Trans SiginjaiTrans Siginjai adalah sistem bus raya terpadu yang mulai beroperasi pada tanggal 13 Desember 2017 di Kota Jambi, Jambi. Layanan Bus Rapid Transit ini diciptakan untuk memudahkan mobilitas warga Jambi agar mau menggunakan transportasi publik.[1][2]
Tarif yang diberlakukan adalah sebesar Rp. 3.000 untuk koridor 1 dan Rp. 5.000 untuk koridor 2. Trans Siginjai juga memberlakukan metode pembayaran non-tunai yang bekerjasama dengan LinkAja, T-Money, OVO, Sakuku, Go-Mobile, Dana, dan GoPay. Disamping itu metode pembayaran tunai juga masih berlaku.[3][4] Rute BRT Trans Siginjai
SejarahPada 13 Desember 2017 Trans Siginjai mulai beroperasi pada di Kota Jambi dan mempunyai 2 koridor.[5] Pada bulan Maret 2022, Kondisi halte bus transiginjai di kawasan Simpang rimbo, Kota Jambi memprihatinkan. Tepatnya lokasi halte berada di seberang jalan depan kantor Damri. Dinding Besi berwarna hitam dan kuning yang sebelumnya tersambung dengan lantai semen tampak lepas. Sarana yang digunakan sebagai tempat penumpang untuk turun ini tampak sudah tergeletak di trotoar jalan. Bahkan halte tak permanen ini nampak dibiarkan saja di trotoar dan rawan pencurian.[6] Pada 31 Desember 2022, bus ini berhenti beroperasi[7] selama satu bulan. Penghentian itu dikarenakan kontrak dengan pihak ketiga telah habis.[8] Pada Januari 2023, Dinas Perhubungan Provinsi Jambi membuka lelang untuk pengelolaan transportasi massal tersebut. Akhirnya Trans Siginjai telah dikelola oleh pihak ketiga yang memenangkan lelang.[8] Pada bulan Juli 2023, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi meminta tambahan 30 unit bus Trans Siginjai ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Tambahan bus ini untuk keperluan armada Trans Siginjai yang melayani warga untuk rute tertentu dalam wilayah Jambi.[9] Lihat Pula
Referensi
Pranala luar |