^Lini masa - Pendudukan Belanda: 11 Oktober 1844[1] - Pendudukan Jepang: 3 Februari 1942[2] - Pendudukan Belanda: 22 Juli 1945[3]
Kota Samarinda merupakan kota sekaligus ibu kota provinsi dari Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini juga merupakan kota dengan penduduk terbesar di Pulau Kalimantan, yaitu dengan jumlah penduduk sebanyak 868.499 jiwa (2024).[4][6] Samarinda memiliki wilayah seluas 783 km² dengan kondisi geografi daerah berbukit dengan ketinggian bervariasi dari 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.[7]
Kota Samarinda dibelah oleh Sungai Mahakam dan menjadi gerbang menuju pedalaman Kalimantan Timur melalui jalur sungai, darat maupun udara. Samarinda terkenal dengan perkembangannya yang ekspansif seperti Pelabuhan Samarinda dan Pelabuhan Palaran yang keduanya merupakan pelabuhan tersibuk se Kalimantan Timur,[8][9][10] serta jumlah penduduk terbesar di Kalimantan Timur.
Kota ini merupakan satu dari 9 kota besar terpilih dari seluruh Indonesia yang meraih penghargaan kebersihan kota Adipura (sertifikat) pada tahun 2023,[11][12] setelah sebelumnya beberapa kali meraihnya pada tahun 1989,[13] 1995[14] dan 2013.[15] Tak berselang lama, kota ini juga melesat raih penghargaan Indonesia's Most Liveable City 2022 (rilis 2023) dari IAP (Indonesian Association of Urban and Regional Planners), meninggalkan Kota Balikpapan yang hanya mendapatkan nilai 69.[16][17]
Dengan luas wilayah yang hanya sebesar 0,56 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda merupakan wilayah terkecil ketiga setelah Kota Bontang dan Kota Balikpapan.[18] Ditinjau berdasarkan batas wilayahnya, Kota Samarinda seluruhnya merupakan enklave dari Kabupaten Kutai Kartanegara.
Samarinda yang dikenal sebagai kota seperti saat ini dulunya adalah salah satu wilayah Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martapura. Pada abad ke-13 Masehi (tahun 1201–1300), sebelum dikenalnya nama Samarinda, sudah ada perkampungan penduduk di enam lokasi yaitu Pulau Atas, Karangasan (Karang Asam), Karamumus (Karang Mumus), Luah Bakung (Loa Bakung), Sembuyutan (Sambutan) dan Mangkupelas (Mangkupalas). Penyebutan enam kampung di atas tercantum dalam manuskrip SuratSalasilah Raja dalam Negeri Kutai Kertanegara yang ditulis oleh Khatib Muhammad Tahir pada 30 Rabiul Awal 1265 H (24 Februari 1849 M).[19]
Pada tahun 1565, terjadi migrasi suku Banjar dari Batang Banyu ke daratan Kalimantan bagian timur. Ketika itu rombongan Banjar dari Amuntai di bawah pimpinan Aria Manau dari Kerajaan Kuripan (Hindu) merintis berdirinya Kerajaan Sadurangas (Pasir Balengkong) di daerah Paser.[20] Selanjutnya suku Banjar juga menyebar di wilayah Kerajaan Kutai Kartanegara, yang di dalamnya meliputi kawasan di daerah yang sekarang disebut Samarinda.[21]
Sejarah bermukimnya suku Banjar di Kalimantan bagian timur pada masa otoritas Kerajaan Banjar juga dinyatakan oleh tim peneliti dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1976): “Bermukimnya suku Banjar di daerah ini untuk pertama kali ialah pada waktu kerajaan Kutai Kertanegara tunduk di bawah kekuasaan Kerajaan Banjar.”[22][23] Inilah yang melatarbelakangi terbentuknya bahasa Banjar sebagai bahasa dominan mayoritas masyarakat Samarinda di kemudian hari, walaupun telah ada beragam suku yang datang, seperti Bugis dan Jawa.[24][25]
Kesultanan Kutai Kertanegara menjadikan Samarinda sebagai kota bandar atau pelabuhan sejak tahun 1732 atau bersamaan dengan pemindahan ibu kota Kerajaan Kutai dari Kutai Lama ke Pemarangan-Jembayan. Selanjutnya, kedatangan Kolonialis Belanda di wilayah Kesultanan Kutai pada 1844 disertai penaklukan, mengukuhkan Samarinda sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda di Oost Borneo dengan penempatan jabatan Asisten Residen. Kemudian Gubernur jenderal Hindia Belanda menerbitkan Surat Keputusan No. 75 tanggal 16 Agustus 1896 yang menetapkan status Kota Samarinda sebagai Vierkante-Paal, yakni wilayah satu pal persegi pusat birokrasi politik dan ekonomi. Pada masa Pergerakan Nasional 1908–1942, Samarinda menjadi pusat pendidikan rakyat dan gerakan kebangsaan di Kalimantan Timur. Samarinda terus berfungsi sebagai pusat perjuangan dan revolusi di Kaltim mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia1945. Pada 1953–1957 Samarinda dijadikan ibu kota Daerah Istimewa Kutai. Sejak 1957 Samarinda resmi sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur. Pada 21 Januari 1960 Samarinda dibentuk sebagai kotapraja yang dimekarkan dari Daerah Istimewa Kutai. Kemudian dengan pemberlakuan UU No. 18 Tahun 1965 Samarinda berubah menjadi kotamadya. Berikutnya, sejak 1999 meningkat menjadi kota. Samarinda terus berkembang sebagai pusat birokrasi, ekonomi, edukasi, dengan pendudukyang beragam etnis dan religi, tetapi tetap mengapresiasi kultur lokal Kalimantan yang bernuansa Banjar, Kutai, dan Dayak.[26]
Mengenai asal-usul nama Samarinda, tradisi lisan penduduk Samarinda menyebutkan, asal-usul nama Samarendah dilatarbelakangi oleh posisi sama rendahnya permukaan Sungai Mahakam dengan pesisir daratan kota yang membentenginya. Tempo dulu, setiap kali air sungai pasang, kawasan tepian kota selalu tenggelam. Selanjutnya, tepian Mahakam mengalami pengurukan/penimbunan berkali-kali hingga kini bertambah 2 meter dari ketinggian semula.
Oemar Dachlan mengungkapkan, asal kata “sama randah” dari bahasa Banjar karena permukaan tanah yang tetap rendah, tidak bergerak, bukan permukaan sungai yang airnya naik-turun. Ini disebabkan jika patokannya sungai, maka istilahnya adalah “sama tinggi”, bukan “sama rendah”. Sebutan “sama-randah” inilah yang mula-mula disematkan sebagai nama lokasi yang terletak di pinggir sungai Mahakam. Lama-kelamaan nama tersebut berkembang menjadi sebuah lafal yang melodius: “Samarinda”.[27]
Geografi
Batas Wilayah
Luas wilayah Kota Samarinda adalah 718 km2.[28] Kota Samarinda terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 00°19'02"–00°42'34" LS dan 117°03'00"–117°18'14" BT. Kota Samarinda memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:[29]
Kota Samarinda beriklim tropis basah dengan sebaran terjadinya hujan merata sepanjang tahun.[30] Temperatur udara antara 20 °C – 34 °C dengan curah hujan rata-rata per tahun 1980 mm, sedangkan kelembaban udara rata-rata 85%. Bulan terdingin terjadi pada bulan Januari dan Februari, sedangkan bulan terpanas terjadi pada bulan April dan Oktober. Berikut ini adalah tabel kondisi cuaca rata-rata di wilayah kota Samarinda dan sekitarnya.
Pada tahun 1959 terbit UU No. 27 yang menghapuskan Daerah Istimewa Kutai dan membaginya menjadi tiga Daerah Tingkat II, yaitu Daerah Tingkat II Kutai dengan ibu kotanya Tenggarong; Daerah Tingkat II/Kotapraja Samarinda dengan ibu kotanya Samarinda; dan Daerah Tingkat II/Kotapraja Balikpapan dengan ibu kotanya Balikpapan. Pada tanggal 20 Januari 1960 Gubernur Kepala Daerah Kalimantan Timur A.P.T. Pranoto atas nama Mendagri melakukan penerimaan sumpah jabatan Walikota Kepala Daerah Kotapraja Samarinda, Kapten Soedjono A.J., yang diangkat dengan SK Mendagri tertanggal 1 Januari 1960. Sehari kemudian, dilakukan serah-terima wilayah Kotapraja Samarinda antara Kepala Daerah Istimewa Kutai kepada Wali Kota Kepala Daerah Kotapraja Samarinda. Tanggal serah-terima ini, 21 Januari 1960 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Daerah Kotapraja Samarinda. Kapten Soedjono baru dilantik sebagai wali kota pada tanggal 17 Februari 1960 oleh Gubernur atas nama Mendagri.[35]
Kota Samarinda memiliki 10 kecamatan dan 59 kelurahan dengan kode pos 75111 hingga 75253. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 766.015 jiwa dengan luas wilayah 783,00 km² dan sebaran penduduk 978 jiwa/km².[38][39] Kecamatan Samarinda Utara merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar dengan luas wilayah lebih dari 31 persen luas Kota Samarinda, sedangkan Kecamatan Samarinda Kota merupakan kecamatan dengan luas wilayah terkecil.
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Samarinda, adalah sebagai berikut:
Masyarakat kota Samarinda memeluk berbagai macam agama, di antaranya Islam 91,28%, kemudian Kekristenan 7,68% di mana Protestan 5,08% dan Katolik 2,60%. Pemeluk agama Buddha sebanyak 0,91%, kemudian Hindu 0,09%, Konghucu 0,03% dan kepercayaan sebanyak 0,01%.[4][42]
Menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun ajaran 2010/2011 terdapat 125.924 siswa di Samarinda dan 685 sekolahan.[43] Selain itu terdapat 3 perguruan tinggi negeri dan 24 perguruan tinggi swasta lainnya.
Infrastruktur transportasi vital di Samarinda berbeda dengan kota lainnya di Kalimantan, dimana keterlibatan swasta dan pemerintah daerah yang lebih dominan dibandingkan pemerintah pusat. Diantaranya Bandara Internasional Samarinda (Pemprov Kaltim),[45][46] proyek SkyTrain rapid transit (KPBU)[47][48] dan Pelabuhan Palaran (swasta).[49] Pemerintah Indonesia juga memilih Bandara Internasional Samarinda beserta 3 bandara lainnya di Indonesia untuk dilibatkan kepemilikan (partial stake) dan pengoperasiannya kepada perusahaan mancanegara dan Astra Infra.[50]
Air
Sebagai kota yang dibelah Sungai Mahakam, dalam sejarahnya sebagai kota sungai Samarinda memiliki transportasi air tradisional sejak dahulu, yakni Tambangan dan Ketinting. Tambangan biasa digunakan sebagai alat transportasi menyeberang sungai dari daerah Samarinda Seberang ke kawasan Pasar Pagi. Ketinting menjadi moda transportasi sungai utama untuk menyeberangi sungai maupun menuju wilayah tertentu yang hanya bisa dinaiki oleh manusia dan barang.
Sedangkan untuk mengangkut kendaraan, kapal feri sempat beroperasi menyeberangi sungai dari pelabuhan Harapan Baru, Samarinda Seberang ke pelabuhan Samarinda Kota. Namun, sejak pembangunan dan beroperasinya Jembatan Mahakam pada tahun 1987, tambangan dan ketinting mulai berkurang penumpangnya meski tak signifikan. Tetapi, yang paling merasakan kerugian adalah kapal feri hingga akhirnya pelayaran ditutup.
Selain Jembatan Mahakam, terdapat pula jembatan lain yang menjadi penghubung antara Samarinda Kota dengan Samarinda Seberang, yakni Jembatan Mahakam Ulu yang diresmikan pada tahun 2009 dan Jembatan Mahkota II yang diresmikan pada tahun 2018. Selain itu, bersebelahan dengan Jembatan Mahakam juga telah dibangun jembatan baru yang lebih tinggi yang diberi nama Jembatan Mahakam IV, yang telah diresmikan pada tahun 2020.[51]
Terdapat pelabuhan peti kemas yang berada di Jalan Yos Sudarso dan sekarang sedang dibangun pelabuhan baru yang terletak di kecamatanPalaran untuk menggantikan pelabuhan yang sekarang sudah tidak sesuai dengan kondisi kota. Pada tanggal 26 Mei2010, pelabuhan baru tersebut selesai dibangun dan diresmikan dengan nama TPK Palaran dan saat ini dalam tahap uji coba.
Terdapat 3 terminal perhubungan darat yang menghubungkan kota Samarinda dengan daerah-daerah lain di Kalimantan, antara lain Terminal Sungai Kunjang yang melayani rute ke Kota Balikpapan, Kutai Kartanegara dan Kutai Barat, Terminal Lempake yang melayani rute Kota Bontang dan Kutai Timur, dan Terminal Samarinda Seberang yang melayani rute ke Paser hingga Kalimantan Selatan.
Jalan tol
Saat ini telah terbangun jalan bebas hambatan yang menghubungkan Samarinda dengan Balikpapan, dengan panjang 97 km. Jalan Tol Samarinda–Balikpapan ini merupakan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan, dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Desember 2019.[52] Jalan tol ini membentang mulai dari Simpang Jembatan Mahkota 2 di Kota Samarinda hingga KM 13 Balikpapan, dan berlanjut hingga Kecamatan Balikpapan Timur di Kota Balikpapan. Ke depannya, direncanakan akan dibangun tol lanjutan ke arah utara menuju Kota Bontang.
Udara
Samarinda dapat diakses melalui Bandara Internasional APT Pranoto (NSA/Bandara Samarinda Baru) yang terletak di Sungai Siring sekitar 30 km sebelah utara Samarinda. Terletak di kawasan BIMP-EAGA,[53] bandara ini merupakan salah satu pintu gerbang utama turis mancanegara menuju berbagai destinasi wisata Kalimantan seperti Kepulauan Derawan,[54] Taman Nasional Kutai,[55] Karst Sangkulirang-Mangkalihat[56] dan sebagainya. Pada tahun 2019 (sebelum pandemi COVID19), bandara ini melayani 1,1 juta penumpang dan 206 ton kargo.[57]
Bandara ini menggantikan Bandara Temindung pada tahun 2018, dan dalam setahun langsung menduduki peringkat ke-3 bandara Kemenhub terbaik se Indonesia di majalah Bandara,[58] juga masuk dalam 11 bandara terbaik se Indonesia versi Wonderful Indonesia.[59] Bandara ini merupakan pusat operasi untuk Susi Air.[60]
Untuk melayani kebutuhan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM Samarinda berbenah demi peningkatan pelayanan air bersih kepada pelanggannya,di antaranya dengan peningkatan kapasitas produksi di berbagai IPA (Instalasi Pengolahan Air) bersih.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cendana dengan debit 300 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tirta Kencana dengan debit 160 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Samarinda Seberang dengan debit 100 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKK desa Lempake dengan debit 2,5 lt/dt, sumber air baku waduk Lempake.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKK Kecamatan Palaran dengan debit 17,5 lt/dt, sumber air baku sungai Mahakam.[61]
Untuk mengantisipasi kebutuhan energi listrik, di kota ini telah dibangun beberapa pembangkit listrik, antara PLTD Keledang dan PLTD Karang Asam yang berafiliasi dengan jaringan listrik Sektor Mahakam. Namun, pemadaman listrik masih terjadi.
Untuk jaringan telekomunikasi, hampir disetiap kawasan dalam kota ini telah terjangkau terutama untuk jaringan telepon genggam, dan pada kawasan tertentu telah tersedia layanan gratis internet tanpa kabel (Wi-Fi) atau dikenal juga dengan hotspot yang terdapat pada beberapa perguruan tinggi, pusat perbelanjaan, dan hotel.
Dalam menangani masalah sampah, pemerintah kota memfungsikan lahan di kecamatan Samarinda Ulu di TPA Bukit Pinang seluas 10 hektare, yang berjarak 15 km dari pusat kota. Tidak kurang dari 1.008 m³ sampah masyarakat dari seluruh penjuru Samarinda dibuang ke TPA Bukit Pinang.[62]
Kota Samarinda memiliki beberapa objek wisata yang menjadi andalan dan sering dikunjungi wisatawan lokal.
Wisata alam
Objek wisata alam yang ada di Samarinda antara lain Air terjun Tanah Merah, Air terjun Berambai, Air terjun Pinang Seribu, Gunung Steling Selili, dan Kebun Raya Unmul Samarinda yang terdapat atraksi danau alam, kebun binatang dan panggung hiburan.
Wisata budaya
Untuk menikmati wisata budaya, wisatawan bisa mengunjungi Desa Budaya Pampang yang berjarak sekitar 20 km dari pusat kota. Pampang akan menampilkan atraksi budayanya dari suku Dayak Kenyah pada hari minggu.[63]
Produk budaya dari Samarinda berupa ukir-ukiran dan pernak-pernik lainnya yang bisa didapatkan di Citra Niaga. Samarinda juga mempunyai produk tekstil yang bernama Sarung Samarinda dan Batik Ampiek, batik yang bermotif ukiran Dayak.
Wisata religi
Beberapa tempat ibadah juga menjadi wisata religi di Samarinda seperti Masjid Shiratal Mustaqiem, masjid tertua di Samarinda. Tedapat pula Masjid Islamic Center Samarinda yang merupakan Masjid terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Objek wisata ziarah di kota ini adalah Makam La Mohang Daeng Mangkona, pendiri Kota Samarinda. Sekitar 10 km ke arah barat kota Samarinda, terdapat gua Maria di Rumah Retret Bukit Rahmat, Loa Janan.
Gereja Katedral Santa Maria Penolong Abadi Samarinda
Pura Jagat Hita Karana
Vihara Muladharma
Kelenteng Thien Ie Kong
Pasar
Berbagai pasar tradisional juga masih ada yang bertahan di kota Samarinda hingga saat ini, di antaranya adalah:
Pasar Pagi, merupakan pasar tertua di Kota Samarinda. Pasar ini awalnya dibangun di pinggir sungai Mahakam. Namun seiring dengan perkembangan kota, maka pasar dipindahkan agak menjauh dari tepi sungai karena tepi sungai dibuat jalan.
Pasar Segiri, merupakan pasar terbesar/pasar induk di kota Samarinda. Pasar Segiri mengalami kebakaran pada tahun 2009 dan sedang dibangun kembali dengan konsep pasar tradisional yang modern.
Pasar Rahmat, terletak di Jalan Lambung Mangkurat, Pelita.
Pasar Sei Dama, terletak di Jalan Otto Iskandardinata.
Pasar Impres Baqa, terletak di Jalan Sultan Hasanudin.
Pasar Laut (sore), terletak di ujung jalan HOS Cokroaminoto.
Pasar Harapan Baru, terletak di Jalan Kurnia Makmur, Harapan Baru. Pasar ini pernah terbakar hebat pada tahun 2003 sehingga seluruh pasar dan sebagian rumah warga hangus. Pasar ini kembali dibangun beberapa bulan kemudian dan Jalan Kurnia Makmur dibuat menjadi dua jalur untuk mencegah kebakaran lagi yang meluas karena sebelumnya Jalan Kurnia Makmur terbilang sempit sehingga api yang berada di pasar sebelah kiri pasar dapat menyambar ke bagian pasar sebelah kanan.
Palaran Trade Centre (PTC), pasar dengan konsep modern pertama di Samarinda. Pasar ini diresmikan pada tanggal 15 Mei2010.[64]
Saat ini ada 2 stasiun TV lokal di Samarinda, yakni TVRI Kalimantan Timur dan Tepian TV (hanya di TV kabel). Selain itu, Samarinda TV [en] dan Samcom TV[65] pernah beroperasi di kota ini (sekarang sudah tutup).
Surat Kabar
Ada beberapa surat kabar harian (SKH) yang terbit di Kaltim, yang tidak bisa dilupakan dalam perkembangan kota Samarinda dari masa ke masa. Surat Kabar yang pertama kali terbit di Samarinda adalah Persatoen dan Perasaan Kita. Kedua surat kabar ini bukan surat kabar harian. Terbit pada akhir 1922. Surat Kabar Harian baru terbit pertama kali di Samarinda pada tahun 1935. Surat Kabar Harian Pertama di Kaltim itu adalah Surat Kabar Pewarta Borneo dan Pantjaran Berita.[66][67]
Di masa orde baru hingga era reformasi ada dua surat kabar harian yang terbit, yaitu SKH Suara Kaltim, yang kemudian berganti nama menjadi SKH Swara Kaltim dan SKH ManuntunG yang kemudian berubah nama menjadi Kaltim Post. Selanjutnya terbit SKH Kutai Baru, yang kemudian berganti nama menjadi SKH Poskota Kaltim. Kemudian terbit SKH Matahari (grup Poskota Kaltim), lalu berubah menjadi SKH Matahari Kaltim Times,lalu nama Matahari dihilangkan menjadi Harian Umum Kaltim Times.
SKH Suara Kaltim atau Swara Kaltim dan Poskota Kaltim grup adalah koran lokal yang diterbitkan orang-orang daerah dan berkantor cabang utama di Samarinda (SKH Suara Kaltim/Swara Kaltim dan SKH Poskota Kaltim, SKH Matahari Kaltim/Kaltim Times Tenggarong. SKH Suara Kaltim, SKH Poskota Kaltim, SKH Matahari Kaltim/SKH Kaltim Times selain beredar di Samarinda dan Tenggarong, juga beredar ke seluruh kota dan kabupaten di Kaltim, bahkan hingga Nunukan, Tarakan, Malinau, Bulungan sebelum dimekarkan dan bergabung dalam Provinsi Kalimantan Utara. Surat kabar harian lokal lainnya adalah KoranKaltim, Kalpost dan Express.
^Voice of Nature, Volume 74-84 (dalam bahasa Inggris). Yayasan Indonesia Hijau. 1989. hlm. 14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-14. Diakses tanggal 2022-06-02.Parameter |first1= tanpa |last1= di Authors list (bantuan)
^"BRS Kaltim December 2021". BPS East Borneo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-02. Diakses tanggal 2 February 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Architecture + design 7, 1990". Media Transasia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2023. Diakses tanggal 28 February 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Penghargaan Lingkungan Hidup 2013". Kementerian Lingkungan Hidup. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2023. Diakses tanggal 28 February 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Dachlan, Oemar (1978). “Asal-Usul Nama Samarinda Sejak Zaman sebelum Kemerdekaan, Nama Ini Sudah Terkenal di Seluruh Indonesia.” Jakarta: Majalah Bulanan Prima, April 1978) dalam Oemar Dachlan, Kalimantan Timur dengan Aneka Ragam Permasalahan dan Berbagai Peristiwa Bersejarah yang Mewarnainya. Jakarta: Yayasan Bina Ruhui Rahayu, 2000, hlm. 133.
^"Samarinda in Figures 2021". BPS Samarinda. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2021. Diakses tanggal 25 September 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Kutai National Park Wildlife". BORNEO.com.au (dalam bahasa Inggris). Borneo Tour Specialists. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-01. Diakses tanggal 2022-02-03.
^"Samarinda in Figures 2020". SAMARINDAKOTA.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-28. Diakses tanggal 22 June 2021.
^Peta Samarinda.A. Rahman (User:Ezagren). Diakses 4 Desember 2019
^Zailani, Akhmad (penyusun),Zulfakar (editor), Ali Fitri Noor (editor) (2005), Buku Melawan Banjir, Upaya Pemerintah Kota Samarinda Mencegah Banjir di "Kota Air", diterbitkan Pemkot Samarinda-Sultan Pustaka. Samarinda.ISBN 979-793-4775-3.
^Zailani, Akhmad (penyusun),Zulfakar (editor), Ali Fitri Noor (editor) (2005), Buku Melawan Banjir, Upaya Pemerintah Kota Samarinda Mencegah Banjir di "Kota Air", diterbitkan Pemkot Samarinda-Sultan Pustaka.Samarinda.ISBN : 979-793-4775-3.
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Samarinda.
Lambang Peta Data dasar Bundesland: Niedersachsen Ibu kota: Helmstedt Wilayah: 673,76 km² Penduduk: 97.884 (30 September 2005) Kepadatan penduduk: 145 penduduk per km² Pelat nomor kendaraan bermotor: HE Pembagian administratif: 26 Gemeinden Alamat kantor bupati: Südertor 638350 Helmstedt Situs web resmi: www.helmstedt.de Politik Bupati: Gerhard Kilian (CDU) Peta Helmstedt adalah sebuah distrik (Landkreis) di Niedersachsen, Jerman. lbsNiedersachsenLandkreise (Distrik)Ammerland • Aurich • B…
Biografi ini tidak memiliki sumber tepercaya sehingga isinya tidak dapat dipastikan. Bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus.Cari sumber: Omar Ali Saifuddien III dari Brunei – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) Biografi ini memerlukan lebi…
هذه المقالة تحتاج للمزيد من الوصلات للمقالات الأخرى للمساعدة في ترابط مقالات الموسوعة. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة وصلات إلى المقالات المتعلقة بها الموجودة في النص الحالي. (أغسطس 2023) البطولات الوطنية الأمريكية 1889 رقم الفعالية 9 البلد الولايات المتحدة التار…
Artikel ini bukan mengenai Rajawali Televisi. RCTIJenisJaringan televisiMotoKebanggaan Bersama Milik BangsaSloganRCTI OkeNegaraIndonesiaBahasaBahasa IndonesiaPendiriPeter F. Gontha dan Bambang Trihatmodjo (Bimantara Citra) Peter Sondakh (Rajawali Wira Bhakti Utama)Tanggal siaran perdana13 November 1988 (siaran percobaan)Tanggal peluncuran24 Agustus 1989Kantor pusatMNC Studios, Jl. Raya Perjuangan No. 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, IndonesiaWilayah siaranNasionalPemilikMedia Nusantara CitraInduk …
Australian cricketer Michael HusseyHussey in 2022Personal informationBorn (1975-05-27) 27 May 1975 (age 48)Mount Lawley, Western AustraliaBattingLeft-handedBowlingRight-arm mediumRoleMiddle-order batterRelationsDavid Hussey (brother)International information National sideAustralia (2004–2013)Test debut (cap 393)3 November 2005 v West IndiesLast Test3 January 2013 v Sri LankaODI debut (cap 150)1 February 2004 v IndiaLast ODI3 September 2012…
Military strategy For other uses, see Blitzkrieg (disambiguation). Tanks and mechanised infantry of the 24th Panzer Division advancing through Ukraine, June 1942, typifying fast-moving combined arms forces of classic blitzkrieg Blitzkrieg (/ˈblɪtskriːɡ/ BLITS-kreeg, German: [ˈblɪtskʁiːk] ⓘ; from Blitz lightning + Krieg war) or bewegungskrieg is a word used to describe a combined arms surprise attack using a rapid, overwhelming force concentration that may consist of armored and…
Pour les articles homonymes, voir D. Cette page contient des caractères spéciaux ou non latins. S’ils s’affichent mal (▯, ?, etc.), consultez la page d’aide Unicode. D Graphies Capitale D Bas de casse d Lettre modificative ᵈ Diacritique suscrit ◌ͩ Utilisation Alphabets Latin Ordre 4e Phonèmes principaux /d/ modifier D (appelée dé, /de/, en français) est une lettre de l'alphabet latin. Elle est notamment la quatrième lettre de l’alphabet français. Histoire L…
American basketball player-coach For the American Olympic cyclist, see Jack Hartman (cyclist). Jack HartmanHartman in 1976Biographical detailsBorn(1925-10-07)October 7, 1925Dewey, Oklahoma, U.S.DiedNovember 6, 1998(1998-11-06) (aged 73)New Mexico, U.S.Playing careerFootball1943Oklahoma State1947–1949Oklahoma State1950Saskatchewan RoughridersBasketball1943–1947Oklahoma State Position(s)Quarterback (football)Coaching career (HC unless noted)Basketball1954Oklahoma State (assistant)1955–1…
1[pranala nonaktif permanen] – Layar agung 2 – Layar bubutan 3 – Layar dastur 4 – Lambung 5 – Lunas 6 – Kemudi 7 – Skeg 8 – Tiang 9 – Spreader 10 – Tambera 11 – Tali kelat 12 – Bom 13 - Tiang 14 – Galah dastur 15 – Tahan turut 16 – Tali pengangguk 17 – Tali lalei bom Sebuah tahan turut, temberang buritan, temberang belakang, temberang turut atau bubutan belakang (backstay) adalah sepotong tali-temali berdiri di atas kapal berlayar yang membentang dari tian…
German rower Hans GruhneGruhne in 2018Personal informationBorn (1988-08-05) 5 August 1988 (age 35)Berlin, Germany Medal record Men's rowing Representing Germany Olympic Games 2016 Rio de Janeiro M4x World Championships 2015 Aiguebelette M4x 2011 Bled M2x 2007 Munich M4x European Championships 2014 Belgrade M2x Hans Gruhne (born 5 August 1988) is a German rower. He won gold as part of the German team in the men's quadruple sculls at the 2016 Rio Olympics.[1] He finished 6th in …
William McBryarLieutenant William McBryarLahir(1861-02-14)14 Februari 1861Elizabethtown, Carolina UtaraMeninggal8 Maret 1941(1941-03-08) (umur 80)Philadelphia, PennsylvaniaTempat pemakamanArlington National CemeteryPengabdianAmerika SerikatDinas/cabangAngkatan Darat Amerika SerikatLama dinas1887–1900, 1905PangkatLetnan SatuPerang/pertempuranPeperangan Apache Kampanye Cherry Creek Perang Spanyol–Amerika Perang Filipina–AmerikaPenghargaanMedal of Honor William McBryar (14 Februari …
Municipal unit in Elbasan, AlbaniaGjergjanMunicipal unitGjergjanCoordinates: 41°3′N 20°2′E / 41.050°N 20.033°E / 41.050; 20.033Country AlbaniaCountyElbasanMunicipalityElbasanPopulation (2011) • Municipal unit5,126Time zoneUTC+1 (CET) • Summer (DST)UTC+2 (CEST) Gjergjan is a village and a former municipality in the Elbasan County, central Albania. At the 2015 local government reform it became a subdivision of the municipality Elbas…
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada Oktober 2022. Otorisasi Penyelenggara Sertifikat Elektronik DNSStatusStandar yang diusulkanRilis pertama18 Oktober 2010Versi terakhirRFC 8659OrganisasiIETFPenulisPhillip Hallam-Baker & Rob StradlingSingkatanCAA Otorisasi Penyelenggara Sertifikat Elektronik DNS ((In…
Computer scientist Randy Bush 2012 at the inaugural Internet Hall of Fame ceremony Randy Bush is a member of technical staff at Arrcus and a research fellow at Internet Initiative Japan. He was among the inaugural inductees into the Internet Hall of Fame in 2012, given by the Internet Society.[1] Career Bush has been working in the computer industry since 1966. He began with programming languages and specifically compilers. In 1977 he co-founded Northwest Microcomputer Systems with sever…
Android smartphone HTC U PlayBrandHTC UManufacturerHTCSeriesHTC URelatedHTC U UltraHTC U11TypeSmartphoneOperating systemAndroid Marshmallow 6.0 with HTC SenseSystem-on-chipMediatek Helio P10GPUMali-T860MP2Memory3 or 4 GBStorage32 or 64 GBRemovable storageMicroSD up to 2TBBatteryNon-removable Li-Ion 2500 mAh batteryReferencessource1source2 The HTC U Play is a mid-range Android smartphone manufactured and sold by HTC as part of the HTC U series. It was announced alongside the HTC U Ultra on Januar…
Ostrołęka Lambang Ostrołęka Lokasi Ostrołęka Data dasar Provinsi: Mazowsze Luas: 29 km² Penduduk: 54.129jiwa Pelat nomor kendaraan bermotor: WO Alamatbalai kota: Urząd Miasta Ostrołęki, Plac gen. Józefa Bema 107-410 Ostrołęka Situs web resmi: www.ostroleka.pl Politik Wali kota: Janusz Kotowski Ostrołęka (Jerman Ostrolenka, Scharfenwiese) adalah sebuah kota di Polandia. Kota ini memiliki penduduk sebesar 54.129 jiwa. Pranala luar Wikimedia Commons memiliki media mengenai Ostrołęk…
Не следует путать с термином «Онейрология».НаукаОрнитологиягреч. ὄρνιθος + греч. λόγος Орнитолог исследует птенца поморника Предмет изучения птицы Период зарождения XVIII век Центры исследований Зоологический институт Значительные учёные Карл Линней, Филип Склейтер,Лев …