Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Glencore

Glencore plc
Perusahaan publik
Kode emitenLSE: GLEN
JSE: GLN
Komponen FTSE 100
IndustriKomoditas
Logam dan pertambangan
Didirikan1974; 51 tahun lalu (1974)
(sebagai Marc Rich + Co AG)
PendiriMarc Rich
Kantor pusat
Wilayah operasi
Seluruh dunia
ProdukLogam dan mineral, produk energi, produk pertanian
PendapatanKenaikan US$203,751 miliar (2021)[1]
Kenaikan US$8,515 miliar (2021)[1]
Kenaikan US$4,349 miliar (2021)[1]
Total asetKenaikan US$127,510 miliar (2021)[1]
Total ekuitasKenaikan US$36,917 miliar (2021)[1]
Pemilik
Karyawan
135.000 (2022)[3]
Situs webwww.glencore.com
Facebook: Glencore X: Glencore Instagram: glencoreplc Youtube: UCpnas3ffN8nYp0lrOZdwVYw Modifica els identificadors a Wikidata

Glencore plc adalah sebuah perusahaan pertambangan dan perdagangan komoditas multinasional yang berkantor pusat di Baar, Swiss. Kantor pusat operasional Glencore terletak di London, sementara kantor pusat resminya terletak di Saint Helier, Jersey. Perusahaan ini dibentuk melalui penggabungan antara Glencore dan Xstrata pada tanggal 2 Mei 2013.[4] Hingga 2015, perusahaan ini menempati peringkat kesepuluh dalam daftar Fortune Global 500.[5] Pada daftar Forbes Global 2000 tahun 2020, Glencore International menempati peringkat ke-48.[6] Hingga bulan Juli 2022, perusahaan ini adalah perusahaan perdagangan komoditas terbesar di dunia.[7]

Melalui Glencore International, perusahaan ini adalah produsen dan pemasar komoditas terintegrasi terbesar di dunia. Perusahaan ini adalah perusahaan terbesar di Swiss serta perusahaan perdagangan komoditas terbesar di dunia, dengan pangsa pasar global pada tahun 2010 mencapai 60% untuk seng, 50% untuk tembaga, 9% untuk gandum, dan 3% untuk minyak bumi.[8][9][10]

Glencore memiliki sejumlah pabrik di seluruh dunia serta memasok logam, mineral, minyak mentah, olahan minyak, batu bara, gas alam, dan produk pertanian ke kliennya di industri otomotif, pembangkitan listrik, produksi baja, dan pemrosesan makanan.[9] Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1994 melalui pembelian oleh manajemen terhadap Marc Rich + Co AG (yang didirikan pada tahun 1974).[9] Perusahaan ini melantai di London Stock Exchange pada bulan Mei 2011 dan merupakan komponen dari Indeks FTSE 100.[11][12] Perusahaan ini juga sempat melantai di Hong Kong Stock Exchange, tetapi kemudian keluar pada bulan Januari 2018.[13] Glencore kemudian melantai di Johannesburg Stock Exchange pada bulan November 2013.[14] Hingga tahun 2016, Qatar Investment Authority adalah pemegang saham terbesar di perusahaan ini.[15] Pada bulan Maret 2022, sovereign wealth fund dari Qatar mengumumkan bahwa mereka akan menjual sejumlah saham Glencore yang bernilai sekitar 812 juta pounds ($1,1 miliar).[16]

Sejarah

1974–1994: pembentukan dan penjualan

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1974 dengan nama Marc Rich & Co. AG oleh pedagang komoditas Marc Rich dan Pincus Green. Pada tahun 1993, sejumlah pegawai dari Marc Rich, yang dipimpin oleh Claude Dauphin, keluar untuk mendirikan sebuah perusahaan perdagangan dengan nama Trafigura.[17][18] Pada tahun 1994, setelah gagal untuk mengendalikan pasar seng dan merugi sebesar $172 juta, Rich dipaksa[19][20] untuk menjual mayoritas saham perusahaan ini ke Glencore International.[21] Glencore adalah singkatan dari "Global Energy Commodity Resources".[22]

2005: kesepakatan dengan "rogue states"

Pada tahun 2005, Radio National milik Australian Broadcasting Corporation (ABC) memberitakan bahwa Glencore "diduga telah menjalin kesepakatan ilegal dengan negara berbahaya (Afrika Selatan yang apartheid, USSR, Iran, dan Irak di bawah kepemimpinan Saddam Hussein") dan memiliki "sejarah melanggar embargo PBB untuk mendapatkan keuntungan dari rezim yang korup atau lalim".[23] Secara spesifik, CIA menemukan bahwa Glencore telah membayar kickback ilegal sebesar $3.222.780 agar dapat memperoleh minyak sebagai bagian dari Program Minyak untuk Makanan dari PBB untuk Irak. Perusahaan ini pun menyangkal tuduhan tersebut, menurut laporan CIA yang dikutip oleh ABC.[23][24]

2005–2011: Glencore, Dan Gertler, dan Kongo

Pada tahun 2005, hasil dari penjualan sejumlah minyak ke Glencore disita sebagai bagian dari investigasi korupsi di Republik Demokratik Kongo.[25]

Pada tahun 2007, tambang Nikanor digabung ke tambang Katanga dalam sebuah transaksi bernilai US$3,3 miliar.[26]

Pada bulan Mei 2011, perusahaan ini resmi melantai di bursa saham, sehingga perusahaan ini bernilai US$61 miliar.[27] Pada minggu pertama setelah melantai, saham perusahaan ini hanya dapat diperdagangkan oleh investor institusional, sementara investor perorangan tidak diperbolehkan untuk membeli saham perusahaan ini hingga tanggal 24 Mei 2011.[28]

2011: manipulasi keuangan dan akuntansi

Pada tahun 2011, lima organisasi non-pemerintah mengajukan keluhan ke OECD terhadap anak usaha dari Glencore atas dugaan bahwa tambang milik perusahaan tersebut di Zambia tidak membayar pajak yang sesuai dengan labanya. Keluhan tersebut didasarkan pada dugaan manipulasi keuangan dan akuntansi yang sengaja dilakukan oleh Mopani Copper Mines Plc (MCM), untuk menghindari pajak di Zambia.[29][30] Sebuah draf laporan dari Grant Thornton pun memperkirakan bahwa penghindaran pajak tersebut merugikan pemerintah Zambia sebesar ratusan juta dolar.[31] Penghindaran tersebut diduga dilakukan melalui transfer pricing dan biaya yang dibesar-besarkan di tambang tembaga Mopani, yang dikendalikan melalui British Virgin Islands, sebuah surga pajak.[31] Glencore dan auditornya, Deloitte, pun menyangkal tuduhan tersebut.[32] Pada tahun 2013, setoran pajak dari Glencore ke pemerintah Zambia telah meningkat.[33]

Pada semester pertama tahun 2015, karena turunnya harga global untuk aset yang mereka miliki, terutama batu bara dan tembaga, dan untuk komoditas yang mereka perdagangkan, perusahaan ini pun mencatatkan rugi operasi sebesar $676 juta, sehingga harga saham perusahaan ini juga ikut turun.[34] Para analis keuangan juga menyoroti jumlah utang perusahaan ini yang cukup tinggi,[35] yakni $30 miliar. Perusahaan ini kemudian mengurangi utangnya dengan cara menjual saham dan asetnya.[34]

2011: asosiasi dengan perusahaan tambang lain

Bersama sejumlah produsen batu bara besar lain, Glencore memegang sejumlah saham dari globalCOAL, sebuah platform perdagangan batu bara daring. Perusahaan ini juga memegang 44% saham Century Aluminum asal Amerika Serikat,[36] 70,5% saham Minara Resources Ltd yang merupakan salah satu dari tiga produsen nikel terbesar di Australia,[36][37] dan 8,8% saham Rusal asal Rusia.[36]

Pada pertengahan tahun 2011, saham Century Aluminum disebut sebagai "salah satu saham paling mengerikan dalam beberapa tahun terakhir". Saham Century pun diidentifikasi sebagai saham yang beresiko, tetapi berpotensi menguntungkan di masa mendatang.[38]

Pada bulan Mei 2014, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan menutup tambang batu bara bawah tanahnya yang berada di Newlands, Queensland, Australia pada akhir tahun 2015. Tambang yang dimulai pada tahun 1983 tersebut menghasilkan 2,8 juta ton batu bara termal pada tahun 2013. Perusahaan ini sebelumnya juga telah menghentikan operasi di tambang bawah tanah Ravensworth seiring dengan turunnya harga batu bara, meningkatnya biaya produksi, dan menguatnya nilai tukar dolar Australia.[39][40][41]

Pada bulan Februari 2019, Glencore mengumumkan akan mengurangi produksi di salah satu operasi pertambangan tembaga dan kobalt terbesarnya di Kongo.[42] Tambang Mutanda di Kongo memproduksi 199.000 ton tembaga dan 27.000 ton kobalt pada tahun 2018, atau sekitar seperlima dari total produksi kobalt global. Pengurangan produksi tersebut kemungkinan bersifat sementara, karena perusahaan ini sedang menjajaki teknik penambangan baru untuk lokasi tersebut.

Pada bulan Oktober 2020, CEO Glencore, Ivan Glasenberg, berpendapat bahwa tidak ada manfaat lingkungan dalam divestasi aset batu bara, karena tambang batu bara yang didivestasi kemungkinan akan diambil alih oleh pemain lain tanpa memperhatikan Persetujuan Paris.[43] Ia justru mengusulkan pembatasan produksi tambang batu bara, sehingga juga akan mengurangi produksi dari tambang tersebut, dan menggunakan uang tunai yang dihasilkan dari tambang tersebut untuk meningkatkan produksi bahan baku lain yang permintaannya makin tinggi seiring dengan transformasi energi global, seperti nikel, tembaga, dan kobalt.[43] Dua bulan kemudian, pada bulan Desember 2020, Glasenberg mengumumkan bahwa ia akan pensiun pada tahun 2021 dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO setelah hampir 20 tahun menjabat. Ia akan digantikan oleh Gary Nagle asal Afrika Selatan, yang memimpin bisnis batu bara dari Glencore.[44][45][46]

Pada bulan Agustus 2022, pasar memperkirakan bahwa Glencore akan mencatatkan laba yang memecahkan rekor, karena kemampuannya untuk berkembang pesat di pasar, dan terutama karena bisnis batu bara yang tumbuh pesat selama krisis energi global 2022, di mana penggunaan batu bara di Eropa meningkat drastis untuk menggantikan gas alam yang mahal dari Rusia. Sementara itu, perusahaan pertambangan seperti BHP dan Rio Tinto mengalami perlambatan, karena permintaan yang lebih rendah dari Tiongkok untuk besi dan bijih tembaga, sehingga Glencore mampu meningkatkan bisnisnya sebagian besar dengan batu bara, meskipun batu bara memiliki citra yang buruk. Analis bisnis pun memperkirakan bahwa total dividen yang dibagikan oleh Glencore pada tahun 2022 dapat mencapai lebih dari $10 miliar.[47][48]

Catatan

Referensi

  1. ^ a b c d e "Annual Results 2021" (PDF). Glencore. Diakses tanggal 15 February 2022. 
  2. ^ "Glencore". Marketscreener. 
  3. ^ "Who we are". Glencore. Diakses tanggal 14 February 2022. 
  4. ^ "Glencore finishes takeover of Xstrata". Financial Times. 2 May 2013. Diakses tanggal 3 May 2013. 
  5. ^ "Glencore Xstrata". Fortune Global 500. 2013. 
  6. ^ "Forbes Global 2000". Forbes. Diakses tanggal 31 October 2020. 
  7. ^ Biesheuvel, Thomas (29 July 2022). "Glencore Flags That Cash Is Tied Up in Record Trading Profits". Bloomberg. 
  8. ^ "Glencore: Taking over the world?". Aljazeera – Counting the Cost. 29 May 2011. Diakses tanggal 31 May 2011. 
  9. ^ a b c Pidd, Helen; Glaister, Dan; Smith, David; Cobain, Ian (19 May 2011). "The rise of Glencore, the biggest company you've never heard of". The Guardian. London. Diakses tanggal 25 May 2011. 
  10. ^ "Glencore's share of global commodity markets". The Telegraph. London. 15 April 2011. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 12 January 2022. Diakses tanggal 31 May 2011. 
  11. ^ "Glencore's shares flat on first conditional trading day". BBC News. 19 May 2011. Diakses tanggal 25 May 2011. 
  12. ^ "Glencore jumps into FTSE 100". The Independent. 25 May 2011. Diakses tanggal 25 May 2011. 
  13. ^ Thomas, Denny (25 May 2011). "Glencore's Hong Kong shares down 2.8 pct on trading debut". Reuters. Diakses tanggal 24 May 2011. 
  14. ^ "Glencore widens investment appeal". FT. Diakses tanggal 9 September 2014. 
  15. ^ "An Ivan for an Igor: Glencore stuns the oil-trading business with a deal to take a big stake in Rosneft". The Economist. 8 December 2016. Diakses tanggal 7 April 2017. 
  16. ^ [https://financialpost.com/pmn/business-pmn/qatars-sovereign-wealth-fund-to-sell-1-billion-glencore-stake "Qatar's Sovereign Wealth Fund to Sell $1 Billion Glencore Stake"] Financial Post. Retrieved 27 March 2022.
  17. ^ "Trafigura and the man who built a $1.4 billion fortune". Diakses tanggal 4 September 2020. 
  18. ^ "Claude Dauphin obituary". Trafigura. Diakses tanggal 4 September 2020. 
  19. ^ Ammann, Daniel (2009). The King of Oil: The Secret Lives of Marc Rich. New York: St. Martin's Press. ISBN 978-0-312-57074-3. 
  20. ^ Onstad, Eric; Laura MacInnis; Quentin Webb (25 February 2011). "The biggest company you never heard of". Reuters. Diakses tanggal 28 February 2011. 
  21. ^ "Glencore Buys Out Founder". The New York Times. 10 November 1994. Diakses tanggal 22 October 2006. 
  22. ^ Kishan, Saijel and Casey, Simon (31 July 2007). "Glencore parries attacks on secrecy as debt rises". The Globe and Mail. Diakses tanggal 22 February 2019. 
  23. ^ a b Stephen Long (11 February 2005). "Swiss link undermines Xstrata's bid for WMC". ABC Radio. Diakses tanggal 22 October 2006. 
  24. ^ Peter Koenig (25 September 2005). "Secretive Swiss trader links City to Iraq oil scam". The Sunday Times. London. Diakses tanggal 22 October 2006. 
  25. ^ Allen-Mills, Tony (17 June 2008). "Congo sapped of riches as Denis menaces Boulevard Saint-Germain". The Australian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 October 2009. Diakses tanggal 22 October 2006. 
  26. ^ "Nikanor and Katanga to merge". Financial Times. 7 November 2007. Diakses tanggal 31 May 2020. 
  27. ^ "Glencore flotation values company at about $61bn". BBC News. 4 May 2011. Diakses tanggal 17 June 2011. 
  28. ^ "Retail investors stay away from Glencore's flotation". London Evening Standard. United Kingdom. 24 May 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 May 2011. Diakses tanggal 17 June 2011. 
  29. ^ "Tax evasion in Zambia: Five NGOs file an OECD complaint against Glencore International AG and First Quantum Minerals for violation of OECD guidelines". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2011. Diakses tanggal 25 September 2011. 
  30. ^ Ford, Liz (15 April 2011). "Mining firm under fire over tax payments in Zambia". The Guardian. London. Diakses tanggal 25 September 2011. 
  31. ^ a b Keane, Bernard (18 April 2011). "Glencore and the cautionary tale of Zambia". Crikey. 
  32. ^ "Glencore denies allegations over copper mine tax". The Guardian. 17 April 2011. Diakses tanggal 17 September 2014. 
  33. ^ "Zambia: taking aim at tax avoiders". Financial Times. 21 June 2013. Diakses tanggal 31 May 2020. 
  34. ^ a b Chad Bray (29 September 2015). "Glencore Shares Recover a Bit After Plunging Monday". The New York Times. Diakses tanggal 2 October 2015. 
  35. ^ Stanley Reed (1 October 2015). "Glencore Isn't Out of the Woods Yet". The New York Times. Diakses tanggal 2 October 2015. 
  36. ^ a b c Lesova, Polya, [http://www.marketwatch.com/story/commodities-giant-glencore-readies-landmark-ipo-2011-04-13 "Commodities giant Glencore readies landmark IPO: Listing may value firm at,0 billion, give it cash for acquisitions"], MarketWatch, 13 April 2011. Retrieved 13 April 2011.
  37. ^ "Glencore ist größtes Privatunternehmen Europas". Handelsblatt (dalam bahasa Jerman). 16 August 2005. Diakses tanggal 22 October 2006. 
  38. ^ Spain, William, [http://www.marketwatch.com/story/5-risky-stocks-with-big-potential-payoffs-2011-05-27?pagenumber=2 "5 risky stocks with big potential payoffs"], MarketWatch, 27 May 2011. Retrieved 31 May 2011.
  39. ^ "Glencore to close Newlands coal mine". Australian Mining. 12 April 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 July 2019. Diakses tanggal 19 May 2016. 
  40. ^ "Newlands coal mine in Australia to be shut, says Glencore". Australian News.Net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 May 2014. Diakses tanggal 18 May 2016. 
  41. ^ Latimer, Cole (27 March 2015). "Glencore to suspend production at Ravensworth underground coal mine". Australian Mining. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 July 2019. Diakses tanggal 18 May 2016. 
  42. ^ Patterson, Scott (19 February 2019). "Glencore to Cut Production at Major Copper, Cobalt Mine". Wall Street Journal (dalam bahasa Inggris). ISSN 0099-9660. Diakses tanggal 7 March 2019. 
  43. ^ a b "Glencore's Glasenberg dismisses coal divestment as pointless". Financial Times. 16 October 2020. 
  44. ^ Hume, Neil; Sheppard, David (4 December 2020). "Ivan Glasenberg to step down as Glencore chief". Financial Times. Diakses tanggal 6 December 2020. 
  45. ^ Wallace, Joe; Patterson, Scott (4 December 2020). "Glencore CEO Ivan Glasenberg to Retire After 18 Years at the Helm". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 20 December 2020. 
  46. ^ Biesheuvel, Thomas (5 December 2020). "Billionaire Glasenberg's Reign Spanned IPO Glory to Graft Probes". Bloomberg. Diakses tanggal 20 December 2020. 
  47. ^ Biesheuvel, Thomas (1 Aug 2022) "Glencore Is Cashing In on Coal to Dodge Big Mining’s Slowdown" Bloomberg News. Retrieved 1 August 2022.
  48. ^ "Russia is squeezing Europe’s gas supplies, sparking a bitter and reluctant return to coal" cnbc.com. Retrieved 31 July 2022.

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya