Ihsan Abdel Quddous (bahasa Arab: إحسان عبد القدوس ʼIḥsān ʻAbd al-Quddūs, IPA: [ʔeħˈsæːn ʕæbdel.qʊdˈduːs]) (1 Januari 1919 – 11 Januari 1990) adalah seorang penulis, novelis, dan jurnalis dan penyunting Mesir dalam surat kabar Al Akhbar dan Al-Ahram. Ia dikenal karena menulis beberapa novel yang diadaptasi dalam film-film.
Kehidupan awal dan pendidikan
Abdel Quddous lahir dari sebuah keluarga Muslim keturunan Turki-Mesir. Hobi favoritnya ketika masih kecil adalah membaca. Pada usia sebelas tahun, ia mulai menulis cerita pendek dan puisi klasik.[1] Ayahnya, Mohamed Abdel Quddous, seorang aktor film dan teater Mesir, memotivasikannya untuk berkarier dalam hukum. Ihsan lulus dari sekolah hukum pada 1942 dan bekerja sebagai pengacara. Pada permulaan kariernya, ia menjadi anggota pelatihan untuk firma hukum Edward Qussairi, seorang pengacara Mesir terkenal.[1] Ia juga merupakan seorang penyunting di Rose al Youssef, sebuah majalah mingguan yang ibunya Fatima al Youssef (alias Rose al Yusuf) dirikan.[2][3][4][5]
Karier sastra dan jurnalisme
Pada 1944, ia memulai penulisan naskah film, cerita pendek, dan novel.
Kehidupan pribadi dan kematian
Putranya, Mohamed Ihsan Abdel Quddous, yang dinamai nama kakeknya, adalah seorang jurnalis terkenal.
Ihsan Abdel Quddous meninggal pada 12 Januari 1990 setelah terkenal strok.[2][3][4][5]
Penghargaan dan penghormatan
Ihsan Abdel Quddous meraih penghargaan pertamanya untuk menulis novel Darahku, Tangisku, Senyumku pada 1973. Dua tahun kemudian, pada 1975, ia meraih penghargaan Permainan Latar Terbaik untuk novelnya The Bullet is Still in my Pocket. Ia dihormati oleh mantan presiden Mesir Gamal Abdel Nasser dengan Ordo Merit Kelas Pertama. Tak lama setelah kematiannya pada 1990, presiden Mesir petahana Hosni Mubarak menghormatinya dengan Ordo Republik Kelas Pertama.[1]
Referensi
Pranala luar
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Basis data ilmiah | |
---|
Lain-lain | |
---|