Kafila International Islamic School
MukadimahKeterpurukan yang kita alami saat ini, tak lepas dari makin jauhnya kita dari kepatuhan kepada Allah Sang Pencipta. Ibadah seakan tak lebih dari sebuah rutinitas, kosong dari ilmu dan penghayatan. Materialisme telah dijejal sehingga materi menjadi ukuran dan tujuan. Rusaknya tatanan pun tak terelakkan. Ada kesadaran bahwa sector pendidikan adalah solusi strategis permasalahan ini, tetapi karena tidak mengacu pada nilai-nilai kenabian (Sunnah), hasilnya belum dapat mengimbangi apalagi menanggulangi produk kemungkaran yang semakin berani transparan. Kafila Islamic School mencoba hadir mengisi kekosongan. Ingin membangun milieu berbudaya ilmu dan berkurikulum syari'ah yang dapat melahirkan ulul albab, yang menjadikan hasil karya ulama' organ hidup di bumi pendidikan. Perubahan harus dimulai, wacana dan praksis ilmu dan pendidikan harus kembali ke pangkuan Al Qur'an dan Sunnah sebagai landasan mutlak syari'ah islamiyah sesuai dengan metode Rasulullah SAW yang mendidik (tarbiyah) dan mengajar (ta'lim) dengan membangun fondasi afeksi melalui keagungan ayat (tilawah) dan menyingkirkan karakter buruk manusia (tazkiyah). SejarahPertangahan tahun 2005 dua pengusaha mendirikan sebuah lembaga pendidikan untuk anak-anak jalanan dan yatim piatu yang diberi nama Kafila School. Pengusaha yang dimaksud adalah Ir. H. Abdullah Mas'ud, Ust. Masrur Syamhari dan dibantu oleh Haji Agus yang di kemudian hari berperan sebagai pembina lembaga. Beliau berdua memiliki masa kecil yang kurang beruntung dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Pada mulanya anak-anak binaan Kafila School yang berasal dari wilayah Jabodetabek. Tiga santri berasal dari wilayah Bogor, tiga santri dari kawasan Kalijodo, Jakarta Utara dan dua santri dari Cililitan, Jakarta Timur. Mereka diasuh oleh Ust. Sudarisman Ahmad dan Ust. Saifullah sebagai pembina kepribadian dan pelajaran diniyah (agama).[1] Ust Sudarisman yang ditunjuk sebagai Pimpinan KAFILA SCHOOL masih berstatus sebagai mahasiswa LIPIA. Selanjutnya pada akhir Desember 2005 didatangkanlah Ust Arifudin Zul Zadani yang saat itu berstatus sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) untuk membantu belajar siswa dalam bidang mata pelajaran umum. Agar Kafila School berjalan lebih rapi dan terstruktur, maka dibentuklah Yayasan Kafila Thoyiba. Juli 2006, Yayasan Kafila Thoyiba memutuskan untuk membuka pesantren yang menjadikan program Tahfidz Al Qur'an dan Bahasa Arab sebagai program unggulan dengan sebagai Mudir (Pimpinan) adalah Ust. Sudarisman Ahmad. keputusan mendirikan Pesantren KAFILA terhitung cukup mendadak. Konsep awal pesantren didesain oleh Ust. Sudarisman Ahmad dengan dibantu oleh Ust. Arifudin Zul Zadani yang berfokus pada bidang mata pelajaran umum. Pada perekrutan untuk pertama kalinya, diperoleh 15 santri dari daerah: Jakarta, Bogor, Bandung, Cilacap, Magelang dan Yogyakarta. Merekalah santri angkatan pertama Pesantren Kafila. Untuk lebih memberikan motivasi pada warga pesantren, pada tahun 2007 Pesantren KAFILA memperkuat school identity dengan dilakukan perubahan nama dari KAFILA SCHOOL menjadi KAFILA ISLAMIC SCHOOL yang dikemudian hari disempurnakan menjadi KAFILA INTERNATIONAL ISLAMIC SCHOOL sebagaimana yang dicita-citakan. Visi dan misi pesantren pun disederhanakan namun lebih berbobot. Pada tahun tersebut Abah Mas'ud, panggilan akrab H. Abdullah Mas'ud memimpin Yayasan Kafila Thoyiba. Sementara itu Ust Masrur mendirikan pesantren khusus Tahfidz Al Qur'an yang diberi nama Bina Madani di Bogor. Di tubuh yayasan, Abah Mas’ud mulai menyiapkan berbagai unit usaha sebagai pendukung utama roda operasional pesantren agar lebih terarah. Unit-unit usaha ini tergabung dalam bendera KAFILA GROUP yang terdiri atas perusahaan yang bergerak di berbagai bidang seperti: travel umrah dan haji, koperasi simpan pinjam, layanan katering dan laundry perusahaan, bengkel mobil, agen tiket hingga pengeboran dan distribusi migas. Implementasi ISO-9001:2008 di lingkungan Pesantren Kafila sebagai wujud komitmen perbaikan terus menerus menjadi program pengembangan utama hingga disertifikasi pada Maret 2009. Di bawah kepemimpinan Ust. Sudarisman Ahmad selaku direktur pesantren dan Ust Arifudin Zul Zadani sebagai Management Representative (QMR) penataan organisasi terus dilaksanakan untuk menemukan pola manajemen pesantren yang sesuai. Struktur organisasi dirapikan dan menetapkan tiga core process (proses utama) pendidikan:
Setiap core process tersebut di atas dipimpin oleh seorang wakil direktur. Tiga pejabat wakil direktur pertama tersebut adalah: Ust. Nur Hamdi sebagai Wakil Direktur Bidang Keasramaan; Ust. Arifudin Zul Zadani sebagai Wakil Direktur Bidang Pendidikan dan Pengajaran; Ust. Ahmad Al Wasiem sebagai Wakil Direktur Bidang Tahfidzul Qur'an. Dapat dikatakan bahwa ketiga Wakil Direktur tersebut yang dipimpin oleh Ust Sudarisman Ahmad dan dibantu oleh Ust Muh. Qasim Ausath merupakan peletak dasar program pendidikan Pesantren KAFILA yang sampai saat ini diimplementasikan. Madrasah Aliyah (MA) Kafila resmi berdiri pada tahun 2010 dengan kepala sekolah Ust. Yazid Abdul Alim yang merangkap sebagai pimpinan Pesantren Kafila, meneruskan tongkat estafet dari Ust. Sudarisman Ahmad yang telah membidani dan mengembangkan Pesantren Kafila selama 5 tahun dan kini melanjutkan studinya di Riyadh, Saudi Arabia. Pimpinan PesantrenBerikut ini adalah nama-nama yang pernah menjadi Pimpinan Pesantren KAFILA:
Perubahan Program PendidikanSejak berdiri pada tahun 2006 sampai tahun 2016 Pesantren KAFILA menyelenggarakan program pendidikan berbeasiswa penuh. Setiap tahun diterima satu rombongan belajar (rombel) santri baru sebanyak 20 s.d. 30 orang. Kualitas pendidikan di Pesantren KAFILA yang unggul dalam tahfidzul Qur'an sekaligus di bidang akademik membuat banyak orang tua yang tertarik. Seiring dengan bertambahnya minat orang tua untuk memasukkan anak-anaknya di Pesantren KAFILA, maka pada tahun 2017 dibuka program reguler (non-beasiswa) sebanyak satu rombongan belajar. Sehingga total yang diterima adalah dua rombongan belajar yang dibagi dalam dua kelas. Masing-masing kelas terdiri atas 20 s.d. 30 santri. Dampak perubahan tersebut mulai terlihat dari sisi pengelolaan/manajemen, keuangan dan kualitas. Mau tidak mau Pesantren KAFILA mengubah sistem pengelolaan pesantren yang selama ini berpola beasiswa penuh. Saat ini pesantren sedang membenahi sistem manajemen, sehingga dengan perubahan progam pendidikan tidak menurunkan kualitas pendidikan. Program PendidikanKafila International Islamic School menyelenggarakan program pendidikan paket enam tahun untuk jenjang MTs (Madrasah Tsanawiyah, setara SMP) dan MA (Madrasah Aliyah, setara SMA). Selama enam tahun mengikuti program pendidikan di KAFILA, para santri diberikan beasiswa yang meliputi:
Tiga ranah yang menjadi ujung tombak pembinaan santri berada dalam koordinasi:
Program Pengembangan/EkstrakurikulerA. Bilingual Kafila Islamic School Jakarta memiliki dua program unggulan, yakni: Tahfidzul Qur'an dan Bahasa Internasional (Arab dan Inggris). Strategi yang diterapkan adalah, pada jenjang MTs ditekankan pada Tahfidzul Qur'an (10 juz) dengan diiringi program bahasa Internasional. Sedangkan pada tingkat MA, ditekankan pada penguasaan Bahasa Arab-Inggris tingkat mahir dengan diiringi Tahfidzul Qur'an (10 Juz) B. Nasyattulabiy/Ekstrakurikuler KAFILA memberikan kesempatan kepada para santri untuk mengembangkan minta dan bakatnya masing-masing. Ekstrakurikuler yang diselenggarakan adalah jenis kegiatan yang menunjang prestasi dan memberi manfaat kepada santri. Jenis ekstrakurikuler:
Program ekstrakurikuler berada di bawah tanggung jawab Departemen Pengembangan Bina Prestasi C. Studi Ekskursi D. Outbound E. Muhadharah F. Big Assembly PrestasiBerbagai prestasi telah ditorehkan oleh santri KAFILA dari berbagai ajang:
AlumniSejak meluluskan santri pada tahun 2012, alumni telah diterima di beberapa perguruan tinggi berikut:
Referensi
Pranala luarhttp://www.kafila.sch.id Diarsipkan 2018-12-24 di Wayback Machine. http://www.suara-islam.com/read/tab/218/KIIS---Bertaraf-Internasional--100-Persen-Bebas-Biaya Diarsipkan 2016-07-01 di Wayback Machine. http://www.suara-islam.com/read/index/10080/Prihatin-Pendidikan-Dijadikan-Ajang-Bisnis--Pengusaha-ini-Buat-Sekolah-Gratis Diarsipkan 2016-07-01 di Wayback Machine. |