Unjuk rasa 1968 terdiri dari memuncaknya konflik sosial di seluruh dunia, yang umumnya dicirikan oleh pemberontakan rakyat melawan elit birokratik dan militer, yang menanggapi dengan memuncaknya tekanan politik.
Di negara-negara kapitalis, unjuk rasa tersebut menandai titik balik gerakan hak sipil di Amerika Serikat, yang menghasilkan gerakan-gerakan revolusioner seperti Partai Panther Hitam. Dalam menanggapi Serangan Tet, unjuk rasa juga merebakkan gerakan besar dalam penentangan terhadap Perang Vietnam di seluruh belahan Amerika Serikat dan bahkan sampai London, Paris, Berlin dan Roma. Gerakan-gerakan sosialis massal tak hanya bertumbuh di Amerika Serikat namun juga sebagian besar negara Eropa. Manifestasi paling spektakuler dari peristiwa tersebut adalah unjuk rasa Mei 1968 di Prancis, dimana para pelajar bergabung dengan serangan-serangan dari sepuluh juta buruk, dan selama beberapa hari, gerakan tersebut terlihat mampu melengserkan pemerintahan. Di beberapa negara kapitalis lainnya, perjuangan melawan kediktatoran, tekanan negara, dan kolonisasi juga ditandai oleh unjuk rasa pada 1968, seperti permulaan the Troubles di Irlandia Utara, pembantaian Tlatelolco di Mexico City, dan memuncaknya perang gerilya melawan kediktatoran militer di Brasil.
Di negara-negara sosialis, terdapat juga unjuk rasa menentang kurangnya kebebasan berpendapat dan penodaan hak sipil lainnya oleh elit militer dan birokratik Komunis. Di Eropa Tengah dan Timur, merebaknya unjuk rasa meningkat, terutama dalam Musim Semi Praha di Cekoslowakia, di Warsawa, Polandia dan di Yugoslavia.
Catatan
Referensi
Croker, Richard (2007), The Boomer Century, New York: Springboard Press
Kurlansky, Mark (2004), 1968 The Year That Rocked the World, New York: Random House Publishing group