Model propagandaModel propaganda adalah sebuah model konseptual yang dikembangkan oleh Edward S. Herman dan Noam Chomsky. Model ini dirancang untuk menjelaskan bagaimana media massa, terutama di Amerika Serikat, berfungsi sebagai alat propaganda melalui bias sistemik yang muncul dari struktur ekonomi dan politik media itu sendiri. Model ini menunjukkan bahwa media tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga memanipulasi opini publik dan menciptakan persetujuan terhadap kebijakan politik, ekonomi, dan sosial tertentu, baik domestik maupun internasional.[1] FilterFilter Kepemilikan Filter ini menjelaskan bagaimana konten media dipengaruhi oleh pemilik platform, yang biasanya merupakan individu kaya atau korporasi dengan kepentingan tertentu. Para pemilik ini memprioritaskan keuntungan dan kekuasaan, membentuk narasi agar sesuai dengan agenda mereka sambil meminggirkan pandangan yang berlawanan. Di era digital saat ini, konsentrasi kepemilikan media oleh segelintir raksasa teknologi memperburuk masalah ini, memungkinkan mereka mengontrol diskursus publik dan memanipulasi opini melalui algoritma yang memperkuat pesan-pesan yang mereka dukung. [2] Filter iklan Filter ini membahas bagaimana ketergantungan media pada pendapatan iklan memengaruhi pembuatan konten, dengan mengutamakan kepentingan pengiklan daripada pelayanan publik. Platform media, mulai dari outlet tradisional hingga raksasa digital seperti Google dan Facebook, mendapatkan sebagian besar pendapatan mereka dari iklan yang ditargetkan, yang mendorong produksi konten yang sesuai dengan preferensi pengiklan, seperti materi yang berfokus pada hiburan atau bernuansa politik konservatif. Dinamika ini meminggirkan jurnalisme independen dan kritis, karena jenis media ini sering kali tidak memiliki daya tarik komersial untuk menarik pengiklan. Selain itu, di media sosial, iklan yang ditargetkan memanfaatkan data pengguna, mengaburkan batas antara konten reguler dan materi promosi sehingga meningkatkan dominasi narasi korporasi yang akhirnya membentuk diskursus publik untuk mendukung agenda kapitalis dan elite.[3] Referensi
|