Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Pemrosesan cahaya digital

Pemrosesan Cahaya Digital (bahasa Inggris: Digital Light Processing, DLP) adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam projektor dan televisi projeksi. DLP awalnya dikembangkan oleh Texas Instruments, dan mereka tetap pembuat satu-satunya teknologi ini, meskipun banyak produk pasar berlisensi menggunakan chipset mereka.

Dalam projektor DLP, gambar diciptakan oleh kaca kecil mikroskopis disusun dalam sebuah matrix di atas chip semikonduktor, dikenal sebagai Digital Micromirror Device (DMD). Setiap kaca mewakilkan satu pixel dalam gambar yang diprojeksikan. Jumlah kaca sama dengan resolusi gambar yang diprojeksikan: 800x600, 1024x768, dan 1280x720 matrix adalah beberapa ukuran DMD yang umum. Kaca-kaca ini dapat diubah posisinya dengan cepat untuk merefleksikan cahaya melalui lensa atau ke sebuah heatsink (disebut pembuangan cahaya dalam terminologi Barco).

Pennyusunan posisi dengan cepat kaca-kaca ini (intinya berganti antara 'on' dan 'off') membuat DMD mengatur intensitas cahaya yang direfleksikan melalui lensa, menciptakan efek abu-abu bertingkat sebagai tambahan untuk putih (kaca dalam posisi 'on'), dan hitam (kaca dalam posisi 'off'). Ada dua metode primer di mana sistem projeksi DLP menciptakan sebuah gambar berwarna, yang satu dengan menggunakan projektor DLP chip-tunggal, dan satu lagi menggunakan projektor tiga-chip.

Projektor chip-tunggal

Dalam sebuah projektor dengan sebuah chip DMD tunggal, warna diproduksi dengan menaruh sebuah roda warna antara lampu dan DMD di mana ia direfleksikan keluar melalui optik. Roda warna biasanya dibagi menjadi empat sektor: warna primer: merah, hijau, dan biru, dan sebuah seksi jernih tambahan untuk menambah keterangan. Karena sektor yang jernih ini mengurangi saturasi cahaya, dalam beberapa model ia dapat dengan efektif dimatikan, dan di model lainnya tidak digunakan.

Chip DMD disinkronisasikan dengan gerakan berputar dari roda warna sehingga komponen hijau ditampilkan di DMD ketika seksi hijau dari roda warna berada di depan lampu. Hal yang sama juga terjadi pada seksi merah dan biru. Gambar merah, hijau, dan biru ditampilkan secara berurutan dengan kecepatan tinggi sehingga para penonton hanya melihat sebuah gabungan gambar "warna penuh". Dalam model awal, kecepatan rotasinya adalah satu rotasi per frame. Di model berikutnya kecepatan ditingkatkan sampai dua kali dari kecepatan frame, dan beberapa mengulangi pola warna dua kali di roda tersebut, sehingga urutan dapat diulangi sampai empat kali per frame.

Efek pelangi yang dibesar-besarkan

Lihat pula

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya