Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur Keempat
Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur Keempat adalah pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (KTT Asia Timur) keempat yang berlangsung pada tanggal 25 Oktober 2009 di kota Cha Am dan Hua Hin, Thailand. Konferensi ini sempat ditunda beberapa kali, mengalami perubahan lokasi, dan sempat diusulkan untuk dibatalkan karena Krisis politik Thailand 2008. PesertaPerwakilan dari enam belas negara yang berpartisipasi adalah: AgendaKrisis finansial yang tengah melanda dunia direncanakan untuk dibahas dalam konferensi,[1] tetapi rencana tersebut dibatalkan karena krisis tersebut telah berlalu. Pertemuan yang terjadi pada bulan Oktober 2009 ini direncanakan untuk menerima proposal Kemitraan Ekonomi Komprehensif untuk Asia Timur (CEPEA) yang berpotensi membentuk blok perdagangan terbesar di dunia.[2] Perdana Menteri Australia Kevin Rudd dan pensiunan diplomat Richard Woolcott dijadwalkan untuk memberikan paparan terkait ide dan arsitektur komunitas Asia Pasifik.[3] Para peserta pun diharapkan untuk mempertimbangkan rencana India untuk mendirikan kembali Universitas Nalanda. Isu terkait konferensiKonferensi ini awalnya dijadwalkan untuk berlangsung di Bangkok pada tanggal 17 Desember 2008. Pada akhir Oktober 2008 pemerintah Thailand mengumumkan bahwa konferensi akan dipindahkan ke Chiang Mai karena tengah terjadi ketegangan politik di ibukota.[4] Pada tanggal 2 Desember 2008 diumumkan bahwa konferensi akan ditunda hingga bulan Maret 2009.[5] Pada tanggal 12 Desember 2008, Abhisit Vejjajiva mengindikasikan bahwa ia akan mengadakan konferensi pada bulan Februari 2009 bila terpilih menjadi Perdana Menteri Thailand.[6] Pada bulan Januari 2009, diumumkan bahwa meski KTT ASEAN telah ditunda ke tanggal 1 Maret 2009, jadwal tersebut tidak bisa dipenuhi oleh beberapa delegasi dari Asia Tenggara.[7] KTT Asia Timur pun harus diadakan setelahnya. Perubahan jadwal dari para pimpinan enam belas negara peserta membuat konferensi dijadwalkan untuk diadakan pada bulan April, bertepatan dengan hari Paskah.[8][9] Hal ini membuat lokasi konferensi dipindah dari Phuket ke Pattaya.[10] Tanggal dan tempat untuk konferensi tersebut pun dikonfirmasi.[11] Lokasi baru yang dipilih adalah Pattaya Exhibition and Conference Hall (PEACH). India pun mengumumkan bahwa mereka akan diwakili oleh Menteri Perdagangan dan Industri Kamal Nath, bukan oleh Perdana Menteri mereka.[12] Pada tanggal 11 April 2009, protestan anti pemerintah berhasil masuk ke lokasi KTT Asia Timur, memaksa Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva untuk membatalkan konferensi dan mengevakuasi para pemimpin negara dengan helikopter.[13] Menyusul pembatalan tersebut, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon menyatakan penyesalannya atas insiden yang terjadi.[14] Abhisit Vejjajiva kemudian mengancam akan melayangkan gugatan hukum kepada protestan anti pemerintah yang dianggap "mempermalukan negara di hadapan dunia internasional."[15] Menjelang konferensi, terjadi konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Konferensi ini disebut sebagai salah satu kesempatan untuk berdiskusi antara pimpinan kedua negara.[16] Kehadiran pimpinan negaraPerdana Menteri Australia Kevin Rudd tengah menuju lokasi konferensi saat Departemen Luar Negeri Australia menyarankan beliau untuk kembali ke Australia.[17] Pimpinan negara dari Cina, Jepang, dan Korea Selatan dijemput oleh tim dari tuan rumah Thailand, sedangkan Perdana Menteri Selandia Baru John Key tidak bisa keluar dari Bandara Bangkok.[18] Penundaan konferensiPada akhir April 2009, Pemerintah Thailand berencana untuk menunda konferensi hingga bulan Juni 2009, dan memilih Phuket sebagai lokasi.[19] Indonesia sempat dikabarkan siap menggelar konferensi bila kondisi di Thailand tidak memungkinkan. Media di Australia sempat melaporkan bahwa konferensi akan dipindah ke Vietnam.[20] Pada awal Mei 2009, Thailand mengajukan tanggal 13–14 Juni di Phuket. Mereka menjanjikan bahwa tidak akan ada aksi demonstrasi di radius lima kilometer dari lokasi konferensi.[21] Namun tanggal tersebut tidak bisa dipenuhi oleh perwakilan dari Indonesia, India, dan Selandia Baru.[22] Konferensi akhirnya dikonfirmasi untuk berlangsung pada tanggal 25 Oktober 2009 di Phuket.[23] Namun lokasi konferensi kemudian dipindah ke kota Cha Am dan Hua Hin.[24] HasilKTT Asia Timur mengadopsi dua dokumen.[25] Yang pertama adalah pernyataan tentang manajemen bencana.[26] Sedangkan yang kedua adalah tentang pembentukan kembali Universitas Nalanda oleh India.[27] Dalam Pernyataan Ketua KTT Asia Timur Keempat[28] tercantum:
Referensi
Pranala luar |