The Greatest Showman
The Greatest Showman merupakan sebuah film bergenre drama musikal yang ditayangkan di bioskop seluruh dunia pada tahun 2017. Film ini disutradarai oleh Michael Gracey dalam debut penyutradaraannya. Film ini ditulis oleh Jenny Bicks dan Bill Condon dan dibintangi oleh Hugh Jackman, Zac Efron, Michelle Williams, Rebecca Ferguson dan Zendaya. Film ini terinspirasi oleh kisah P. T. Barnum. Pengambilan gambar utama pada film dimulai di Kota New York pada bulan November 2016, dan ditayangkan pada 8 Desember 2017 di Indonesia. Film ini dirilis di Amerika Serikat pada 20 Desember 2017, oleh 20th Century Fox dan telah meraup $420,4 juta di seluruh dunia, menjadikannya film musikal terlaris kelima sepanjang masa. The Greatest Showman menerima tinjauan yang beragam, dengan pujian untuk Jackman dan seluruh pertunjukan, musik dan nilai produksi. Pada Golden Globe Awards ke-75, film ini menerima nominasi untuk kategori Best Motion Picture – Musical or Comedy dan Aktor Terbaik - Musikal atau Komedi untuk Jackman. Untuk lagu "This Is Me", film ini memenangkan kategori Golden Globe Award for Best Original Song dan dinominasikan untuk Lagu Orisinal Terbaik di Academy Awards ke-90.[4] Pemain
ProduksiProyek ini pertama kali diumumkan pada tahun 2009, dengan Jackman sudah ditetapkan untuk peran utama.[5] Pada bulan Agustus 2011, Michael Gracey dipilih untuk menjadi sutradara.[6] Pada tahun 2013, Fox menyewa Pasek and Paul untuk menulis lagu.[7] Pada 15 Juni 2016, Zac Efron memulai negosiasi untuk membintangi film,[8] dan pada Juli 2016, Michelle Williams dipilih.[9][10][11][12] Film ini dikoreografikan oleh Ashley Wallen.[13] SyutingLatihan untukfilm dimulai pada Oktober 2016 di Kota New York dan pengambilan gambar utama dimulai pada 22 November 2016.[14][15] PascaproduksiPada bulan Desember 2017, dilaporkan bahwa James Mangold, yang telah bekerja dengan Jackman pada beberapa proyek, telah disiapkan sebagai eksekutif produser selama pasca-produksi film. Dalam sebuah wawancara, sutrada Michael Gracey mengatakan, "Ada delapan produser di film ini, dan itu luar biasa karena salah satu dari mereka menjadi pembuat film."[16] Perbedaan dengan RealitasDalam cerita, awalnya P.T. Barnum bekerja sebagai salah satu pegawai di sebuah perusahaan perkapalan. Suatu hari, karena badai yang terjadi di Laut Tiongkok Selatan perusahaan tempatnya bekerja terpaksa bangkrut karena banyak kapal yang tenggelam pada peristiwa itu. Ia mengalami PHK dan harus mencari pekerjaan lain. Hal yang cerdik dari Barnum, ia menggadaikan akta kapal yang telah tenggelam ke bank untuk mendapatkan pinjaman dana sebagai modal usaha (tentu saja bank tidak mengetahui bahwa akta kapal yang ia gadaikan sesungguhnya telah tenggelam di Laut Tiongkok Selatan). Ingat, kemajuan informasi pada zaman itu tidak secanggih saat ini, ketika bank dapat melakukan penelusuran benar-benar secara cermat dan mendalam. Modal yang ia dapatkan digunakan untuk mendirikan Barnum's American Museum. Dari peristiwa ini saja, kita dapat menyimpulkan bahwa perbuatannya merupakan tindakan penipuan—ia berlaku tidak jujur. Tidak hanya itu, untuk menarik perhatian pengunjung museumnya, ia merekrut orang-orang yang berkebutuhan khusus dan menyebar hoax alias berita bohong mengenai orang-orang tersebut. Orang pertama yang direkrutnya adalah seorang mantan budak wanita yang buta dan nyaris lumpuh total bernama Joice Heth. Barnum menyebarkan kabar bohong di Philadelphia dengan mengatakan bahwa Heth merupakan seorang mantan asisten perawat George Washington dan berusia 161 tahun. Bodohnya, rakyat saat itu percaya saja dan malah tertarik dengan berita bohong tersebut. Tidak hanya Heth, ia merekrut orang-orang lain dan turut menyebarkan berita bohong yang berbeda-beda. Dari sini kita telah melihat segenap kelicikan yang dilakukan oleh Barnum demi meraih keuntungan. Orang-orang yang berkebutuhan khusus benar-benar dimanfaatkan sekadar sebagai objek untuk mendatangkan keuntungan. Sangat bertolak belakang dengan kisah di film, ketika sosok Barnum digambarkan penuh cinta kasih dan peduli akan kesetaraan orang-orang berkebutuhan khusus tersebut. Satu lagi, dalam kisah sejarah tidak pernah tercatat Barnum bekerja sama dengan Philip Carlyle (yang dalam film diperankan oleh Zac Efron). MusikDaftar laguBenj Pasek dan Justin Paul menulis sembilan lagu.[17]
The Greatest Showman: ReimaginedPada 16 November 2018, sebuah album remix juga dirilis, yaitu The Greatest Showman: Reimagined, yang menampilkan cover soundtrack musisi terkenal. Berikut daftar lagu tersebut:
Bonus tracks:
SoundtrackAnalisis Lirik LaguThis Is MeBergeser dari plot film dan kenyataan fakta sejarah. Kini mari kita membahas sisi lirik dari beberapa contoh lagu yang dinyanyikan dalam film musikal ini. Saya mengambil contoh lagu pertama: This is Me. Lagu ini mendapatkan penghargaan sebagai Best Original Song - Motion Picture dalam Golden Globe Award 2018. Berikut adalah penggalan liriknya: But I won't let them break me down to dust I know that there's a place for us For we are glorious When the sharpest words wanna cut me down I'm gonna send a flood, gonna drown them out I am brave, I am bruised I am who I'm meant to be, this is me Lagu ini menekankan agar jangan membiarkan orang lain menjatuhkan kita. Dalam kata lain, jangan takut dengan pandangan buruk banyak orang tentang kita, tetapi percayalah setiap orang itu unik. Namun, lagu ini sebenarnya sangat bersifat humanis—meninggikan manusia lebih dari yang seharusnya. Dari liriknya for we are glorious saja dapat dilihat bagaimana manusia dianggap begitu mulia, padahal siapakah diri kita ini sehingga layak dianggap mulia? Lagu ini terlalu menyetarakan semua orang. Lagu ini seakan-akan memberi toleransi kepada setiap orang untuk menjadi apa yang diri mereka inginkan, padahal dalam hidup sudah seharusnya kita menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan. Untuk siapapun yang menulis analisa diatas : Tidak ada kaitannya perihal lirik lagu optimisme diatas dengan takdir Tuhan sebagimana ditulis diatas "..dalam hidup sudah seharusnya kita menjadi seperti apa yang Tuhan inginkan". Darimana anda tahu Tuhan menginginkan anda menjadi seperti apa? Korelasi dengan lagu diatas apa ? Niat hati ingin mencermahi orang dan terlihat seperti seorang filsuf, tapi hasilnya malah berbanding terbalik #KetahuanCerdasnya Never EnoughPenggalan lagu lain yang saya kutip adalah Never Enough. All the shine of a thousand spotlights All the stars we steal from the night sky Will never be enough Never be enough Towers of gold are still too little These hands could hold the world but it'll Never be enough Never be enough Di balik suara merdu tersebut, lagu ini mencerminkan sisi keeogisan dirinya. Dalam lagu ini digambarkan bahwa ketika sosok yang dianggapnya penting dalam hidupnya itu hilang, segala sesuatu tidak akan cukup untuk menggantikannya. Pada akhirnya, rasa haus akan hal yang duniawi hanya akan membawa kita kepada kesadaran bahwa manusia memang makhluk yang tidak pernah merasa cukup. Kesadaran ini juga seharusnya membawa manusia pada pengertian bahwa kepenuhan hidup tidak bisa diperoleh dari sesama manusia atau benda apapun. (Catatan untuk penulis bagian ini: Kenapa memasukkan opini pribadi dalam artikel Wikipedia?) Referensi
Pranala luarWikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: The Greatest Showman.
|