Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Schiphol Group

Royal Schiphol Group N.V.
Swasta NV
Didirikan1920 (Schiphol)
Kantor pusatSchiphol Building, Schiphol-C
Tokoh kunci
Ruud Sondag (CEO)
ProdukBandara
PendapatanKenaikan €1,509 miliar (2018)[1]
Kenaikan €368 juta (2018)[1]
Penurunan €285 juta (2018)[1]
Total asetKenaikan €7,354 miliar (2018)[1]
Pemilik
Karyawan
2.324 (2018)[1]
Situs webSchiphol Group
Kantor Schiphol Group

Royal Schiphol Group adalah sebuah perusahaan manajemen bandara asal Belanda.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1916 untuk mengelola dan mengembangkan Bandara Amsterdam Schiphol.[2] Pada bulan Oktober 2008, perusahaan ini menjalin kemitraan strategis dengan Aéroports de Paris.[3] Perusahaan ini berkantor pusat di Schiphol, Haarlemmermeer, Belanda.[4]

Sejarah

Pendirian perusahaan ini sangat terkait dengan Bandara Amsterdam Schiphol, yang mulai beroperasi pada tahun 1916 di tengah Perang Dunia I.[5] Awalnya dioperasikan untuk penerbangan militer, Bandara Amsterdam Schiphol kemudian dialihkan untuk penerbangan sipil pasca gencatan senjata 11 November 1918. Pada tahun 1926, manajer pertama dari Bandara Amsterdam Schiphol, Jan Dellaert, pun resmi dilantik. Dellaert kemudian merancang dan menerapkan rencana strategis baru untuk Bandara Amsterdam Schiphol.[5]

Selama dekade 1920-an dan 1930-an, Bandara Amsterdam Schiphol terus berkembang dan makin fokus pada penerbangan sipil. Pada tahun 1940, Bandara Amsterdam Schiphol telah memiliki empat landas pacu beraspal. Selama Perang Dunia II, Bandara Amsterdam Schiphol disita oleh militer Jerman dan namanya diubah menjadi Fliegerhorst Schiphol. Bandara Amsterdam Schiphol pun hancur akibat pengeboman udara, tetapi kemudian dibangun kembali pasca berakhirnya perang.[6]

Pada tahun 1949, diputuskan bahwa Bandara Amsterdam Schiphol akan dikembangkan sebagai bandara utama di Belanda. Pada dekade 2010-an, Bandara Amsterdam Schiphol pun telah menjadi bandara dengan jumlah penumpang terbanyak ketiga di Eropa.[2] Pada tahun 2019 saja, Bandara Amsterdam Schiphol menangani sebanyak 1,57 juta ton kargo dan 71,7 juta orang penumpang.[7]

Selama periode pascaperang, perusahaan ini mulai mengelola bandara lain, seperti Bandara Rotterdam, Bandara Lelystad, dan Bandara Eindhoven.[8] Perusahaan ini juga menjalin kolaborasi dan kemitraan strategis untuk mengelola sejumlah bandara di luar Belanda, seperti Bandara Internasional Incheon di Korea Selatan, Bandara Brisbane di Australia, Bandara Internasional Hong Kong di Tiongkok, Bandara Internasional Ratu Beatrix, dan Bandara Internasional John F. Kennedy di Amerika Serikat. Perusahaan ini biasanya berinvestasi pada infrastruktur di bandara-bandara tersebut.[8]

Pada bulan Oktober 2008, diumumkan bahwa dewan direksi Aéroports de Paris dan perusahaan ini telah setuju untuk saling membeli 8% saham, sehingga membentuk grup operator bandara terbesar di dunia.[3]

Pada tahun 2011, perusahaan ini menjalin kerja sama dengan Aéroports de Paris dan Bandara Internasional Incheon terkait hubungan pelanggan dan pemasaran.[9]

Pada bulan Maret 2014, perusahaan ini mengakuisisi 38,85% saham AREB yang memiliki lebih dari 17 unit properti strategis di Bandara Amsterdam Schiphol.[10] Setahun kemudian, perusahaan ini mengumumkan penjualan 60% saham Schiphol Airport Retail, yang menangani gerai ritel di dalam bandara, ke Heinemann Duty Free & Travel Value.[11][12]

Pada bulan Maret 2016, perusahaan ini mulai membangun terminal baru di Bandara Amsterdam Schiphol yang rencananya mulai dioperasikan pada tahun 2023, dengan kapasitas sebesar 14 juta orang penumpang per tahun.[13] Pada tahun yang sama, perusahaan ini mendapat piagam kerajaan dari Willem-Alexander dari Belanda, sehingga perusahaan ini berhak memakai nama Royal Schiphol Group. Tidak lama kemudian, perusahaan ini juga menambahkan gambar mahkota pada logonya.[7]

Pada bulan September 2022, CEO perusahaan ini, Dick Benschop, mengundurkan diri setelah kekacauan selama berbulan-bulan di Bandara Amsterdam Schiphol.[14] [15] Pada bulan Oktober 2022, diumumkan bahwa perusahaan ini telah menguasai 40% saham Bandara Maastricht Aachen.[16]

Struktur keuangan

Schiphol Group di Belanda
Bandara Schiphol Amsterdam 100%
Bandara Schiphol Amsterdam
100%
Bandara Rotterdam 100%
Bandara Rotterdam
100%
Bandara Lelystad 100%
Bandara Lelystad
100%
Bandara Eindhoven 51%
Bandara Eindhoven
51%
Bandara Maastricht Aachen 40%
Bandara Maastricht Aachen
40%
Bandara milik Royal Schiphol Group di Belanda.
Schiphol Group di Bumi
Bandara Internasional John F. Kennedy Terminal 4 100%
Bandara Internasional John F. Kennedy
Terminal 4
100%
Bandara Hobart 35%
Bandara Hobart
35%
Bandara Brisbane 19,6%
Bandara Brisbane
19,6%
Bandara milik Royal Schiphol Group di luar Belanda.

Kepemilikan saham

Perusahaan ini memegang 100% saham Bandara Amsterdam Schiphol, Bandara Rotterdam, dan Bandara Lelystad. Perusahaan ini juga memegang 51% saham Bandara Eindhoven, 40% saham Bandara Maastricht Aachen, dan 19,6% saham Bandara Brisbane. Perusahaan ini pun mengoperasikan Terminal 4 pada Bandara Internasional John F. Kennedy. Selain itu, perusahaan ini memegang 35% saham Bandara Hobart.

Bandara Kepemilikan saham
Bandara Amsterdam Schiphol 100%
Bandara Rotterdam 100%
Bandara Lelystad 100%
Bandara Internasional John F. Kennedy Terminal 4 100%
Bandara Eindhoven 51%
Bandara Maastricht Aachen 40%
Bandara Hobart 35%[17]
Bandara Brisbane 19,6% [18]

Pemegang saham

Perusahaan ini dimiliki oleh Kementerian Keuangan Belanda (69,77%), Pemerintah Amsterdam (20,03%), Pemerintah Rotterdam (2,20%), dan Aéroports de Paris (8,00%).

Pada tahun 2014, perusahaan ini mencatatkan pendapatan sebesar €672 juta, meningkat sebesar 3,4% dari tahun sebelumnya.[10]

Referensi

  1. ^ a b c d e "Annual Results 2018" (PDF). Schiphol Group. 15 February 2019. Diakses tanggal 13 March 2019. 
  2. ^ a b "Our most important activity". schiphol.nl. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  3. ^ a b Heide, Lolke van der (21 October 2008). "A Little Bit of Schiphol Is Privatized: Paris and Amsterdam Airports to Increase Cooperation". Spiegel.de. 
  4. ^ "Contact". Schiphol Group. Diakses tanggal 8 November 2010. 
  5. ^ a b "More than 100 years of Schiphol". schiphol.nl. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  6. ^ Nederlands Instituut voor Militaire historie – Vliegvelden in Oorlogstijd (2009)
  7. ^ a b "Facts about Schiphol Airport". schiphol.nl. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  8. ^ a b "Schiphol Group". airport-suppliers.com. Diakses tanggal 5 April 2020. 
  9. ^ Lebas, Alain (20 January 2014). "Aéroports de Paris, Schiphol Group et Incheon Airport renouvellent leur accord de cooperation". Air-journal.fr (dalam bahasa Prancis). 
  10. ^ a b "Schiphol group reports revenue and traffic rise". Airport-world.com. 1 September 2014. 
  11. ^ "Rising revenues nd contract extension at Hamburg international airport for Gebr Heinemann". Airport-world.com. 30 March 2016. 
  12. ^ Penthol, Andrew (25 March 2015). "Schiphol Group sells 60% retail subsidiary stake to Heinemann". Dfnionline.com. 
  13. ^ Blachly, Linda (21 March 2016). "Amsterdam's Schiphol airport approved for major expansion". Atwonline.com. 
  14. ^ "Chaos returns to Amsterdam Schiphol as security staffers massively look for jobs elsewhere; airport asks airlines to start canceling flights". 12 September 2022. 
  15. ^ "Schiphol airport chief resigns over flight disruption". Financial Times. 15 September 2022. 
  16. ^ "Schiphol neemt belang in Maastricht Aachen Airport". nos.nl (dalam bahasa Belanda). 2022-10-21. Diakses tanggal 2022-10-21. 
  17. ^ [https://news.schiphol.com/royal-schiphol-group-acquires-a-stake-in-hobart-international-airport/ Royal Schiphol Group acquires a stake in Hobart International Airport] Schiphol Group 1 October 2019
  18. ^ [https://www.bne.com.au/corporate/about/about-bac/company-structure Company Structure | Brisbane Airport]

Pranala luar

Prefix: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Portal di Ensiklopedia Dunia

Kembali kehalaman sebelumnya