut mahkota duri adalah Acanthaster planci.[1] Bintang laut mahkota duri termasuk dalam filum Echinodermata.[2] Sub kelas dari bintang laut mahkota duri adalah Asteroriodea.[3] Nama lain dari bintang laut mahkota duri adalah bintang bulu seribu.[4] AnatomiBintang laut mahkota duri merupakan spesies bintang laut.[5] Ukuran tubuh bintang laut mahkota duri sangat besar.[6] Tubuhnya ditutupi oleh duri.[7] Kulit dari bintang laut mahkota duri ditutupi oleh duri-duri yang beracun. Racun pada duri dihasilkan oleh kelenjar dalam bentuk lendir dalam skala makroskopis.[8] Bagian tubuh bintang laut mahkota duri memiliki banyak lengan.[9] Jumlah lengannya paling sedikit 20 lengan.[10] HabitatHabitat asli dari bintang laut mahkota duri adalah di kawasan Indo-Pasifik.[11] Lokasi hidup bintang laut mahkota duri berada pada zona bentos.[12] Populasi bintang laut mahkota duri di terumbu karang dapat diketahui dalam waktu singkat menggunakan metode Manta Tow.[13] Pada populasi yang normal, jumlah bintang laut mahkota duri di terumbu karang sebanyak 1–15 ekor tiap hektare.[14] PemangsaanPemangsaBintang laut mahkota duri hanya dapat dimangsa oleh pemangsa ketika telah mencapai usia juvenil dan dewasa. Karena pada fase telur dan larva, tubuh bintang laut mahkota duri mengandung zat kimia yang dapat membuat pemangsa mengalami kelumpuhan. Namun pada fase telur dan larva, bintang laut mahkota duri dapat diserang oleh pemangsa.[15] Ikan yang diketahui dapat memakan telur bintang laut mahkota duri adalah ikan Napoleon.[16] Sedikitnya telah diketahui sebanyak 12 jenis pemangsa bintang laut mahkota duri dewasa. Masing-masing termasuk dalam jenis rajungan karang, udang karang, Polychaeta, Gastropoda dan beberapa jenis ikan. Jenis Gastropoda yang mampu memangsa bintang laut mahkota duri ialah siput triton dari spesies Charonia irilonis dan Cassio cormuta. Sementara itu, jenis ikan yang mampu memangsa bintang laut mahkota duri adalah Pesudobalistes flavimarginatus, Arothron hispidus, dan Cheilinus undulates. Di perairan Samudra Pasifik bagian timur, pemangsa bintang laut mahkota duri adalah Hymenocera picta dan Pherecardia striata. Kedua spesies ini merupakan pemangsa lain yang menggantikan siput triton yang tidak ditemukan di perairan Samudra Pasifik bagian timur.[15] MangsaBintang laut mahkota duri dikenal sebagai bintang laut perusak terumbu karang.[17] Karena di kawasan Indo-Pasifik, makanan utama bintang laut mahkota duri adalah karang.[18] Bintang laut mahkota duri utamanya memakan karang batu dari marga Acropora yang merupakan jenis karang hermatipik.[19] Sumber makanan bintang laut mahkota duri terdapat pada jaringan terumbu karang, yaitu alga koralin, alga hijau, alga coklat dan Zooxanthellae.[20] Dampak bagi lingkunganKerusakan terumbu karangBintang laut mahkota duri merupakan satu-satunya spesies dalam filum Echinodermata yang tidak memiliki nilai ekonomis. Karena bintang laut mahkota duri tidak dapat dijadikan sebagai bahan makanan maupun hiasan di akuarium.[21] Selain itu, di antara jenis pemakan polip karang, bintang laut mahkota duri memiliki daya merusak yang besar terhadap koloni karang.[22] Pada populasi yang normal, bintang laut mahkota duri melakukan kerusakan karang yang kecil sehingga dapat pulih kembali. Karena Acropora yang merupakan makanan utamanya memiliki pertumbuhan yang sangat cepat.[23] Namun ketika mengalami ledakan populasi, bintang laut mahkota duri menjadi salah satu spesies kunci.[24] Ledakan populasi bintang laut mahkota duri telah menjadi salah satu penyebab kerusakan terumbu karang di kawasan Indo-Pasifik. Terumbu mati dimangsa oleh bintang laut mahkota duri hingga karang mengalami bioerosi. Struktur tiga dimensi pada akropora menghilang akibat kerusakan pada kanopi akropora.[25] Pada akhir periode tahun 1950-an, terjadi ledakan populasi bintang laut mahkota duri dari ribuan menjadi puluhan ribu di Kepulauan Ryukyu, Jepang. Kemudian pada awal periode 1960-an, ledakan populasi bintang laut mahkota duri terjadi di Pulau Green dan kawasan yang berdekatan dengan Karang Penghalang Besar. Bintang laut mahkota duri menyebar ke arah selatan dan merusak Karang Penghalang Besar hingga mendekati Townsville di Australia. Persentase kerusakan karang yang disebabkan oleh bintang laut mahkota duri terhadap bagian utara dari Karang Penghalang Besar sebesar 17% dari total 2900 terumbu karang. Kerusakan ini terjadi pada akhir periode tahun 1970-an dan 1980-an. Namun, bintang laut mahkota duri tidak merusak terumbu karang dan hanya karangnya saja. Sehingga kerusakan yang parah hanya terjadi pada sekitar 5% dari persentase kerusakan terumbu karang. Setelah 10 tahun sejak dimulainya ledakan populasi bintang laut mahkota duri, bagian utara dari Karang Penghalang Besar dapat dipulihkan kembali.[26] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|