Limit fungsi (lihat Daftar limit untuk sebuah daftar limit fungsi umum)
Limit sepihak – baik dari dua limit fungsi variabel real , ketika mendekati sebuah titik dari atas atau bawah
Teorema apit – menerima limit fungsi melalui perbandingan dengan dua fungsi lainnya
Notasi O besar – digunakan untuk menggambarkan perilaku batas fungsi ketika argumen cenderung terhadap sebuah nilai khusus atau takhingga, biasanya dalam istilah fungsi yang lebih sederhana
Barisan aritmetika – sebuah barisan bilangan sehingga beda di antara suku berturutan adalah konstan
Barisan aritmetika rampat – sebuah barisan bilangan sehingga beda di antara suku berturutan dapat menjadi salah satu dari beberapa kemungkinan konstan
Barisan geometrik – sebuah barisan bilangan sehingga setiap suku berturutan ditemukan dengan mengalikan yang sebelumnya oleh sebuah bilangan taknol tetap
Barisan harmonik – sebuah barisan dibentuk dengan mengambil timbal-balik dari suku barisan aritmetika
Ayunan – merupakan perilaku barisan bilangan real atau sebuah fungsi bernilai real, yang tidak konvergen, tetapi juga tidak divergen ke atau ; dan juga merupakan sebuah ukuran kuantitatif untuk hal tersebut.
Teorema Bernstein pada fungsi monotonik – menyatakan bahwa setiap fungsi bernilai-real pada setengah garis yang keseluruhannya monoton merupakan sebuah campuran fungsi eksponensial
Teorema fungsi invers – memberikan syarat yang cukup untuk sebuah fungsi dapat dibalikkan dalam sebuah lingkungan titik dalam ranahnya, juga memberikan sebuah rumus untuk turunan dari fungsi invers.
Teorema Anderson – mengatakan bahwa integral dari sebuah fungsi yang terintegralkan, simetrik, modus-tunggal, dan taknegatif lebih dari sebuah benda cembung -dimensi ke dalam yang menuju asalnya
Teorema nilai antara – menyatakan bahwa untuk setiap nilai di antara batas atas terkecil dan batas bawah terbesar dari citra fungsi kontinu, terdapat setidaknya satu titik dalam ranahnya bahwa fungsi memetakan ke nilai tersebut
Teorema Rolle – pada dasarnya menyatakan bahwa sebuah fungsi terdiferensialkan yang memperoleh nilai yang sama pada dua titik yang berbeda harus memiliki sebuah titik di suatu tempat di antaranya dimana turunan pertama adalah nol
Teorema nilai purata – yang memberikan sebuah busur lengkung terdiferensialkan, terdapat setidaknya satu titik pada busur di mana turunan dari lengkung sama dengan turunan "rerata" dari busur
Teorema Taylor – memberikan sebuah aproksimasi dari dikali fungsi terdiferensialkan di sekitar sebuah titik yang diberikan oleh polinomial Taylor orde-
Aturan L'Hôpital – menggunakan turunan untuik membantu mengevaluasi limit yang melibatkan bentuk tak tentu
Teorema Abel – berkaitan limit dari deret pangkat dengan jumlah koefisiennya
Teorema Darboux – menyatakan bahwa semua fungsi yang hasilnya dari pendiferensialan dari fungsi lain memiliki sifat nilai antara; citra dari sebuah selang juga merupakan sebuah selang
Teorema Heine–Borel – terkadang digunakan sebagai sifat yang mendefinisikan kekompakan
Teorema Bolzano–Weierstrass – menyatakan bahwa setiap barisan yang dibatasi di memiliki sebuah subbarisan konvergen
Teorema nilai ekstrem – menyatakan bahwa jika sebuah fungsi kontinu di selang terbatas dan tertutup , maka ini harus memperoleh sebuah maksimum dan sebuah minimum
Teorema titik tetap Banach – menjamin keberadaan dan ketunggalan titik tetap pemetaan-diri tertentu dari ruang metrik, menyediakan metode untuk mencarinya
Teorema kekonvergenan terdpminasi – menyediakan syarat yang cukup di mana dua limit tata cara yang bertukar, yaitu pengintegralan Lebesgue dan hampir di mana-mana kekonvergenan dari sebuah barisan fungsi.