Jalan Nasional Rute 1
Jalan Nasional Rute 1 merupakan salah satu jaringan jalan nasional yang berada di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Karena nomor rutenya ganjil, jaringan jalan ini memanjang sejajar dengan garis pantai pulau lokasi jalan tersebut. Pada Pulau Jawa, jalan ini memanjang dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon di bagian barat hingga Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi di bagian timur atau dikenal juga sebagai AH 2 Jalur Pantura. Di Pulau Sumatra, jaringan jalan ini memanjang dari Kota Banda Aceh di bagian utara hingga Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan di bagian selatan. Jalan nasional ini dikenal juga sebagai AH 25 Jalan Raya Lintas Timur Sumatra Selain itu, di Pulau Bali jaringan jalan ini memanjang dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, melewati pantai utara dan timur Pulau Bali hingga Nusa Dua, Kabupaten Badung di bagian selatan. Pulau JawaJalan Nasional Rute 1 adalah jalan utama di pulau Jawa yang lebih dikenal dengan nama Jalur Pantura (Jalur Pantai Utara). Jalan ini melewati 5 provinsi sepanjang 1.316 km di sepanjang pesisir pantai utara Jawa, yaitu Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Rute ini menghubungkan dua pelabuhan penyeberangan yaitu Merak di ujung Barat pulau Jawa dan Ketapang di ujung Timur pulau Jawa. Merak merupakan pelabuhan penyeberangan menuju Sumatra sementara Ketapang merupakan pelabuhan penyeberangan menuju Bali. Jalan ini juga menjadi bagian dari AH 2. Jalur ini memiliki signifikansi yang sangat tinggi dan menjadi urat nadi utama transportasi darat, karena setiap hari dilalui 20.000-70.000 kendaraan. Jalur Pantura menjadi perhatian utama saat menjelang Lebaran, di mana arus mudik melimpah dari barat ke timur. Arus paling padat terdapat di ruas Jakarta-Cikampek-Cirebon-Tegal-Semarang. Di Cikampek, terdapat percabangan menuju ke Bandung (dan kota-kota di Jawa Barat bagian selatan). Di Tegal, terdapat percabangan menuju ke Purwokerto (dan kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan). Di Semarang, terdapat percabangan menuju ke timur (Kudus-Lamongan-Surabaya-Banyuwangi) dan menuju ke selatan (Yogya-Solo-Madiun-Surabaya). Di Gempol, terdapat percabangan menuju ke timur (Pasuruan-Probolinggo) dan menuju ke selatan (Malang dan kota-kota di bagian selatan Jawa Timur). Di Probolinggo, terdapat percabangan menuju ke timur (Situbondo-Bondowoso-Banyuwangi via utara ) dan menuju ke selatan (Lumajang-Jember-Banyuwangi via selatan). Jalur tersebut sangat sering dilalui saat mudik lebaran tiap tahunnya dan kini telah dipasangi CCTV agar kondisi lalu lintas dapat dipantau secara online oleh para pemudik. Hal tersebut sangat membantu pemudik untuk menghindari kemacetan dan memilih jalur alternatif lainnya selama arus mudik lebaran. Dengan adanya CCTV online, kepraktisan dan kenyamanan mudik menjadi meningkat. SejarahJalur ini sebagian besar pertama kali dibuat oleh Daendels yang membangun Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) dari Anyer ke Panarukan pada tahun 1808-an. Tujuan pembangunan Jalan Raya Pos adalah untuk mempertahankan pulau Jawa dari serbuan Inggris. Pada era perang Napoleon, Belanda ditaklukkan oleh Prancis dan dalam keadaan perang dengan Inggris. RuteJalur Pantura melintasi sejumlah kota besar di Jawa, selain Jakarta, antara lain Kota Serang, Kota Cirebon, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, dan Kota Probolinggo. Segmen Merak–DKI Jakarta
Segmen DKI Jakarta–BanyuwangiJalan tolRute jalan ini sejajar dengan Jalan Tol Trans Jawa, antara lain ruas:
Pulau Sumatra
Jalan Nasional Rute 1 adalah salah satu jaringan jalan nasional di Pulau Sumatra yang dikenal juga sebagai Jalan Raya Lintas Timur (Jalintim). Jalan ini melintasi 6 provinsi di pesisir timur Sumatra yang di antaranya provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung. Rute ini membentang dari utara hingga selatan Sumatra dan sejajar dengan garis pantai pesisir timur Sumatra sehingga bernomor ganjil. Rute ini menghubungkan Kota Banda Aceh di utara dan Pelabuhan Bakauheni, Lampung di selatannya. Jaringan jalan ini menjadi bagian dari AH 25 SejarahJaringan jalan ini diputuskan dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1965. Pembangunan jaringan jalan ini dianggap sebagai proyek nasional maharaksasa yang saat itu dilaksanakan sepanjang sekitar 2.400 km. Pembangunannya sendiri dibagi menjadi delapan proyek dengan jangka waktu selesai dalam sepuluh tahun. Rute
Jalan tolRute jalan ini sejajar dengan Jalan Tol Trans Sumatra, antara lain ruas:
Pulau Bali
Jalan Nasional Rute 1 adalah salah satu jaringan jalan di Pulau Bali yang membentang dari Pelabuhan Gilimanuk di barat laut hingga Nusa Dua di tenggaranya. Rute jalan ini sejajar dengan pantai utara dan timur Bali. Jalan rute ini melintasi setidaknya tujuh kabupaten/kota di Bali diantaranya yaitu Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar, dan Kabupaten Badung. Rute
Jalan tolRute jalan ini sejajar dengan satu-satunya jalan tol di Bali, yaitu: Lihat pulaReferensi
|} |