Dumat al-Jandal
Dumat al-Jandal (bahasa Arab: دُومَة ٱلْجَنْدَل, translit. Dūmat al-Jandal, pelafalan [ˈduːmat alˈdʒandal], dikenal juga sebagai Al-Jawf atau Al-Jouf (bahasa Arab: ٱلْجَوْف),[1] adalah sebuah kota reruntuhan kuno bersejarah yang berlokasi di Provinsi Jauf, berada di barat laut Arab Saudi. Situs tersebut terletak 37 kilometer dari Sakaka. Pada Dumat al-Jandal terdapat tembok pembatas yang dianggap sebagai bagian dari situs bersejarah. Selain itu, di sana juga terdapat osasis yang memiliki sejumlah reruntuhan bersejarah.[2] Kata Dumat secara harfiah dapat diartikan sebagai Dumah, yang merupakan putra keenam Nabi Ismail, dan disebutkan juga dalam Kitab Kejadian. Kata Dumah juga dapat diartikan atau merujuk pada suatu wilayah yang dahulunya merupakan daerah kekuasaan kabilah Bani Dumah. Sedangkan, al-jandal berarti batuan atau bebatuan.[3] Sementara kata Al-Jawf bermakna cekungan atau bagian yang rendah, yang merujuk pada Wadi Sirhan. Reruntuhan kuno tersebut menggambarkan sebuah benteng bangsa Arab, hal tersebut ditandai dengan adanya sebuah prisma tanah liat yang berasal dari Kerajaan Asyur Baru pada abad ke-7 SM.[4] IdentifikasiBeberapa ahli mengidentifiikasi bahwa Dumat al-Jandal merupakan sebuah situs yang dahulunya merupakan wilayah dari Dumah, salah satu dari dua belas putra Ismael yang telah disebutkan dalam Kitab Kejadian. Namun, tidak ada bukti arkeologis yang menunjukkan bahwa para Bapa Leluhur Alkitab itu ada dan kebanyakan para ahli tidak mempercayainya. MusimDumat al-Jandal memiliki iklim gurun dan sebagian besar hujan turun ketika musim dingin. Apabila diklasifikasikan dalam sistem sistem klasifikasi Köppen–Geiger, maka lokasi situs tersebut termasuk dalam BWf (iklim gurun panas), dengan suhu rata-rata tahunan adalah 22.2 °C (72.0 °F). Sementara untuk curah hujan yaitu sekitar 59 mm (2,32 in) tiap tahunnya.
Lihat pulaReferensi
|