Aksi 2 Desember
Aksi 2 Desember atau yang disebut juga Aksi 212 dan Aksi Bela Islam III adalah sebuah unjuk rasa yang dipimpin oleh kelompok-kelompok Islamisme yang berlangsung pada 2 Desember 2016, di Jakarta, Indonesia. Selama unjuk rasa tersebut, para demonstran menuntut pemberhentian jabatan gubernur yang dipegang oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang telah dituduh melakukan penistaan agama.[1] Unjuk rasa tersebut merupakan demonstrasi kedua terhadap Ahok pada tahun 2016 setelah unjuk rasa sebelumnya yang berlangsung pada tanggal 4 November, dan dilanjutkan oleh unjuk rasa Jakarta pada bulan Februari 2017. Aksi ini dilaksanakan di halaman Monumen Nasional, Jakarta dalam keadaan hujan. Jumlah peserta hadir berkisar antara 200 ribu (klaim polisi[2][3][4]) hingga jutaan (klaim penyelenggara[5][6]). Dari bukti - bukti video yang tersebar di berbagai sosial media dan situs berbagi video melalui tangkapan kamera drone, dapat terlihat bahwa jumlah massa meluas hingga mamadati area Bundaran Hotel Indonesia (HI).[butuh rujukan] Dalam aksi ini, sejumlah kegiatan yang dilaksanakan adalah berdoa dan melakukan salat Jumat bersama. Presiden Joko Widodo hadir dalam acara ini dan disambut hangat oleh para peserta aksi.[7][8] Wikimedia Commons memiliki media mengenai Jakarta 2 December 2016 protests. Latar BelakangGubernur Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama, yang sedang mengikuti pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017, dituduh melakukan penistaan agama Islam setelah pidatonya pada tanggal 27 September 2016. Protes nasional terhadap tindakannya yang dianggap sebagai pelanggaran telah memicu protes berskala kecil pada tanggal 14 Oktober dan protes nasional pada bulan November 2016, yang kemudian dilaporkan secara luas di kalangan media internasional. Banyak yang menganggapnya sebagai krisis demokrasi dan konservatisme di kalangan Islam di Indonesia.[9] Menghadapi protes tandingan dari kelompok pro-Ahok pada tanggal 30 November, pihak oposisi dan kelompok Islamis bersama-sama merencanakan protes dengan skala yang lebih luas dan lebih inklusif. Referensi
|