Partai Gerakan Rakyat Malaysia
Partai Gerakan Rakyat Malaysia (disingkat: PGRM atau pada umumnya dikenal sebagai GERAKAN) adalah sebuah partai politik di Malaysia yang didirikan oleh seorang tokoh berketurunan Arab-Melayu, yaitu Syed Hussein Alatas bersama dengan para tokoh lainnya, di antaranya Tan Chee Khoon, J. B. A. Peter, Lim Chong Eu, Veerappen Veerathan, dan Wang Gungwu pada tanggal 24 Maret 1968. GERAKAN berhasil memperoleh kursi mayoritas di Dewan Undangan Negeri Pulau Pinang setelah pemilihan umum 1969, mengalahkan Partai Perikatan yang saat itu berkuasa. Partai ini bergabung dengan Partai Perikatan yang berubah nama menjadi Barisan Nasional (BN) pada 1973 dan mengumumkan keluar setelah kekalahan dalam pemilihan umum 2018. Pada 11 Februari 2021, GERAKAN secara resmi bergabung dengan Perikatan Nasional (PN) dan mendukung pemerintahan Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia.[2] SejarahPada 27 Agustus 2005, GERAKAN mengadakan pemilihan partai. Lim Keng Yaik mencalonkan diri kembali sebagai Presiden GERAKAN dan melawan wakilnya, Kerk Choo Ting. Lim berhasil mempertahankan jabatannya setelah memperoleh 983 suara dan mengalahkan Kerk yang mendapatkan 628 suara dari seluruh anggota Partai GERAKAN. Sedangkan wakil presidennya adalah Koh Tsu Koon yang menang telak dikarenakan sebagai calon tunggal.[butuh rujukan] Presiden Partai Progresif Penduduk, M. Kayveas pernah mengusulkan agar partainya tersebut dapat bergabung dengan GERAKAN pada November 2006.[3] Setelah koalisi Barisan Nasional (BN) mengalami keterpurukan pada pemilihan umum 2018 membuat kesetiaan GERAKAN terhadap BN mulai memudar hingga pada puncaknya pada tanggal 23 Juni 2018, melalui musyawarah Pimpinan Pusat GERAKAN mengumumkan bahwa partai tersebut keluar dari BN dan tetap mengekalkan partai di pihak oposisi non koalisi.[4] Menyusul keputusan tersebut, Mah Siew Keong mengundurkan diri sebagai Presiden GERAKAN pada 16 September 2018 ketika Musyawarah Perwakilan GERAKAN Negeri Sembilan ke-43.[5] GERAKAN pertama kali berpartisipasi dalam pemilihan umum pada 16 November 2019 ketika mengusung Wendy Subramaniam sebagai calon legislatif di Tanjung Piai menyusul kematian anggota legislatif petahana, Mohamed Farid Md Rafik dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU).[6] GERAKAN menggunakan logo, bendera, dan nama, serta keputusan partainya sendiri, setelah lebih lima dekade menggunakan simbol BN dalam setiap pemilihan umum. Pada 11 Februari 2021, GERAKAN memutuskan untuk bergabung dengan Perikatan Nasional (PN) dan keputusan tersebut disambut penuh oleh Dewan Tertinggi PN.[2] Muhyiddin Yassin selaku Ketua Umum PN secara langsung menyerahkan surat pernyataan penerimaan partai tersebut kepada Dominic Lau di Perdana Putra dan secara resmi GERAKAN menjadi anggota kelima sebagai komponen partai di PN. PimpinanPresidenSaat ini, Presiden Partai Gerakan Rakyat Malaysia adalah Dominic Lau Hoe Chai sejak 17 November 2018. Berikut adalah daftar Presiden Nasional Partai Gerakan Rakyat Malaysia.
Sekretaris JenderalBerikut merupakan Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Rakyat Malaysia.
Hasil pemilihan umum
Bacaan lebih lanjut
Referensi
Pranala luar |