Penyelundupan peledak lintas negara bagian Pengiriman peledak ilegal Ancaman terhadap mantan presiden dan tokoh lain Komunikasi ancaman lintas negara bagian Menyerang polisi
Bom pipa pertama diletakkan di kotak surat rumah George Soros di Beford, New York.[2][6] Pada hari ayng sama, Dinas Rahasia Amerika Serikat memeriksa bom yang ditujukan kepada Barack Obama dan Hillary Clinton.[2]CNN menerima satu paket yang ditujukan kepada John Brennan di studionya di Time Warner Center; semua orang di gedung itu langsung dievakuasi.[7][2]
Seorang tersangka, Cesar Sayoc Jr., dijuluki "MAGA bomber",[15] ditangkap di Plantation, Florida, pada tanggal 26 Oktober.[16] FBI mengelompokkan insiden ini sebagai terorisme dalam negeri.[17] Apabila dinyatakan bersalah, pelaku akan diganjar hukuman penjara selama 48 tahun.[18]
Paket mencurigakan dikirim ke (kiri ke kanan) mantan Direktur CIA John O. Brennan, Anggota DPR Maxine Waters, dan mantan Jaksa Umum Eric Holder. Karena salah alamat, kantor Anggota DPR Debbie Wasserman Schultz yang namanya tercantum sebagai pengirim semua paket, menerima paket untuk Holder.
Perangkat yang ditujukan kepada mantan Presiden Barack Obama dicegat oleh Dinas Rahasia saat pemeriksaan surat di Washington, D.C. tanggal 24 Oktober.[21] Sebuah paket berisi peledak dan bubuk mencurigakan ditemukan di ruang surat CNN di Time Warner Center di New York City. Paket tersebut dialamatkan kepada mantan Direktur CIA John O. Brennan (salah tulis menjadi "Brenan").[22] CNN melaporkan bahwa paket ini dikirim oleh kurir.[21] Brennan bekerja sebagai analis keamanan nasional dan intelijen senior untuk MSNBC dan NBC News sejak Februari 2018, tetapi pernah jadi narasumber CNN.[23] Alarm bom menyala di tengah acara CNN Newsroom yang dibawakan Poppy Harlow dan Jim Sciutto.[24] Mereka keluar gedung bersama rekan-rekan mereka, Kate Bolduan dan Athena Jones, dan melanjutkan liputan melalui Skype.[25][26][27]
Semua orang di gedung kantor Senator Kamala Harris dan harian San Diego Union-Tribune dievakuasi karena ada tumpukan paket mencurigakan. Jalanan di pusat kota San Diego ditutup beberapa jam pada Rabu pagi. Isi paket terbukti tidak mengancam.[28][29]
25 Oktober
Paket untuk mantan Wakil Presiden Joe Biden dan aktor Robert De Niro diterima pada 25 Oktober.
Pada pagi hari tanggal 25 Oktober, sebuah paket untuk aktor Robert De Niro ditemukan di Tribeca, New York City. Paket ini dikirim lewat rumah produksinya, TriBeCa Productions.[11]
Polisi juga menemukan paket di New Castle, Delaware, yang ditujukan kepada mantan Wakil Presiden Joe Biden (memakai nama lengkap Joseph Robinette Biden Jr.). Paket ini dikembalikan ke kantor pos karena prangkonya tidak sesuai bea kirim.[12] Paket kedua untuk Biden dengan alamat yang salah ditemukan di sebuah gedung penyortiran pos di Wilmington, Delaware.[12]
Kepolisian Miami-Dade dan lembaga federal yakin bahwa beberapa paket dikirim melalui pusat pemrosesan dan distribusi surat di Opa-locka, Florida. Polisi bersama tim penjinak bom dan anjing pelacak menggeledah gedung tersebut.[30]
Polisi menemukan empat paket yang serupa dengan paket sebelumnya. Satu paket yang ditujukan kepada mantan Direktur Badan Intelijen Nasional James Clapper ditemukan di sebuah gedung penyortiran pos di New York City, sedangkan satu paket yang dialamatkan kepada Senator New Jersey Cory Booker ditemukan di gedung penyortiran pos di Florida.[13] Polisi kemudian menemukan bom yang ditujukan kepada Senator Kamala Harris di Sacramento, California dan miliarder Tom Steyer di Burlingame, California.[31]
Cesar Altieri Sayoc Jr. (56 tahun, dari Aventura, Florida) ditangkap di Plantation, Florida.[32] Tersangka memiliki riwayat kriminal yang panjang.[33] Sebuah van Dodge Ram putih yang dipenuhi stiker (beberapa di antaranya berisi dukungan untuk Donald Trump)[34] disita polisi.[35] Sayoc saat itu tinggal di dalam mobil van karena diusir oleh orang tuanya.[36]
Perangkat dan amplop
Perangkat-perangkat ini diduga merupakan bom pipa. Komisaris Kepolisian New York CityJames P. O'Neill menyatakan bahwa mereka juga menemukan amplop berisi bubuk putih di sebuah paket yang dikirim ke CNN.[37] Perangkat yang dikirim ke CNN ditempeli parodi bendera NIIS bertuliskan "Get 'Er Done",[38] kata-kata khas pelawak Larry the Cable Guy.[39] Polisi menyatakan bahwa perangkat yang dikirim ke Clinton dan Obama serupa bentuknya dengan perangkat yang dikirim ke Soros.[40]John Miller, Kepala Intelijen dan Kontraterorisme Kepolisian New York City (NYPD), menyatakan bahwa semua bom tampaknya dikirim oleh satu orang.[41]
Menurut The New York Times, perangkat yang dikirim ke rumah Soros terbuat dari pipa sepanjang enam inci (150 mm) berisi bubuk peledak. Bom pipa ini diledakkan oleh para teknisi penjinak bom.[42] Polisi melaporkan bahwa perangkat yang ditemukan tanggal 24 Oktober berisi serpihan kaca.[5] Menurut Associated Press, bubuk di dalam amplop CNN beserta bom pipanya tidak berbahaya.[43] Semua bom ini mengandung bubuk piroteknik (bakar) tanpa mekanisme pemicu, tetapi FBI menyebutnya "perangkat yang berpotensi merusak".[44] Polisi mengatakan bahwa perangkat tersebut berisi baterai dan jam, tetapi tidak dirancang untuk meledak saat dibuka.[45] Dalam konferensi pers usai penangkapan tersangka, Direktur FBI Christopher Wray mengelompokkan perangkat tersebut sebagai alat peledak rakitan dan "bukan perangkat sembarangan."[46]
Label pengirim di semua amplop mencantumkan kantor Wasserman Schultz di Sunrise, Florida. Semuanya berisi salah eja yang sama (Schultz ditulis "Shultz" dan Florida ditulis "Florids").[8] Semua paket dikirim dalam amplop manila kuning dengan bungkus gelembung dan ditempeli label cetak serta enam prangko Forever.[42] Foto paket yang dikirim ke CNN diterbitkan di Twitter oleh Jim Sciutto dan Jim Acosta.[22][47]
Pada tanggal 26 Oktober, agen federal memeriksa rekaman CCTV gedung pos di Opa-locka dikawal tim penjinak bom dan anjing pelacak.[49] Penyidik menemukan DNA di salah satu paket sehingga tersangka bisa diidentifikasi. Setelah melacak telepon genggamnya, tersangka ditangkap di sebuah lapangan parkir di Plantation.[50] Rekaman penangkapan menampilkan sebuah mobil van diderek ke Miramar, Florida; van tersebut dipenuhi stiker Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence serta stiker tulisan "CNN Sucks".[34][50] Stiker-stiker lain menampilkan wajah Clinton dan Obama yang ditutupi tanda target.[51]
Tersangka
Pada tanggal 26 Oktober, seorang tersangka bernama Cesar Altieri Sayoc Jr. berusia 56 tahun asal Aventura, Florida, ditangkap di Florida Selatan atas pengiriman rangkaian bom surat.[4][52][36] Sayoc memiliki riwayat kriminal yang panjang.[18] Pada tahun 2002, ia mengaku bersalah karena mengancam akan meledakkan gedung Florida Power and Light.[53][54] Dalam kurun tiga puluh tahun terakhir, ia ditangkap berkali-kali atas pencurian, kekerasan, dan kepemilikan obat-obatan terlarang; ia divonis bersalah pada tahun 1991, 2013, dan 2014.[55]
Mobil van milik Sayoc disita polisi ketika ia ditangkap. Sebelum polisi menutupinya dengan terpal, wartawan mengambil foto mobil van tersebut; jendelanya ditutupi stiker bendera, foto "tokoh-tokoh liberal dengan tanda target", dan poster dukungan untuk Trump.[34][55][56][57][58] Sejumlah poster juga berisi dukungan untuk "suku Seminole yang belum tertaklukkan". Sayoc mengaku bangga memiliki darah pribumi Amerika,[55] tetapi suku Seminole Florida menyatakan bahwa namanya tidak tercatat sebagai anggota atau pegawai di dalam suku mereka.[59] Bapaknya berdarah Filipina dan ibunya berdarah Italia.[60]
Ia terdaftar sebagai anggota Partai Republik.[4][52][36] Sayoc merekam dirinya mengenakan topi MAGA di tengah acara pidato terbuka presiden Trump.[15]Miami New Times melaporkan bahwa ia aktif di media sosial dan dikenal sering melontarkan pandangan-pandangan ekstrem.[61]
Sayoc dijerat lima pasal federal:[18] "penyelundupan peledak lintas negara bagian"; "pengiriman peledak ilegal"; "ancaman terhadap mantan presiden dan tokoh lain"; "komunikasi ancaman lintas negara bagian"; dan "menyerang polisi."[62]
^ abcJosh Margolin; Bill Hutchinson; Aaron Katersky; Meghan Keneally; Jack Date; Tara Palmieri; Mike Levine; Pierre Thomas; Julia Jacobo; Karma Allen (October 24, 2018). "Explosive devices sent to Clinton, Obama, other Democrats, and CNN" (dalam bahasa Inggris). ABC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 24, 2018. Diakses tanggal October 24, 2018.
^"LIVE VIDEO: DOJ provides new information on package bomb suspect". Fox 8. October 26, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 26, 2018. Sayoc was sentenced in August 2002 for threatening to throw a bomb in a conversation with a Florida utility representative, according to Ronald Lowy, a Miami attorney who represented him. Dade County court records showed Sayoc served a year’s probation after a judge signed a discharge certificate in November 2002.
^Jen Kirby (October 26, 2018). "Pipe bomb suspect arrested: what we know". Vox. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 26, 2018. Sayoc has an extensive criminal history, including an arrest for a past bomb threat in 2002, according to the Washington Post and the New York Times.