Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari.
Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini.
Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan.
Hapus tag/templat ini.
Pemerintah Kota Semarang dan Bakti Budaya Djarum Foundation meresmikan Taman Indonesia Kaya pada Rabu 10 Oktober 2018. Hal tersebut bertepatan dengan ulang tahun Galeri Indonesia Kaya yang kelima.
Peresmian Taman Indonesia Kaya ditandai dengan pemencetan tombol dan penandatanganan prasasti oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang didampingi oleh Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu bersama President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono dan didampingi oleh Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian.
Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, Renitasari Adrian mengatakan taman ini adalah taman dengan panggung seni pertunjukan terbuka pertama di Jawa Tengah yang ditujukan sebagai wadah ekspresi para seniman dan pekerja seni.
Taman yang dahulu dikenal sebagai Taman KB ini bertempat di Jl. Menteri Soepeno, Semarang ini telah dipugar dan diberikan fasilitas-fasilitas baru yang dapat mendukung aktivitas masyarakat.
Victor Rachmat Hartono, President Director Djarum Foundation mengatakan pembangunan Taman Indonesia Kaya ini adalah hasil dari kerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang.
“Membangun taman ini merupakan wujud komitmen kami dalam memperkenalkan kebudayaan Indonesia bagi masyarakat khususnya generasi muda agar tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia,” ujar Victor.