Mimpi menurut Islam
DalilAl-Qur'anAl-Qur'an menyebutkan istilah mimpi dengan nama al-ru’ya dan al-busyra. Kata al-ru’ya berarti penglihatan dalam tidur, sedangkan kata al-busyra berarti kabar gembira.[1] Penggunaan kata Al-ru’ya khusus digunakan untuk menyebutkan mimpi yang dialami oleh para orang saleh termasuk para nabi.[2] JenisHadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menyebutkan bahwa mimpi terbagi menjadi mimpi baik dan mimpi buruk. Mimpi baik berasal dari Allah, sedangkan mimpi buruk berasal dari setan. Namun semua jenis mimpi merupakan hasil penciptaan dari Allah. Kepada para nabi-Nya, Allah memberikan mimpi yang berisi kabar gembira dan peringatan, Mimpi ini disebut sebagai mimpi yang benar. Mimpi yang benar ini merupakan salah satu bagian dari pertanda kenabian.[3] Muhammad menyatakan bahwa setelah berakhirnya masa kenabian, hanya ada kabar-kabar baik berupa mimpi yang baik dan saleh. Keberadaan mimpi yang baik merupakan salah satu dari 66 bagian dari kenabian menurut Muhammad.[4] Mimpi yang baik hanya dapat dialami oleh orang beriman atau orang yang tidak beriman tapi untuk kepentingan orang yang beriman. Salah satu contohnya ialah mimpi penguasa Mesir yang kafir dan ditakwilkan oleh Yusuf sebagai nabi.[5] Allah juga memberikan mimpi yang bermanfaat kepada Nabi Zakaria. Dalam mimpinya, Zakaria diberi kabar akan perolehan seorang anak laki-laki bernama Yahya.[6] PengisahanMuhammad menyatakan bahwa setelah berakhirnya masa kenabian, hanya ada kabar-kabar baik berupa mimpi yang baik dan saleh. Keberadaan mimpi yang baik merupakan salah satu dari 66 bagian dari kenabian menurut Muhammad.[4] Mimpi yang baik hanya dapat dialami oleh orang beriman atau orang yang tidak beriman tapi untuk kepentingan orang yang beriman. Salah satu contohnya ialah mimpi penguasa Mesir yang kafir dan ditakwilkan oleh Yusuf sebagai nabi.[5] Allah juga memberikan mimpi yang bermanfaat kepada Nabi Zakaria. Dalam mimpinya, Zakaria diberi kabar akan perolehan seorang anak laki-laki bernama Yahya.[7] PandanganSufiSufi menganggap keberadaan mimpi yang berisi petunjuk. Mimpi ini diyakini berasal dari Allah dan merupakan bentuk hidayah. Sufi menganggap bahwa mimpi ini merupakan isyarat akan keberadaan Allah.[8] ReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
|