Sambi, Boyolali
Pusat pemerintahan Kecamatan Sambi berada di Desa Sambi sekitar 16 km dari ibu kota kabupaten Boyolali di Kemiri-Mojosongo. Di Sambi terdapat dua unit pasar tradisional (Sambi dan Bangsan), bank-bank, kantor pos (di Desa Sambi), kantor polisi, puskesmas, SPBU (di Desa Tempursari) dan kantor kantor pelayanan masyarakat lainnya.Di Desa Sambi juga telah terdapat rumah sakit swasta dengan tipe D yang terus berkembang yaitu RSU Asy Syifa Sambi. Sambi dulunya terkenal dengan pohon jatinya. Dari 16 desa yang ada di Sambi hanya 2 desa yang memperoleh irigasi pertanian yang cukup yakni Desa Catur di ujung barat dan Desa Canden di ujung Selatan. Ada 2 unit embung terletak di Desa Jatisari dan Desa Trosobo (sebelah SMP N 2 Sambi), sehingga membantu pengairan sawah petani yang dahulu agak susah air. Secara umum, mata pencaharian penduduk bertani. Namun dalam 5 tahun terakhir, kawasan Sambi telah diprioritaskan untuk pembangunan industri terutama industri kering seperti tekstil dan garmen. Perlahan masyarakat yang dulunya bertani meskipun kebanyakan ladang hanya tadah hujan kini mulai beralih profesi menjadi buruh pabrik. Beberapa industri yang telah berdiri yaitu di Desa Babadan ada 2 unit, salah satunya Pan Brother Group yang mampu mempekerjakan sekitar 20.000 pekerja. Selain itu pabrik mobil Esemka (PT. Solo Manufaktur Kreasi) yang merupakan kebanggaan buah karya anak bangsa ini juga berdiri tepatnya di Demangan berbatasan dengan Desa Senting sekitar 5 km sebelah barat Bandara Internasional Adi Soemarmo. Ada juga pabrik kayu lapis yang berlokasi di jalan Simo-Ampel km 3,5 tepatnya perbatasan Desa Trosobo dan Nglembu sehingga diharapkan mampu menampung tebangan kayu-kayu yang berasal dari kebun masyarakat di Sambi dan sekitarnya yang sejak dahulu penggunaan lahannya didominasi oleh tegalan dengan jenis kayu-kayu keras. Rencana kedepan, Kec. Sambi bersama Kec. Ngemplak di Kab. Boyolali, Kec. Colomadu dan Gondangrejo di Kab. Karanganyar akan menjadi poros pengembangan industri kawasan Solo Raya ke arah barat. Dari aspek pariwisata, di bagian timur kecamatan ini (perbatasan dengan Kecamatan Ngemplak) terdapat Waduk Cengklik yang sedang dikembangkan menjadi objek wisata. Di Desa Nglembu Jalan Simo-Ampel sekitar 3 km dari Kecamatan Simo terdapat sebuah objek wisata berupa kuburan keramat yang terletak di atas puncak bukit bernama Gunung Tugel. Di atas bukit terdapat makam keramat dari Ki Singoprono yang terkenal sebagai penguasa wilayah Simo pada masa kerajaan. Konon Ki Singoprono ini merupakan kakek dari Pakubuwono VI, raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang atas jasa-jasanya Sunan Pakubuwana VI telah ditetapkan pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional berdasarkan S.K. Presiden RI No. 294 Tahun 1964, tanggal 17 November 1964. Anda harus melewati banyak anak tangga untuk bisa mencapai puncak bukit ini. Udara yang masih segar karena jauh dari hiruk pikuk kota memberikan keleluasaan untuk melepaskan penat dari segala aktivitas harian anda. Di Desa Catur sekitar 3 km dari bangjo (lampu merah) Sambi ke barat terdapat kawasan wisata sejarah berkaitan dengan Ki Wonokusumo Wonotoro berupa bekas pondok/padepokan, masjid tiban dan juga makam/pasarean. Ki Wonokusumo Wonotoro menurut sejarahnya merupakan seseorang yang terlibat dengan terbentuknya mata air (umbul) yang banyak ditemukan di lereng timur Gunung Merapi antara lain kompleks Umbul Tlatar di Kec. Boyolali dan Kompleks Umbul Ngrancah di Desa Udanwuh, Kab. Semarang Dari faktor telekomunikasi, Kec. Sambi juga telah memiliki banyak BTS / Tower Pemancar Sinyal total sampai dengan Desember 2021 ada 15 unit BTS dengan perincian: Desa Canden 3 unit Desa Sambi 5 unit Desa Jagoan 2 unit Desa Demangan 2 unit Desa Senting 1 unit Desa Ngaglik 1 unit Desa Catur 1 unit Hingga 17 Agustus 2022 jumlah total menjadi 19 unit BTS selular dengan tambahan: Desa Canden 1 unit Desa Nglembu 2 unit Desa Babadan 1 unit Desa/kelurahanBatas wilayahKecamatan Sambi memiliki batas-batas sebagai berikut:
|