Digital Mark Reader
KomponenDeskripsi DMRDMR adalah perangkat lunak pemeriksa Lembar Jawaban Komputer (LJK). LJK lazimnya digunakan pada ujian, kuesioner survei dan entri data massal. Pengisian LJK DMR dapat menggunakan pensil, bolpen maupun spidol. Pengisiannya bisa dengan tanda silang, bulatan maupun contreng. Ketika digunakan, DMR dipasangkan dengan pemindai dokumen (scanner) berkecepatan 700 hingga 7800 lembar per jam. Bottleneck sesungguhnya terjadi pada pemindai dokumen, karena perangkat lunak DMR mampu memeriksa 12000 gambar LJK per menit, atau setara dengan 200 gambar LJK per detik. DMR telah digunakan oleh ribuan lembaga di Indonesia dan luar negeri, termasuk di antaranya ratusan perguruan tinggi, ratusan lembaga di bawah koordinasi Kemdikbud, ratusan cabang lembaga bimbingan belajar, kepolisian, militer, biro psikologi dan konsultan SDM. DMR digunakan untuk rekrutmen, evaluasi kinerja pegawai, ujian psikologi dan seleksi polisi, militer dan CPNS, survei kepuasan pelanggan, hingga untuk pengawasan peralatan di perusahaan minyak asing. Sejarah DMRProf. Dr. Ir. Ing. Iping Supriana, DEA, peneliti di Teknik Informatika ITB adalah penggagas dari produk DMR. Sebagai pimpinan Tim Riset Unggulan ITB tahun 2002/2003, pengembangan DMR dilakukan Prof. Iping bersama 3 peneliti lain, yaitu:
Penelitian DMR ini awalnya merupakan sebuah riset bertemakan Optical Mark Recognition (OMR) versi digital dengan memanfaatkan pemindai dokumen yang berbiaya rendah untuk membaca Lembar Jawab Komputer (LJK). Tantangan utama dari sebuah LJK yang masuk ke pemindai dokumen adalah terjadinya distorsi geometrik baik berupa geseran, perputaran dan penskalaan yang kadang tak tampak oleh mata namun sangat mempengaruhi akurasi pembacaan. Biaya operasional teknologi OMR juga terlalu tinggi, mulai dari harga alat pemindai ratusan juta rupiah, hingga biaya cetak LJK mencapai ribuan rupiah per lembar. Selain itu, bila terjadi kesalahan pengisian, maka proses pemindaian terhenti, LJK harus dicari lalu diperbaiki, setelah itu dipindai ulang. Dengan demikian, kecepatan maksimal pemindai OMR tidak dapat tercapai. Dengan memaksimalkan kecepatan pemindai dokumen, paket DMR dengan harga 70% lebih murah daripada OMR memiliki kecepatan yang bersaing dengan OMR. Dengan toleransi terhadap kemiringan, pergeseran, penskalaan, berat jenis kertas dan warna atau hitam putihnya cetakan, biaya cetak LJK DMR juga dapat ditekan drastis 90 % lebih murah daripada LJK OMR. Hasil DMR dapat diperoleh dalam waktu yang sangat singkat karena akurasi tinggi sistem DMR didukung oleh verifikasi visual yang dapat pula dioperasikan oleh lebih dari 1 operator melalui jaringan LAN. Form LJK DMR siap cetak maupun citra hasil pemeriksaan DMR juga dapat diunggah ke Internet untuk keperluan uji publik, bila diperlukan. Pemanfaatan DMRPada dunia pendidikan
Untuk riset pemasaran, penilaian kinerja, psikotes, sertifikasi & entri data
Untuk seleksi penerimaan pegawai dan Polisi, Militer serta CPNS
Alat pemindai dokumen yang tadinya hanya digunakan di perkantoran kini memiliki nilai tambah sebagai alat pemindai LJK yang juga digunakan dari perguruan tinggi hingga sekolah dasar, dari biro psikologi hingga lembaga bimbingan belajar. Penghargaan DMR
Pengembangan dan Pemasaran DMRUntuk melanjutkan pengembangan DMR serta memetik nilai komersial dari penelitian produk DMR, pada tahun 2004 dibentuklah CV. Cipta Citra Codena yang berlokasi di Bandung dan dibantu oleh mitra penjualan di kota-kota besar di Indonesia, termasuk PT Prisma Teknologi Informatika di Jakarta sebagai distributor. Sejak 2006 hingga 2012, PT Prisma Teknologi Informatika setiap tahun memperoleh penghargaan penjualan tertinggi di Indonesia untuk produk pemindai dokumen merk Fujitsu, hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh volume penjualan DMR. Referensi
Pranala luar |