Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ildefons Cerdà

Ildefons Cerdà i Sunyer.

Ildefons Cerdà i Sunyer (bahasa Katalan: [iɫdəˈfons sərˈða]) (Centelles, 23 Desember 1815 - Caldas de Besaya, 21 Agustus 1876) adalah perencana kota Catalunya, Spanyol, yang merancang "ekstensi" Barcelona yang disebut Eixample pada abad ke-19.

Biografi

Cerdà lahir di Centelles, Catalunya, pada tahun 1815. Ia dilatih menjadi insinyur sipil di Escuela de Ingenieros de Caminos, Canales y Puertos, Madrid. Ia bergabung dengan Korps Insinyur dan tinggal di berbagai kota di Spanyol sebelum akhirnya menetap di Barcelona tahun 1848 dan menikahi Clotilde Bosch. Setelah kematian saudara-saudaranya, Cerdà mewarisi kekayaan keluarga dan keluar dari dinas sipil. Ia tertarik dengan dunia politik dan studi tata kota.

Ketika pemerintah memenuhi keinginan masyarakat yang ingin agar dinding kota Barcelona diruntuhkan, ia menyadari perlunya perluasan kota agar ekstensi barunya bisa menjadi tempat yang efisien dan nyaman, tidak seperti kota tua yang padat dan rawan wabah penyakit di dalam dinding kota. Setelah gagal menemukan karya referensi yang cocok, ia menulis karya sendiri sambil merancang sesuatu yang disebut Eixample. Dengan meminjam beberapa ide teknologi dari pendahulunya, ia 'berusaha menciptakan konsep terpadu yang unik dan modern yang dipertimbangkan dengan sangat hati-hati.

Ia terus menciptakan proyek dan memperbaiki desain yang sudah ada sepanjang hayatnya. Ia juga mengembangkan teori-teorinya dalam lingkup perencanaan yang lebih besar di tingkat perencanaan wilayah. Sepanjang kariernya, ia kehilangan seluruh warisan keluarganya dan meninggal dunia pada tahun 1876 dalam keadaan hampir miskin dan terlilit utang. Ia tidak pernah dibayar atas mahakaryanya, desain Eixample di kota Barcelona.

Prestasi

Cerdà mengundurkan diri dari dinas teknik sipil, maju ke pemilihan umum, dan menjadi anggota Cortes (parlemen) demi mewujudkan impiannya. Ia pun merumuskan undang-undang baru, menggambar peta survei topografi wilayah sekitar Barcelona dengan sangat terperinci, dan merancang tulisan teori yang bisa mendukung setiap proyek tata kotanya. Ia menciptakan beberapa kata penting dalam bahasa Spanyol seperti "urbanización".

Pendekatan

Rancangan pertama ekstensi Barcelona (1859)

Cerdà berfokus pada kebutuhan-kebutuhan penting, terutama sinar matahari, penerangan alami dan ventilasi di rumah (dalam hal ini Cerdà sangat dipengaruhi oleh gerakan sanitarian), ruang hijau di lingkungan sekitar, pembuangan sampah yang efektif termasuk gorong-gorong bersih, dan pergerakan manusia, makanan, energi, dan informasi tanpa hambatan.

Desain-desain karyanya menggunakan pendekatan berorientasi jaringan yang lebih maju daripada masanya. Penataan jalan dan tata garis diotimalkan supaya bisa menampung pejalan kaki, kereta kuda, trem bertenaga kuda, jalur kereta api kota (saat itu konsep ini masih asing), suplai gas alam, dan gorong-gorong berkapasitas besar untuk mencegah banjir, kebun publik dan pribadi, dan sarana penting lainnya. Inovasi teknik terkini disertakan dalam desainnya jika inovasi tersebut dapat mempercepat laju integrasi. Ia pun juga merancang beberapa konsep, termasuk sistem penyesuaian lahan yang penting bagi kesuksesan proyeknya, serta melakukan analisis statistik menyeluruh terhadap kondisi hidup warga kelas pekerja pada waktu itu. Analisis tersebut dilakukan Cerdà untuk menunjukkan kerugian kepadatan penduduk.

Kontroversi

Rencananya untuk Baracelona mengalami dua revisi besar. Versi kedua yang disetujui pemerintah Spanyol kala itu diwujudkan dan saat ini masih bisa dikenali di Eixample Barcelona. Akan tetapi, tinggi bangunan yang rendah dan kebun di setiap satu blok kota diabaikan oleh para politikus yang ingin merambah ke sektor spekulasi properti. Selain itu, hanya satu dari dua jalan diagonal yang terwujud. Dari segi budaya, Eixample dari dulu sampai sekarang dihuni oleh orang kaya, bukan kelas sosial yang terintegrasi. Banyak arsitek Catalunya waktu itu menentang ide-ide Cerdà, bahkan menuduhnya sebagai pendukung sosialisme. Pada akhirnya, mereka justru merancang fasade modernis yang membuat distrik ini semakin terkenal.

Perkembangan politik di Spanyol dan Catalunya membuat kisah persetujuan resmi rencana Cerdà tidak sesuai dengan kenyataan. Cerdà sebenarnya membuat rencananya atas perintah dari pemerintah pusat Spanyol dengan dukungan dari dewan kota. Pergolakan politik membuat pemerintah daerah berubah, dan dewan kota yang baru berusaha menggagalkan keputusan pemerintah pusat sebelumnya dengan mengadakan sayembara proyek pada tahun 1859. Cerdà kalah dalam sayembara tersebut. Meski begitu, desain Cerdà lebih menonjol dan membuat kesal para pemilik properti besar di Barcelona.[butuh rujukan]

Karya penting

  • Teoría de la Construcción de Ciudades ("Teori Konstruksi Kota", 1859), ditulis untuk membantu laporan pendahuluannya untuk Ekstensi Barcelona tahun 1855.
  • Teoría de la Viabilidad Urbana y Reforma de la de Madrid ("Teori Jalanan Kota dan Reformasi Jalanan Madrid", 1861), ditulis untuk mendukung desain reformasi kawasan kota terdalamnya untuk ibu kota Spanyol.
  • Teoría del Enlace del Movimiento de las Vías Marítimas y Terrestres ("Teori Hubungan Pergerakan di Jalan Darat dan Jalan Air", 1863), ditulis untuk membantu proyek pendahuluan sistem intermodal jalan-rel-laut di pelabuhan Barcelona. Buktinya cukup konklusif, tetapi sebagian besar isinya belum ditemukan.
  • Teoría General de la Urbanización ("Teori Umum Urbanisasi", 1867), ditulis untuk mendukung proyek Ekstensi Barcelona tahun 1859.
  • Teoría General de la Rurización ("Teori Umum Ruralisasi")

Bacaan lanjutan

  • Arturo Soria y Puig (ed): Cerdá: the five bases of the general theory of urbanization, Electa, 1999

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya