Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Jalur kereta api Anyer Kidul–Kampung Bandan

Jalur kereta api Anyer Kidul–Kampung Bandan
Segmen lintas ini di kawasan Tanah Kusir
Ikhtisar
Nama asliBantamlijn
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
Status
  • Beroperasi
  • Tidak beroperasi (Anyer Kidul–Cigading)
TerminusMerak
Anyer Kidul
Kampung Bandan
Stasiun50
Layanan3
Operasi
Dibangun olehStaatsspoorwegen
Legalitas pembangunanWet 15 Juli 1896 Staatsblad No. 180.[1]
Dibuka1899-1914
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
Operator
Sistem konduksiListrik aliran atas
Data teknis
Panjang lintas147 km (91,34 mi)
Jenis relR54
Lebar sepur1.067 mm (ft 6 in) Lebar sepur Cape
Elektrifikasi1.500 V DC listrik aliran atas (Tanah Abang–Rangkasbitung)
Kecepatan operasi70–88 km/h (43–55 mph)
Peta rute
elev (M)
atau panjang (m)
dalam meter

20+640
Anyer Kidul
16+417
Anyer Lor
11+285
Ciwandan
8+388
Cigading
+4 M
147+100
Merak
+3 M
146+568
Rangkamila
140+930
Tegalwangi
Right arrow 137+905
Up arrow 3+762
Krenceng
+17 M
Right arrow 134+266
Up arrow 0+000
Cilegon
+14 M
130+416
Serdang
Jalan Tol
Tangerang–Merak
126+558
Tonjong Baru
+4 M
123+402
Banten
121+621
Karangantu
+4 M
118+090
Kedungcinde
Jalan Tol
Tangerang–Merak
113+444
Serang
+17 M
111+350
Kemang
108+088
Cihideung
104+908
Walantaka
+25 M
101+576
Silebu
+30,06 M
97+328
Cikeusal
+35 M
94+370
Pasirmanggu
Jalan Tol
Serang–Panimbang
90+647
Catang
87+648
Jambu
86+536
Jambu Baru
+18 M
ke Warunggunung
(Left arrow LBN–RK)
BH 340
Jembatan
Ci Ujung
113 m
79+694
Rangkasbitung
batas elektrifikasi
+22 M
69+847
Citeras
+48 M
62+554
Maja
+40 M
Batas wilayah
BPTJ
60+701
Cikoya
+53 M
58+050
Tigaraksa
+51 M
?
Tigaraksa Kota
Podomoro
Banten
Jawa Barat
55+076
Tenjo
+52 M
Jawa Barat
Banten
51+174
Daru
+50 M
Banten
Jawa Barat
49+499
Cilejit
+53 M
?
Lumpang
Parayasa
41+474
Parung Panjang
+54 M
Jawa Barat
Banten
?
Jatake
35+506
Cicayur
+47 M
32+987
Cisauk
Bus interchange
+48 M
31+203
Serpong
+46 M
28+790
Rawa Buntu
+40 M
Gardu LAA
Ciater
Jalan Tol Lingkar
Luar Jakarta 2
24+224
Sudimara
+40 M
22+250
Jurangmangu
+25 M
20+071
Pondok Ranji
+24 M
16+783
Pd. Betung
Banten
DKI Jakarta
Gardu LAA
Bintaro
Jalan Tol Lingkar
Luar Jakarta
13+853
Kebayoran
+4,2 M
10+116
Palmerah
+13 M
Jalan Tol Lingkar
Dalam Jakarta
6+925
Tanah Abang
+9 M
ke Grogol
(TNG–DU Right arrow)
3+293
Duri
+9 M
PPI: 2+063
KPB:3+739
Angke
+3 M
KPB: 1+616
Kota Inten
Up arrow -(0+363)
Right arrow 1+364
Kpb
lama
+3 M
0+000
Jakarta Kota
+4 M
-(0+363)
Kampung Bandan
+3 M
ke Ancol
(Lintas Jakarta Right arrow)
ke Rajawali
(Jakarta Kota–Cikampek Down arrow)



 
elev (M)
atau panjang (m)
dalam meter

Jalur kereta api Anyer Kidul–Kampung Bandan adalah jalur kereta api di ujung paling barat Jawa yang menghubungkan Stasiun Merak dengan Stasiun Tanah Abang. Seluruh jalur ini termasuk dalam pengelolaan KAI Commuter wilayah I Jakarta, dan secara kolektif, jalur utama yang melayani wilayah Banten ini dirujuk sebagai "lintas barat Jawa", bersama dengan Labuan–Rangkasbitung dan Saketi–Bayah; dan dalam bahasa Belanda, jalur ini secara kolektif disebut Bantamlijn.

Segmen Rangkasbitung–Kampung Bandan merupakan segmen yang saat ini sudah digandakan dan telah menjalani elektrifikasi untuk pelayanan KRL Commuter Line. Sampai sekarang, jalur ini tidak memiliki percabangan jalur sama sekali selain di Tonjong Baru (saat ini kondisinya nonaktif) menuju Pelabuhan Bojonegara dan Krenceng menuju Stasiun Cigading, tetapi dahulu jalur ini memiliki percabangan di beberapa tempat, antara lain di Rangkasbitung menuju Labuan dan Krenceng menuju Anyer Kidul. Anyer Kidul dahulu merupakan terminus untuk jalur ini, sebelum akhirnya dipindahkan ke Merak.

Awalnya, jalur kereta api ini bermula dari Stasiun Batavia BOS. Pada tahun 1923, jalur ini kemudian dibangun ke arah timur menuju Stasiun Kampung Bandan lama, kemudian membelok ke kanan dan memutar ke kiri menuju Stasiun Angke. Beberapa stasiun baru yang ditambahkan pada masa setelah kolonial Hindia Belanda adalah Stasiun Pondok Ranji, Tigaraksa, Jambu Baru, dan Tonjong Baru. Kemudian pada tahun 2023–24, ditambah lagi 3 stasiun, yaitu Stasiun Lumpang Parayasa, Jatake, dan Tigaraksa Kota Podomoro.

Sejarah

Pembangunan

Jembatan Kereta api melintasi sungai di Banten sekitar awal abad ke-20

Sebelum dibangunnya jalur ini, Banten masih terisolasi dari Batavia. Agar mobilitas penumpang dari Batavia hingga kawasan Banten semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan Staatsspoorwegen (SS) berencana membangun sebuah jalur kereta api yang menghubungkan daerah Duri hingga daerah Serang, melalui daerah Tangerang dan Cikande.[2]

Pada 15 Juli 1896, pemerintah menerbtkan Wet 15 Juli 1896 Staatssblad No. 180. guna mengizinkan SS untuk membangun jalur kereta api dari Stasiun Batavia BOS sampai Anyer ditambah dengan cabang dari Duri ke Tangerang dan dari Tanah Abang ke Weltevreden.[1] Di tengah jalannya pembangunan, rencana trase jalur yang semula melalui Cikande hingga akhirnya Serang ini akhirnya diubah menjadi melalui daerah Parung Panjang hingga ke Rangkasbitung,[2] Segmen yang terwujud ini selesai pada 1 Oktober 1899; mulanya berawal dari Batavia BOS kemudian membelok ke kiri arah Angke.[3] Trase jalur kereta api pertama yang sudah telanjur dibangun pun dicukupkan pembangunannya hanya sampai di daerah Tangerang, dan diresmikan sebagai jalur kereta api Tangerang–Duri yang berstatus sebagai jalur cabang. Jalur ini selesai dibangun pada 2 Januari 1899.[4]

Jalur kereta api dari Stasiun Rangkasbitung diteruskan pembangunannya oleh Staatsspoorwegen (SS) hingga ke daerah Serang pada 1 Juli 1900,[5] yang kemudian dilanjutkan kembali hingga ke dekat Pelabuhan Anyer Kidul pada 1 Desember 1900. Pada 1 Desember 1914, dibuat sebuah jalur percabangan di Stasiun Krenceng yang mengarah ke daerah Merak untuk mengakomodasi Pelabuhan Merak yang lebih dekat untuk menyebrang ke Lampung.[6][7]

Pada tanggal 12 September 1923, sehubungan dengan penataan tata ruang Batavia yang baru, segmen Angke menuju Batavia BOS (Batavia-Zuid) kemudian diubah menjadi membelok ke kanan melalui Gerbang Amsterdam, kemudian membelok lagi ke kanan menuju Stasiun Kampung Bandan lama.[7]:73 Jalur segmen Kampung Bandan–Tanah Abang sudah otomatis digandakan saat proyek berlangsung.[8]

Pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi

Tebing tanah yang digali dan dipadatkan untuk lintasan baru
Wilayah kerendahan yang tengah diuruk

Tragedi Bintaro 1987 di petak jalan Sudimara–Kebayoran rupanya telah memberikan ilham terhadap masa depan perkeretaapian Indonesia. Salah satu hal yang memberi pengaruh adalah terkait sejarah pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi untuk kereta api jarak jauh dan perkotaan di Pulau Jawa.

Proses elektrifikasi jalur kereta api di lintas ini dilakukan berbarengan dengan rencana pembukaan layanan baru KRL Jabotabek, yaitu Serpong Ekspres. Untuk mendukungnya, sejak 1990–1994, gardu listrik aliran atas (LAA) mulai dibangun di sepanjang lintas ini, serta jalur ganda untuk mengakomodasi volume KRL yang terus bertambah. Dengan dinyalakannya gardu LAA di Karet, Limo, dan Jurangmangu berturut-turut per 3 Juli, 3 Agustus, dan 3 Desember 1994, KRL akhirnya dapat beroperasi di jalur Tanah Abang–Serpong. Kapasitas lintas ini kemudian ditambah seiring selesainya gardu LAA di Stasiun Serpong dan Bintaro per April 1997.[9]

Peningkatan juga dilakukan oleh PT KA dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian di banyak stasiun. Stasiun Serpong yang saat ini ada, diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Juli 2007 sebagai stasiun percontohan dengan arsitektur modern, bersamaan dengan peresmian dan peningkatan jalur segmen Tanah Abang–Serpong menjadi jalur ganda.[10]

Peningkatan juga dilakukan setelah peresmian Stasiun Serpong. Jalur ganda mulai diperpanjang lagi sebagai bagian dari rencana perpanjangan relasi KRL Serpong Ekspres. Stasiun Parung Panjang mulai melayani perjalanan KRL sejak 2009.[11] Pada bulan Mei 2012, jalur ganda dan perpanjangan jaringan jalur KRL menuju Maja mulai diuji coba.[12] Stasiun Maja, sejak tanggal 17 April 2013, sudah melayani KRL/Commuter Line.[13]

Sejak 2013, petak rel antara Stasiun Maja hingga Stasiun Rangkasbitung dibangun menjadi jalur ganda.[14] Pembangunan jalur ganda ini diperkirakan akan menghabiskan biaya hingga Rp765 miliar, dan diharapkan telah selesai pada 2016 sehingga dapat digunakan untuk mengoperasikan KRL Commuter Line hingga ke Rangkasbitung.[15] Pada Desember 2014, telah dilakukan proses gali uruk dan pemadatan badan jalan (formation layer) pada lintasan baru antara Stasiun Maja dan Citeras, serta pemasangan tiang-tiang LAA (listrik aliran atas) di sekitar Stasiun Rangkasbitung.

Dengan selesainya jalur ganda dan elektrifikasi Tanah Abang–Rangkasbitung, segmen ini hanya dilayani KRL saja per 1 April 2017.[16]

Sehubungan dengan pengembangan lintas RangkasbitungMerak, Direktorat Jenderal Perkeretaapian akan mengganti rel dari R42 ke R54[17] serta perpanjangan elektrifikasi KRL lagi ke arah Serang.[18] Peningkatan rel tersebut sudah termasuk penggantian jenis bantalan dari besi ke beton pada segmen Rangkasbitung–Serang, sedangkan segmen Serang–Merak akan dilakukan di tahap selanjutnya.

Profil jalur

Segmen Jenis rel Bantalan Laju maksimum
Tanah Abang–Rangkasbitung R54 Beton 70 km/jam
Rangkasbitung-Merak R54 Beton 80 km/jam

Jalur terhubung

Lintas aktif

Lintas nonaktif

Layanan kereta api

Penumpang

Nama kereta api Relasi
Kereta api bandara
Commuter Line Basoetta Manggarai Bandara Soekarno-Hatta
Kereta api komuter
Commuter Line Cikarang Kampung Bandan [a] Cikarang

Bekasi

Commuter Line Rangkasbitung, Rangkasbitung Tanah Abang
LM Commuter Line Merak Merak Rangkasbitung
Commuter Line Tangerang Duri Tangerang
Commuter Line Tanjung Priuk Jakarta Kota Tanjung Priuk

Barang

Nama kereta api Relasi perjalanan
Lintas utara Jawa
Angkutan peti kemas Krenceng Kalimas
Angkutan baja coil Krakatau Steel
Angkutan semen Indocement Nambo Kalimas
Semarang Poncol
Brambanan via Semarang Poncol
Lintas barat Jawa
Angkutan batu bara rangkaian pendek Nambo Cigading

Daftar stasiun

Percabangan Anyer Kidul–Krenceng

Jalur sejauh sejauh 12 km ini lebih dahulu dibuka pada tahun 1899 dan menjadi segmen terakhir dari jalur ini hingga pengoperasian pelabuhan dan stasiun baru di Merak. Jalur ini ditutup hingga stasiun Cigading pada tahun 1981 karena perkembangan Pelabuhan Merak yang lebih terjangkau untuk menyeberang ke Lampung daripada lewat Anyer, terkhususnya setelah dibukanya Pelabuhan Bakauheni.


Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Segmen Anyer KidulSerang
Diresmikan pada tanggal 20 Desember 1900
0103 Anyer Kidul ANK Cikoneng, Anyar, Serang km 20+640 Tidak beroperasi
0104 Anyer Lor ANL Jalan Raya Anyer, Anyar, Anyar, Serang km 16+417 Tidak beroperasi
Ciwandan km 11+280 Tidak beroperasi
0105 Cigading CGD Tegalratu, Ciwandan, Cilegon km 9+500 +4 m Beroperasi
0106 Krenceng KEN Kebonsari, Citangkil, Cilegon km 137+905 lintas AngkeTanah AbangRangkasbitungMerak
km 3+762 lintas CilegonCigadingAnyer Kidul
+16,15 m Beroperasi

Jalur utama

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 1 MerakBatavia BOS
Segmen MerakCilegon
Diresmikan pada tanggal 1 Desember 1914
oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
Lintas jalur tunggal
0101 Merak MER Kompleks Pelabuhan Merak, Pulo Merak, Cilegon km 147+100 +3 m Beroperasi
Sangkamila SKL km 146+568 +4 m Tidak beroperasi
Tegalwangi TGI km 140+930 +4 m Tidak beroperasi
Segmen Anyer KidulSerang
Diresmikan pada tanggal 20 Desember 1900[7]
0106 Krenceng KEN Kebonsari, Citangkil, Cilegon km 137+905 +17 m Beroperasi
0107 Cilegon CLG Jombang Wetan, Jombang, Cilegon km 134+266
km 0+000 lintas CilegonCigadingAnyer Kidul
+14 m Beroperasi
0112 Serdang (Serang) SDG Serdang, Kramatwatu, Serang km 130+416 Tidak beroperasi
0108 Tonjong Baru TOJB Tonjong, Kramatwatu, Serang km 126+534 +4 m Beroperasi
- Banten BN km 123+402 Tidak beroperasi
0111 Karangantu KRA Banten, Kasemen, Serang km 121+621 +4 m Beroperasi
- Kedungcinde KDC km 118+090 Tidak beroperasi
Segmen SerangRangkasbitung
Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1900
0120 Serang SG Jalan Ki Tapa, Cimuncang, Serang, Serang km 113+444 +17 m Beroperasi
- Kemang KMG km 111+350 Tidak beroperasi
- Cihideung CHG km 108+088 Tidak beroperasi
0122 Walantaka WLT Tegalsari, Walantaka, Serang km 104+908 +25 m Beroperasi
0123 Silebu SIB Silebu, Kragilan, Serang km 101+576 +30 m Tidak beroperasi
0124 Cikeusal CKL Cikeusal, Cikeusal, Serang km 97+328 +35 m Beroperasi
0125 Pasirmanggu PIM Dahu, Cikeusal, Serang km 94+370 Tidak beroperasi
0126 Catang CT Bojong Catang, Tunjung Teja, Serang km 90+647 +17 m Beroperasi
0127 Jambu (Serang) JBU km 87+648 +18 m Tidak beroperasi
0127 Jambu Baru JBU Bojong Pandan, Tunjung Teja, Serang km 86+536 +18 m Beroperasi
Lintas jalur ganda
0130 Rangkasbitung RK Jalan Stasiun Rangkasbitung 1, Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak km 79+694 +22 m Beroperasi
Segmen RangkasbitungTanah Abang
Diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1899
0201 Citeras CTR Citeras, Rangkasbitung, Lebak km 69+847 +48 m Beroperasi
0202 Maja MJ Jalan Stasiun Maja, Maja, Maja, Lebak km 62+554 +40 m Beroperasi
0203 Cikoya CKY Jalan Raya Cikuya, Cikasungka, Solear, Tangerang km 60+701 +53 m Beroperasi
- Tigaraksa TGS Jalan Stasiun Tigaraksa, Cikasungka, Solear, Tangerang km 58+050 +50 m Beroperasi
Tigaraksa Kota Podomoro ? ? Konstruksi
Batas provinsi Banten
Batas provinsi Jawa Barat
0204 Tenjo TEJ Jalan Raya Tenjo, Tenjo, Tenjo, Bogor km 55+076 +52 m Beroperasi
Batas provinsi Jawa Barat
Batas provinsi Banten
0205 Daru DAR Jalan Sarwani, Daru, Jambe, Tangerang km 51+174 +50 m Beroperasi
Batas provinsi Banten
Batas provinsi Jawa Barat
0206 Cilejit CJT Batok, Tenjo, Bogor km 49+499 +53 m Beroperasi
Lumpang Parayasa ? ? Konstruksi
0207 Parung Panjang PRP Jalan Sayuti 2, Parung Panjang, Bogor km 41+474 +54 m Beroperasi
Batas provinsi Jawa Barat
Batas provinsi Banten
Jatake ? ? Konstruksi
0208 Cicayur CC Cisauk, Cisauk, Tangerang km 35+506 +47 m Beroperasi
0209 Cisauk CSK Jalan Stasiun Cisauk, Cibogo, Cisauk, Tangerang km 32+987 +48 m Beroperasi
0211 Serpong SRP Jalan Stasiun Serpong, Serpong, Serpong, Tangerang Selatan km 31+203 +46 m Beroperasi
0212 Rawa Buntu RU Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan km 28+790 +40 m Beroperasi
0213 Sudimara SDM Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan km 24+244 +40 m Beroperasi
0214 Jurangmangu JMU (baru)
JMG (lama)
Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan km 22+250 +25 m Beroperasi
0215 Pondok Ranji PDJ Rengas, Ciputat Timur, Tangerang Selatan km 20+071 +24 m Beroperasi
- Pondok Betung PDB Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan km 16+783 Tidak beroperasi
Batas provinsi Banten
Batas provinsi DKI Jakarta
0216 Kebayoran KBY Jalan Stasiun Kebayoran Lama, Kebayoran Lama Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan km 13+853 +4,2 m Beroperasi
0217 Palmerah PLM Jalan Palmerah Timur, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat km 10+116 +13 m Beroperasi
0410 Tanah Abang THB Jalan Jatibaru, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat km 6+925 +9 m Beroperasi
Laantrivelli km 5+820 Tidak beroperasi
0404 Duri DU Jalan Stasiun Duri, Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, 11310 km 3+293 lintas Angke-Tanah Abang-Rangkasbitung-Merak
km 0+000 lintas Duri-Tangerang
+9 m Beroperasi
Segmen DuriAngke
Diresmikan pada tanggal 2 Januari 1899
0403 Angke AK Jalan Stasiun Angke, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat km 2+063 lintas Pasar Pagi-Tanah Abang-Rangkasbitung-Merak
km 3+739 lintas Kampung Bandan-Angke
+3 m Beroperasi
Segmen AngkeKampung Bandan
Diresmikan pada tanggal 12 September 1923
0401 Kota Inten KOI km 1+616 Tidak beroperasi
0486 Kampung Bandan KPB Ancol, Pademangan, Jakarta Utara km -(0+363) lintas Kampung BandanAngke
km 1+364 lintas Jakarta KotaJatinegaraCikampekPurwakartaPadalarang
km 1+364 lintas Jakarta KotaTanjung Priok
+3 m Beroperasi

Segmen lama Angke–Batavia BOS

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 1 MerakBatavia BOS
Segmen AngkeBatavia
Diresmikan pada tanggal 2 Januari 1899
Ditutup pada 12 September 1923
0403 Angke AK Jalan Stasiun Angke, Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat km 2+063 lintas Pasar Pagi-Tanah Abang-Rangkasbitung-Merak
km 3+739 lintas Kampung Bandan-Angke
+3 m Beroperasi
Pasar Pagi PPI Tidak beroperasi
Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij) Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat km 0+000 (pusat utama) Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [19]
  • Stasiun nonaktif: [20][21]
  • Pengidentifikasi stasiun: [22]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [7]:106-124


Catatan kaki

  1. ^ Jalur lingkar searah jarum jam melalui Manggarai dan Tanah Abang dan berlawanan arah jarum jam melalui Pasar Senen dan Kampung Bandan

Referensi

  1. ^ a b Steven Anne Reitsma (1928). Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. KOLLF & Co. 
  2. ^ a b Anne Reitsma, Steven (1916). Indische Spoorweg-Politiek. Batavia: Landsdrukkerij. 
  3. ^ Oegema, J.J.G. (1982). De Stoomtractie op Java en Sumatra. Antwerpen: Kluwer Technische Boeken B.V. 
  4. ^ Anne Reitsma, Steven (1928). Korte Geschiesdenis der Nederlands-Indische Staatsspoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. KOLLF & Co. 
  5. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  6. ^ "ZWP - Haltestempels Ned.Indië". studiegroep-zwp.nl. Diakses tanggal 2022-10-22. 
  7. ^ a b c d Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 
  8. ^ Sleeswijk 1929, hlm. 6.
  9. ^ DJKA (2014). Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian Tahun 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 2019-07-11. 
  10. ^ "SBY Resmikan Stasiun Serpong, Lalu Lintas KA Tetap Normal". detikcom. Diakses tanggal 2017-10-18. 
  11. ^ "Jalur Ganda KRL Serpong-Parung Panjang Beroperasi". Liputan6.com. Liputan6.com. 16 September 2009. Diakses tanggal 16 Oktober 2017. 
  12. ^ "Jaringan KRL Sampai Stasiun Maja". Kompas.com. Kompas.com. 16 Mei 2012. Diakses tanggal 1 September 2017. 
  13. ^ "KRL Lintas Tanah Abang Diperpanjang Hingga Maja". Suara Pembaruan. 17 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 10 September 2017. 
  14. ^ Liputan 6: Dua Tahun Lagi, KA Jakarta-Rangkasbitung Pakai Jalur Ganda, berita tgl 17 April 2013 16:30 WIB
  15. ^ Bisnis.com: KRL Commuter Line Sampai Rangkas Mulai 2016 Diarsipkan 2014-12-27 di Wayback Machine., berita Rabu, 25/09/2013 21:31 WIB
  16. ^ Anjungroso, Fajar. Anjungroso, Fajar, ed. "KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Siap Beroperasi 1 April 2017". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2017-10-16. 
  17. ^ Merdeka, Kupas (2020-01-18). "Kemenhub Akan "Upgrade" Jalur Kereta Api Rangkas-Merak, Pangkas Waktu Tempuh". Merdeka.com. Diakses tanggal 2020-07-13. 
  18. ^ Nazmudin, Acep. Purba, David Oliver, ed. "2020, Rute KRL Diperpanjang sampai Serang". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-07-13. 
  19. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  20. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  21. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  22. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia

Daftar pustaka

Peta rute:

KML is not from Wikidata
  • Tim Redaksi Majalah KA (Mei 2013). "Deru Derap KA Tanah Banten". Majalah KA. PT Ilalang Sakti Komunikasi. 
Kembali kehalaman sebelumnya