Thaifah Kordoba
Thaifah Kordoba (bahasa Arab: طائفة قرطبة) adalah republik thaifah Muslim Moor abad pertengahan di al-Andalus, yang ada di wilayah yang sekarang menjadi Spanyol selatan dan diperintah oleh Bani Jawhar yang menggantikan Khalifah Bani Umayyah.[1] Republik ini memerintah kota Kordoba dan sekitarnya pada tahun 1031.[2] SejarahRepublikSetelah jatuhnya Kekhalifahan Kordoba pada tahun 1031, Al-Andalus terpecah menjadi beberapa emirat thaifah kecil yang independen. Setelah khilafah terakhir turun takhta dan melarikan diri dari Kordoba, kota itu ditinggalkan tanpa seorang pemimpin.[3] Sebagai tanggapan, warga terkemuka menunjuk Abu al-Hazm Jahwar bin Muhammad, seorang syekh terkemuka dari Bani Jawhar, sebagai pemimpin mereka. Abu al-Hazm segera mendirikan sistem pemerintahan republik di Kordoba, dengan membentuk dewan menteri dan otoritas peradilan yang ia konsultasikan sebelum membuat keputusan politik. Tidak seperti kepemimpinan emir tunggal yang umum di thaifah lain, Kordoba di bawah Abu al-Hazm diperintah oleh "kepemimpinan kolektif." Ia menganggap dirinya bukan sebagai penguasa, tetapi sebagai "Penjaga" Kordoba, yang mengabdikan diri untuk kesejahteraan kota dan rakyatnya.[4] Abu al-Hazm memimpin Kordoba dari tahun 1031 hingga kematiannya pada tahun 1043, di mana putranya, Abu al-Walid Muhammad, menggantikannya. Abu al-Walid melanjutkan pemerintahan ayahnya yang dermawan selama dua puluh satu tahun. Saat ia bertambah tua, ia mendelegasikan pengelolaan thaifah kepada kedua putranya, 'Abdurrahman dan 'Abdul Malik.[3] Kedua bersaudara itu segera mulai bersaing untuk mendapatkan dominasi, melemahkan kekuatan para bangsawan dan memusatkan kekuasaan di tangan mereka sendiri. Akhirnya, 'Abdul Malik muncul sebagai saudara yang lebih kuat, melucuti kekuasaan 'Abdurrahman. Konflik internal ini melemahkan Kordoba, mendorong 'Abdul Malik untuk mencari aliansi dengan Emir Sevilla, Abbad II al-Mu'tadid.[5] ThaifahKetika Kekaisaran Muwahhidun kehilangan kekuatan setelah kekalahan yang diderita di Pertempuran Las Navas de Tolosa, pada tahun 1212 terjadi periode ketiga perluasan kerajaan thaifah dan Kordoba termasuk wilayah pertama yang merdeka. Thaifah Kordoba berhasil mempertahankan kemerdekaannya selama lebih dari dua puluh tahun.[6] Pada tahun 1236, Kordoba ditaklukkan dan dianeksasi oleh raja Kastilia dan León, Fernando III.[7] Referensi
Sumber
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Taifa of Córdoba. |