Suku Ternate
Suku Ternate (Ternate: Fa Ternate) adalah kelompok etnis atau suku bangsa Indonesia yang berasal dari pulau Ternate di wilayah utara Kepulauan Maluku. SejarahGenealogiSecara genealoginya, masyarakat etnis Ternate masih berserumpun dengan masyarakat etnis Tidore, Makian, maupun Bacan; hal tersebut dikarenakan pada zaman Pleistosen wilayah antar kepulauan ini masih berupa satu kesatuan pulau sebelum akhirnya masing-masing kelompok etnis melakukan migrasi ke daerah masing-masing dan proses berabad-abad tersebut membuahkan evolusi yang membentuk suatu gejala antropologi berupa terciptanya identitas etnisitas yang berlainan satu sama lain. PeradabanKerajaan GapiKesultanan TernateKesultanan Ternate merupakan lanjutan dari Kerajaan Gapi; namun telah memperoleh pengaruh keislaman, sehingga sistem monarkinya berubah yang mulanya berupa kerajaan kemudian mengadopsi sistem kesultanan. SubetnikPada masa pra-Islam, etnis Ternate terbagi menjadi 4 golongan utama yakni:
Bahasa dan kesusastraanBahasa yang dituturkan oleh etnis Ternate adalah bahasa Ternate, yang merupakan sebuah bahasa dalam rumpun bahasa Halmahera Utara. Mata pencaharianMata pencaharian orang Ternate bertani dan nelayan. Dalam bidang pertanian mereka menanam padi, sayur mayur, kacang-kacangan, ubi kayu, dan ubi jalar. Tanaman keras yang mereka usahakan adalah cengkih, kelapa dan pala. Cengkih merupakan tanaman rempah-rempah yang sudah mempunyai sejarah panjang di Ternate. Cengkih merupakan daya tarik yang mengundang kedatangan bangsa Eropa ke daerah ini. orang-orang Ternate juga dikenal sebagai pelaut-pelaut yang ulung.selain itu,ternate memiliki beberapa perusahaan tambang yang menjadi sumber mata pencaharian dari masyarakat sekitar ternate (maluku utara). Pola pemukimanPemukiman penduduk umumnya membentang di sepanjang garis pantai. Rumah-rumah mereka dibangun di sepanjang jalan-jalan dan sejajar dengan garis pantai di daerah perkotaan. Struktur bangunannya beraneka ragam sesuai dengan gaya para pendatang dari luar Halmahera di perdesaan. Di pedesaan, rumah-rumah penduduk terbuat dari rumput ilalang. AgamaSebelum agama Islam masuk ke P. Ternate, suku ini terbagi dalam kelompok-kelompok masyarakat. Masing-masing kelompok kerabat suku Ternate dipimpin oleh mamole. Seiring dengan masuknya Islam. mamole ini bergabung menjadi satu konfederasi yang dipimpin oleh kolano. Kemudian, setelah Islam menjadi lebih mantap, struktur kepemimpinan kolano berubah menjadi kesultanan. Dalam struktur kolano, ikatan genealogis dan teritorial berperan sebagai faktor pemersatu, sedangkan dalam kesultanan agama Islamlah yang menjadi faktor pemersatu. Dalam struktur kesultanan, selain lembaga tradisional yang sudah ada, dibentuk pula lembaga keagamaan. Kesultanan Ternate masih ada sampai saat ini meskipun hanya dalam arti simbolik. Namun belakangan ini kesultanan Ternate tampak bangkit kembali. Umumnya orang Ternate beragama Islam. Pada masa lalu kesultanan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di wilayah Indonesia bagian Timur. Saat ini masyarakat Ternate membutuhkan bantuan penanam modal untuk menggali dan mengelola hasil-hasil kekayaan alam daerah ini yang berlimpah. Bidang kehutanan, kelautan dan pertanian merupakan tiga bidang utama bagi orang Ternate. Selama ini, dari tiga kekuatan utama tersebut, hanya sektor kehutanan yang telah digarap besar-besaran. Daerah Ternate juga memiliki kekayaan wisata alam dan wisata budaya seperti bangunan bekas benteng Portugis, istana Kesultanan Ternate, dan lain-lain. Hal ini menjadi sektor pariwisata sangat potensial untuk dikembangkan, baik melalui pembangunan sarana transportasi maupun akomodasi yang memadai. Samapi sekarang, menurut sensus 2010 bahwa 97% suku Ternate adalah orang Islam Sunni dan sedikit yang menganut agama Kristen Protestan. Referensi
|