Danilla Riyadi
Danilla Jelita Poetri Riyadi (lahir 12 Februari 1990) adalah seorang pemeran, penyanyi, dan penulis lagu Indonesia. Kehidupan awalDanilla adalah anak bungsu dari dua bersaudara.[1] Ia berasal dari keluarga keturunan Tionghoa yang dekat dengan dunia musik; ibunya, Ika Ratih Poespa, adalah penyanyi jazz, sedangkan pamannya adalah musisi ternama Dian Pramana Poetra. Di rumahnya sering diputar musik klasik, keroncong, lagu-lagu bossa nova oleh João Gilberto, serta musisi jazz seperti Billie Holiday, Diana Krall dan Fourplay.[2] Walau dikeliling musik sejak kecil, Danilla tidak merasa memiliki suara yang layak untuk menjadi penyanyi. Ketika berusia remaja, Danilla lebih tertarik bermain permainan video ketimbang menekuni musik, padahal ibu dan pamannya sudah menawarkan beberapa lagu pop untuk dibawakannya. Danilla hobi bermain permainan, terutama yang horor seperti Resident Evil dan Silent Hill, membuatnya sering bolos sekolah sehingga tidak naik kelas. Danilla pun mengaku bahwa ia lebih suka bermain permainan di rumah daripada datang ke sekolah karena merasa tidak punya teman. Ia juga kerap diledek anak-anak di sekolahnya karena tubuhnya yang bongsor.[1] Saat Danilla berusia 17 tahun, ia ditawari kesempatan untuk membuat album solo. Tawaran itu datang dari Richard Buntario, sutradara ternama yang juga kenalan pamannya Danilla.[3] Rencananya, Danilla akan merekam album musik pop, dengan membawakan kembali lagu-lagu yang sudah populer seperti yang dilakukan oleh penyanyi asal Filipina, Sabrina.[1] Namun rencana itu tak jadi dilaksanakan, karena Danilla merasa itu tidak sesuai dengan keinginannya.[3] Karier musikAwal bermusik (2010-2012)Danilla mulai terjun sebagai musisi di tahun 2010 dengan mendirikan Orca, band yang kerap membawakan lagu oleh band-band dari Inggris seperti Keane dan Radiohead.[3] Kesibukannya bersama band ini membuat kuliahnya di jurusan Broadcasting, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Persada Indonesia YAI terbengkalai. Demi kegiatan bermusiknya, Danilla bahkan cuti dua tahun dari kuliahnya, sehingga harus mengambil pekerjaan di beberapa tempat demi membiayai penyelesaian studinya karena ayahnya menolak menanggung keterlambatan kelulusannya.[1] Telisik (2012-2016)Di tahun 2012 Danilla kembali mendapat tawaran untuk membuat album solo dari Richard Buntario,[3] yang mendirikan perusahaan rekaman Orion Records dua tahun sebelumnya.[4] Richard mempertemukan Danilla dengan dua calon produser untuk albumnya, yakni Aldi Nada Permana dan Lafa Pratomo.[5] Keduanya adalah anggota duo musik jazz bernama Suave yang juga merupakan artis di bawah Orion Records.[6] Danilla dikasih dengar lagu ciptaan mereka masing-masing, dan akhirnya memilih lagu ciptaan Lafa karena merasa lebih cocok.[5] Kebetulan Danilla juga mencari musisi yang bisa mengiringinya bernyanyi, sedangkan Lafa mencari penyanyi untuk membawakan materi lagu ciptaannya yang berjudul "Terpaut oleh Waktu".[7] Mereka pun memutuskan untuk bekerja sama. Setelah proses pengerjaan selama satu setengah tahun, Danilla melepas album perdananya, Telisik, pada bulan Maret 2014. Album ini dirilis oleh Orion Records, yang bekerja sama dengan Demajors untuk percetakan dan distribusi CD.[3] Dari awal 2014 hingga akhir 2015, Danilla merilis empat singel dari Telisik, yakni "Buaian",[8] "Ada di Sana",[9] "Berdistraksi",[10] dan "Terpaut oleh Waktu".[11] Empat bulan setelah Telisik dirilis, suara Danilla juga dapat didengar di album Reinterpretasi Mahakarya oleh Elvyn G. Masassya yang berisi lagu-lagu ciptaan musisi dan pengusaha tersebut sebagaimana dibawakan oleh penyanyi lain. Danilla sendiri menyanyikan lagu "Mimpi", dengan aransemen baru oleh Lafa.[12] Telisik mendapat respons positif dari berbagai media, termasuk majalah Rolling Stone Indonesia yang menyatakan Telisik sebagai salah satu dari Album Terbaik 2014, dan menobatkan Danilla sebagai Best New Act.[2] Walau demikian, kariernya sebagai musisi belum berjalan mulus secara finansial. Di tahun 2015, ia bahkan sempat tak punya uang sama sekali di rekeningnya dan terpaksa menumpang tidur di kantor temannya.[13] Karena belum banyak mendapat tawaran tampil di panggung, ia harus mencari pekerjaan lain sambil bermusik agar bisa menyambung hidup.[14] Di masa itu, Danilla sempat kerja di rumah produksi, menjadi tim kreatif di MNCTV, dan guru taman kanak-kanak di Gymboree.[14][15] Pada 12 Maret 2016, Danilla tampil secara kolaborasi dengan Mondo Gascaro di acara 6th Music Gallery.[16] Danilla dan Mondo beberapa kali tampil bersama hingga tahun berikutnya, termasuk di Soundrenaline 2017.[17] Mondo juga mengajak Danilla untuk menjadi salah satu penyanyi yang terlibat di proyek merekam ulang lagu-lagu dari Tiga Dara.[18] Danilla menyanyikan "Bimbang Tanpa Pegangan" untuk album jalur suara yang dirilis secara bersamaan dengan penayangan ulang film klasik tersebut di bioskop pada 11 Agustus 2016.[19] Pada 16 Oktober 2016, Danilla merilis videoklip untuk "Junko Furuta" sebagai bentuk keprihatinan terhadap maraknya pemerkosaan. Danilla menciptakan lagu itu setelah membaca tentang Junko Furuta, perempuan asal Jepang yang diculik dan disiksa selama 44 hari sampai akhirnya tewas.[20] Lintasan Waktu dan terbentuknya Daramuda (2016-2019)Proses penggarapan album kedua Danilla sudah dimulai sejak pertengahan 2015. Berbeda dengan Telisik yang sebagian besar lagunya adalah ciptaan Lafa, kali ini Danilla menulis mayoritas lagunya sekaligus berperan sebagai produser, sehingga corak musik albumnya pun berbeda dibanding Telisik.[21] Pada akhirnya butuh waktu hampir tiga tahun untuk merilis album Lintasan Waktu karena Danilla sibuk tampil di panggung untuk mengumpulkan dana yang dipakai untuk produksi rekaman.[22] Pada 19 Oktober 2016, Danilla melepas single baru berjudul "Kalapuna".[23] Ini disusul dengan dirilisnya single "Aaa" pada 3 Agustus 2017.[24] Album Lintasan Waktu pun menyusul dirilis pada 31 Agustus 2017,[25] dan dimeriahkan dengan sebuah konser peluncuran di Shoemaker Studios, Jakarta pada 21 November 2017.[26] Lintasan Waktu dinyatakan sebagai salah satu album terbaik di 2017 oleh Detikhot,[27] Hai,[28] Medcom.id,[29] Vice Indonesia,[30] dan Warn!ng.[31] Berkat Lintasan Waktu, Danilla menjadi nomine dalam dua kategori ajang penghargaan di Indonesian Choice Awards 2018, yakni Album of the Year dan Female Singer of the Year.[32] Pada 3 September 2018, Danilla merilis videoklip untuk lagu "Dari Sebuah Mimpi Buruk".[33] Videoklip terakhir yang dilepas dari album Lintasan Waktu adalah "Laguland" yang dirilis pada 18 Mei 2019.[34] Sementara itu, di tahun 2017 Danilla juga membentuk proyek kolaborasi bersama Rara Sekar dan Sandrayati Fay yang diberikan nama Daramuda. Masing-masing merekam lagu secara live di Yogyakarta, Madura dan Bali,[35] dan hasil rekamannya dirilis sebagai album Salam Kenal pada 22 Februari 2019.[36] Fingers dan bubarnya Daramuda (2019-2020)Pada 30 September 2019 Danilla merilis Fingers, album mini yang merupakan karya pertama garapan Danilla seorang diri sebagai pencipta lagu dan produser. Album ini bertema keresahannya terhadap isu sosial yang terjadi.[37] Fingers kemudian menduduki peringkat kesembilan di daftar 20 Album Indonesia Terbaik 2019 Versi Billboard Indonesia x Kompas.com.[38] Pada bulan Februari 2020 dirilis dua proyek yang melibatkan Danilla, yakni kolaborasi dengan Bams yang berjudul "Beautify",[39] serta "Batas", lagu yang diciptakan dan dinyanyikan Danilla khusus untuk film KKN di Desa Penari.[40] Danilla kembali kolaborasi dengan Daramuda melalui album mini Pertigaan yang dirilis pada 2 April 2020.[41] Namun seminggu kemudian, Daramuda juga menyatakan bubar dengan merilis lagu perpisahan "Selamat Tinggal".[42] Pada 2 September Danilla melepas single baru berjudul "Fevercoaster" yang dirilis secara eksklusif selama sebulan di layanan musik digital Resso.[43] Peluh, Gairah & Kelana dan Pop Seblay (2021-sekarang)Pada Maret 2021, Danilla mendapat tawaran untuk tampil di festival dalam jaringan bernama I Don't Give a Fest. Danilla, yang pada saat itu sedang menyiapkan album solonya yang ketiga, memutuskan untuk mengemas penampilan di festival tersebut dengan musik disko '80-an. Delapan lagu dari perjalanan karier Danilla sejauh ini dirombak dengan aransemen baru oleh Lafa Pratomo dan Otta Tarrega, lalu Danilla dan band pengiringnya yang diberi nama The Glamors membuat video membawakan lagu-lagu tersebut dengan berkostum ala '80-an yang ditayangkan oleh I Don't Give a Fest pada 10 April 2021. Karena puas dengan hasilnya, pada 10 Mei 2021 lagu-lagu dengan aransemen baru tersebut dirilis sebagai album Peluh, Gairah & Kelana di bawah nama Danilla & The Glamors. Walau masih ada keinginan untuk melanjutkan proyek ini, menurut Danilla musik di album solo ketiganya tidak akan seperti Peluh, Gairah & Kelana.[44] Pada 11 Juni Danilla merilis "Don't Touch Me", sebuah lagu kolaborasi bersama Marion Jola dan Ramengvrl yang menyuarakan kesetaraan dan perjuangan perempuan.[45] Danilla mengawali 2022 dengan merilis video musik "MPV" yang sekaligus menjadi lagu pertama yang diperdengarkan dari album solo ketiganya yang diberi judul Pop Seblay.[46] Karier filmDi tahun 2019, Danilla mulai merambah dunia akting dengan tampil di dua film layar lebar. Yang pertama adalah Koboy Kampus, film yang terinspirasi masa kuliah sutradara dan penulis skenarionya, Pidi Baiq.[47] Tawaran kepada Danilla untuk bermain di film tersebut datang langsung dari Pidi sendiri, dan Danilla mengiyakan karena dunia perfilman masih masuk ranah seni seperti halnya musik, sehingga tak ada salahnya dicoba.[48] Danilla diminta memerankan Nova, salah satu teman sekampus Pidi.[49] Ia mengaku canggung karena sedang bermain di film untuk pertama kali dan diajak langsung oleh Pidi pula, namun kemudian Danilla merasa lebih nyaman karena pemeran utama filmnya adalah sesama musikus yang bisa diajak bertukar pikiran, yakni Jason Ranti.[48] Selain itu, Danilla juga bermain di film Pretty Boys yang disutradarai oleh Tompi. Danilla lolos audisi untuk tampil di film tersebut karena dinilai memiliki rasa yang tepat untuk karakter yang akan diperankan.[50] Ia memerankan Asty, perempuan yang mendukung dua sahabatnya (diperankan Vincent Rompies dan Deddy Mahendra Desta) dalam mengejar impian mereka untuk menjadi pembawa acara televisi,[51] dan kemudian terlibat dalam intrik asmara dengan mereka berdua.[52] Di samping bermain di filmnya, Danilla juga menyumbang sebuah lagu baru berjudul "Kembali Pulih Lagi" yang ditulis khusus untuk Pretty Boys atas permintaan Tompi.[53] Berkat perannya di Pretty Boys, Danilla mendapat nominasi Piala Maya 2019 di kategori Aktris Pendatang Baru Terpilih.[54] Walau sudah tampil di dua film, Danilla mengaku kalau fokusnya masih tetap di musik sehingga ia sudah menolak beberapa tawaran film lainnya. Kalaupun bersedia main di film lagi, itu tergantung berbagai pertimbangan seperti naskah dan sinematografi.[55] Pada 14 Desember 2020, Danilla diumumkan akan bermain dalam film Losmen Bu Broto, film yang diadaptasi dari serial TVRI tahun 1980-an berjudul Losmen. Selain memerankan tokoh Kirana, ia juga berduet dengan Maudy Ayunda dalam mengisi jalur suara film tersebut.[56] Danilla bernyanyi di lagu "Semakin Jauh" ciptaan Maudy serta "Sayangnya" ciptaan Danilla sendiri, dan kedua lagu ini terdapat di album mini jalur suara filmnya yang dirilis pada 18 November 2021, bertepatan dengan mulai tayang filmnya di bioskop.[57] Pendidikan
DiskografiAlbum studio
Daramuda
Danilla & The Glamors
FilmografiFilm
Penghargaan dan nominasi
Referensi
Pranala luar |