Krisis sandera Korea Selatan 2007
Reaksi di Korea SelatanPada saat penyanderaan, warga Korea Selatan telah menyelenggarakan berbagai doa bersama demi keselamatan para sandera. Termasuk juga, umat Islam di Korea yang telah menyampaikan dukacita mereka, dan mengatakan tindakan Taliban bertentangan dengan prinsip agama Islam [4] Sekalipun begitu, kelompok-kelompok warga Korea tetap mengadakan demonstrasi terhadap masjid-masjid di Seoul.[5] Dari sisi lain, beberapa pihak di Korea mengkritik para sandera yang melakukan kegiatan misionaris Kristen di Afganistan yang berpenduduk Muslim, sekalipun telah diperingatkan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.[butuh rujukan] Kontroversi tebusanBerbagai pihak telah menyebutkan bahwa pemerintah Korea Selatan telah membayar tebusan demi pembebasan para sandera.[6] Hal ini juga diakui oleh pejabat senior Afganistan,[7][8] meskipun hal ini dibantah oleh pemerintah Korea Selatan.[7] Suratkabar Jepang Asahi Shimbun, mengutip sumber dari Afganistan, melaporkan jumlah tebusan mencapai 2 juta dolar AS, sedangkan narasumber televisi Al Jazeera di Kabul mengatakan bahwa tebusan berjumlah sekitar 20 juta dolar telah dibayarkan kepada Taliban.[6][9] Pembayaran tebusan ini dikritik karena dapat memicu kejadian serupa pada masa mendatang.[8] Nama-nama sandera
Referensi
|