Layang Simpang Joglo
Layang Simpang Joglo merupakan sebuah jalur rel layang dan jembatan kereta api yang berlokasi di Banjarsari, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Jalur rel layang ini menghubungkan Solo Balapan dengan jalur kereta api lintas utara Jawa. Jalur rel layang Simpang Joglo menjadi salah satu jalur rel layang kereta api di Jawa Tengah. Terdapat jalur rel layang lainnya di Indonesia, beberapa diantaranya yaitu jalur kereta api Kadipiro–Bandara Adi Soemarmo, jalur kereta api Jakarta Kota–Manggarai–Jatinegara, jalur kereta api cepat Jakarta–Bandung, jalur kereta api Kedundang–YIA, dan jalur kereta api Medan. LokasiLokasi jalur rel layang dan jembatan Simpang Joglo berada pada petak antara Solo Balapan dengan Kadipiro pada Jalur kereta api Gundih–Solo Balapan. Jembatan Simpang Joglo melintas di atas Simpang Joglo, sebuah persimpangan 7 arah di ujung utara Kota Surakarta. Simpang Joglo merupakan simpang pertemuan antara Jalan Kapten Pierre Tendean, Jalan Ki Mangun Sarkoro, Jalan Kolonel Sugiyono, Jalan Manunggal, Jalan Pemugaran Utama dan Jalan Sumpah Pemuda. Latar belakangSebagian jalur kereta api Gundih–Solo Balapan masih berupa jalur kereta api tunggal, dengan panjang 42 kilometer menggunakan lebar sepur 1067 mm. Jalur ini mulai beroperasi pada tahun 1870, pada Gapeka 2025, jalur ini dapat dillintasi dengan kecepatan maksimal 120 km/jam. Jalur ini merupakan jalur cabang penghubung jalur lintas utara Jawa (Cirebon–Surabaya Pasarturi) dengan lintas selatan Jawa (Kroya–Surabaya Gubeng).[1][2][3] Setiap harinya jalur kereta api ini dilalui beberapa layanan kereta api, diantaranya kereta api BIAS, Banyubiru, Brantas, Brawijaya, Joglosemarkerto, Majapahit, Matarmaja, dan kereta api Indocement. SejarahPeletakan batu pertama pembangunan jalur rel layang dan jembatan Simpang Joglo dilakukan pada 8 Januari 2022.[4] Pembangunan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Semarang dengan KSO antara Hutama Karya dan Wijaya Karya. Pada tanggal 23–24 Oktober 2024, BTP Semarang bersama Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian Pekerjaan Umum RI melakukan pengujian struktur, berupa uji beban statis dan dinamis pada bentang jembatan Simpang Joglo. Uji beban dilakukan dengan membebani jembatan menggunakan 6 lokomotif CC201 dan 2 lokomotif CC300, dengan total beban tersebut mencapai 684 ton, yang setara dengan sekitar 52,6% dari kapasitas desain beban maksimum jembatan, yaitu 1300 ton.[5][6] Spesifikasi teknisJalur rel layang Simpang Joglo memiliki panjang 270 meter.[7] Pada tahap awal, jalur rel layang dibuat tunggal, pembangunan jalur rel ganda masih dalam proses konstruksi.[8] Proyek ini masuk dalam rencana pembangunan jalur kereta api Gundih–Solo Balapan fase 1 yang mencakup segmen Solo Balapan–Kalioso sepanjang 10 kilometer.[9] Lihat jugaReferensi
|