Melayu Banjar
Melayu-Banjar merupakan orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung yang melakukan migrasi ke Kalimantan Selatan sejak abad XV. Awal Kedatangan Orang MelayuMenurut Hikayat Banjar-Kotawaringin kedatangan orang Melayu sebagai pedagang antar pulau dan juga ada yang menjadi ulama. Orang-orang Melayu merupakan salah satu golongan pedagang yang datang dari daerah lain dan tinggal di Tanah Banjar. Selain orang Banjar sendiri, banyak suku lainnya dan bangsa asing yang tinggal menetap di Tanah Banjar. Tidak ada keterangan dalam Hikayat Banjar yang menyebutkan penduduk Banjar yang disebut dengan nama orang Banjarmasih (Olohmasih) artinya adalah orang Melayu. Memang orang Melayu merupakan salah satu suku/bangsa pendatang yang berdagang di Banjar dan telah memeluk Islam. Namun banyak pula para pedagang dari berbagai suku dan bangsa lainnya yang terus tinggal menetap di Banjar. Para pedagang inilah yang kemudian melebur dan berasimilasi dengan orang-orang Banjar-Masih (Oloh Masih) yang merupakan penduduk pertama atau lebih dahulu menghuni kawasan Banjar tersebut. Sehingga di Kota Banjarmasin dapat ditemukan perkampungan berdasarkan etnik yaitu Kampung Bugis, Kampung Arab, Kampung Jawa (kini Kertak Baru), Kampung Cina (Pecinan), Kampung Kristen (Dayak Kapuas) dan lain-lain. Sedangkan sisa-sisa pedagang Melayu kemudian mendirikan Kampung Melayu di Banjarmasin, sedangkan di Martapura, Kampung Melayu telah dimekarkan menjadi 3 desa misalnya:
Keterlibatan orang Melayu dalam Perang Banjar - Nagara DahaHikayat Banjar-Kotawaringin yang ditulis dalam bahasa Melayu-Banjar menyebutkan:[1]
Orang Melayu di wilayah Hulu Sungai, Kalimantan Selatan pada tahun 1930Sensus pada tahun 1930 di masa Hindia Belanda menunjukkan adanya 1.292 orang Melayu yang tinggal di Tanah Banjar pada kawasan Afdeeling Hulu Sungai yang dibedakan sukunya dengan orang-orang Banjar, penduduk asli Kalimantan Selatan.[2]
Orang Melayu di Kalimantan Selatan sekarangKeberadaaan orang Melayu di Kalimantan selatan sekarang terlihat dengan munculnya warung dan rumah makan yang menjual kuliner asal Sumatra seperti pempek Palembang yang menunjukkan keberadaan orang Melayu dari Palembang. Tokoh
Referensi
|