Trans Musi JayaTrans Musi Jaya adalah sistem bus raya terpadu di Kota Palembang, Indonesia. Trans Musi dikelola oleh PT Trans Musi Palembang Jaya (sebelumnya masih bergabung dengan PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya, yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah) Kota Palembang, Sumatera Selatan.[1] Sistem transportasi Trans Musi Jaya menghubungkan moda transportasi lainnya berupa LRT Sumatera Selatan dan juga Feeder LRT Musi Emas. Sistem pembayaran Trans Musi Jaya menggunakan sistem non-tunai menggunakan Kartu Uang Elektronik atau QRIS dengan tarif Rp4.000,00, serta tarif khusus pelajar atau lansia yaitu Rp2.000,00; tarif integrasi berlaku selama 90 menit dan hanya berlaku untuk pembayaran melalui Kartu Uang Elektronik. SejarahAwalnya Trans Musi beroperasi pada Januari 2010 melalui penyerahan bus Transmusi dari Departemen Perhubungan sebanyak 15 unit.[2] Trans Musi dikelola oleh Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J), dimana pada awalnya melayani dua koridor, yaitu koridor 1 (Ampera - Terminal Alang Alang Lebar) dan koridor 2 (Terminal Sako - Palembang Indah Mall). Hingga 2012 armada Trans Musi telah mencapai 120 unit.[3] Pada tahun 2013-2014, Layanan Trans Musi ini mengalami kemunduran. Faktornya adalah pemberlakuan Smart Card secara penuh dan penghapusan sistem tiket kertas. pemberlakuan Smart Card dinilai gagal karena harga kartu yang cukup mahal dan tidak memiliki Value Proposition. Selain itu Penggunaan Smart Card ternyata tidak memiliki izin oleh Bank Indonesia Wilayah VII Palembang.[4] Pada pertengahan 2014, Transmusi kembali menerapkan tiket manual ke semua koridor. Tahun 2020, PT Trans Musi Palembang Jaya resmi berpisah dengan Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J). Trans Musi mendapatkan program Buy The Service Pertama oleh Kementerian Perhubungan, dan PT Trans Musi Palembang Jaya ditunjuk menjadi operator Trans Musi ini. Pada Awalnya, Trans Musi (Teman Bus) yang dikelola oleh PT Trans Musi Palembang Jaya menjalankan 3 Koridor (K1 : Terminal Alang Alang Lebar - Dempo, K2 : Asrama Haji - Terminal Sako, dan K3 : Terminal Plaju - Pasar Induk Jakabaring), sedangkan Trans Musi yang dikelola oleh SP2J menjalankan 2 Koridor (K2 : Terminal Sako - Palembang Square dan K3 : Pusri - Palembang Square). Per Tanggal 1 Oktober 2020, Trans Musi (Teman Bus) mengalami re-routing pada Koridor 1, dimana pada awalnhya melewati jalan Kol. Haji Barlian dialihkan ke jalan Demang Lebar Daun - Simpang Parameswara - Jalan Soekarno Hatta. Per tanggal 25 November 2020, Trans Musi (Teman Bus) menambah 1 koridor lagi (K4 : Terminal Alang Alang Lebar - Talang Jambe). Pada awal tahun 2022, Trans Musi yang dikelola oleh Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) berhenti beroperasi karena sudah tidak lagi diberikan subsidi oleh Pemerintah Kota Palembang.[5] Dengan berhentinya layanan Trans Musi oleh SP2J, PT Trans Musi Palembang Jaya menjadi operator tunggal layanan Trans Musi. Saat itu juga, Trans Musi (Teman Bus) melakukan re-routing untuk K2 dan K3, dimana K2 yang awalnya Asrama Haji - Terminal Sako beralih menjadi Terminal Sako - Palembang Icon, dan K3 yang awalnya Terminal Plaju - Pasar Induk Jakabaring beralih menjadi Palembang Icon - Terminal Plaju. Pada 1 Januari 2023, re-routing kembali dilakukan pada Koridor 1, dimana pada awalnya Terminal Alang Alang Lebar - Dempo, kembali beralih ke Terminal Alang Alang Lebar - Ampera. Namun karena adanya proyek pengerjaan jaringan IPAL, hingga saat ini pemberhentian hanya sampai Masjid Agung. Pada tanggal 2 Agustus 2024, Trans Musi (Teman Bus) meluncurkan koridor terbaru K5, dengan rute Palembang Icon - Talang Kelapa. PT Trans Musi Palembang Jaya menyediakan 8 armada mikrobus dari karoseri Edi Putra asal Malang, dimana 7 armada yang dijalankan dan 1 armada lainnya dicadangkan. Dikarenakan armada bus besar (Hino R 260) telah berumur hampir 10 tahun, sesuai dengan regulasi Dinas Perhubungan kota Palembang, dimana batas umur operasional armada angkutan massal ialah 10 tahun, maka layanan Koridor 1 diganti menjadi armada Microbusyang dimulai pada tanggal 1 November 2024. Ada 13 unit armada yang dioperasionalkan. Armada microbus yang digunakan merupakan unit sewa dari PT Bagong Dekaka Makmur. Per tanggal 1 Januari 2025, layanan Teman Bus Palembang mengalami perubahan. Dikarenakan subsidi program "Teman Bus" dari pemerintah pusat telah dicabut, maka operasional sebagian besar koridor dikembalikan ke Pemerintah Kota Palembang. Hanya koridor 2 yang saat ini dikelola oleh Kementerian Perhubungan, dengan menunjuk PT Bagong Dekaka Makmur sebagai operator. Armada yang digunakan juga mengalami perubahan, dari awalnya menggunakan medium bus Isuzu NQR71 tahun rakit 2018 (karoseri Restu Ibu Pusaka) kini menggunakan armada microbus yang sempat beroperasi di Koridor 1 pada 1 November 2024 lalu, dengan total armada sebanyak 13 unit (12 operasional dan 1 cadangan). Di tanggal 7 Januari 2025, layanan Teman Bus Koridor 5 kembali dijalankan, serta sejak kembalinya operasional K5 tersebut, tidak dikenakan biaya sampai informasi lebih lanjut. TrayekSaat ini Trans Musi memiliki 2 Koridor yang beroperasi (pembaruan pada tanggal 7 Januari 2025)
ArmadaArmada Trans Musi (Teman Bus) yang dimiliki dan terdaftar di aplikasi Mitra Darat saat ini berjumlah 21 unit, dan semuanya merupakan unit microbus. Lihat pula
Rujukan
|