Pesantren (atau pesantrian) adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiyai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.[1]
Sejarah umum
Umumnya, suatu pondok pesantren berawal dari adanya seorang kiai di suatu tempat, kemudian datang santri yang ingin belajar agama kepadanya.[2] Setelah semakin hari semakin banyak santri yang datang, timbullah inisiatif untuk mendirikan pondok atau asrama di samping rumah kiai. Pada zaman dahulu kiai tidak merencanakan bagaimana membangun pondoknya itu, namun yang terpikir hanyalah bagaimana mengajarkan ilmu agama supaya dapat dipahami dan dimengerti oleh santri. Kiai saat itu belum memberikan perhatian terhadap tempat-tempat yang didiami oleh para santri, yang umumnya sangat kecil dan sederhana. Mereka menempati sebuah gedung atau rumah kecil yang mereka dirikan sendiri di sekitar rumah kiai. Semakin banyak jumlah santri, semakin bertambah pula gubuk yang didirikan. Para santri selanjutnya memopulerkan keberadaan pondok pesantren tersebut, sehingga menjadi terkenal ke mana-mana, contohnya seperti pada pondok-pondok yang timbul pada zaman Wali Songo.[3]
Pondok pesantren di Indonesia memiliki peran yang sangat besar, baik bagi kemajuan Islam itu sendiri maupun bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan catatan yang ada, kegiatan pendidikan agama di Nusantara telah dimulai sejak tahun 1596. Kegiatan agama inilah yang kemudian dikenal dengan nama pondok pesantren. Bahkan dalam catatan Howard M. Federspiel- salah seorang pengkaji keislaman di Indonesia, menjelang abad ke-12 pusat-pusat studi di Aceh (pesantren disebut dengan nama dayah di Aceh) dan Palembang (Sumatra), di Jawa Timur dan di Gowa (Sulawesi) telah menghasilkan tulisan-tulisan penting dan telah menarik santri untuk belajar.[4]
Definisi pesantren
Etimologi
Istilah pesantren berasal dari kata pe-santri-an dan, di mana kata "santri" (Jw: cantrik) berarti murid padepokan, atau murid orang pandai dalam Bahasa Jawa.[butuh rujukan] Istilah pondok berasal dari Bahasa Arabfunduuq (فندوق) yang berarti penginapan.[butuh rujukan] Khusus di Aceh, pesantren disebut juga dengan nama dayah. Biasanya pesantren dipimpin oleh seorang kiai.[butuh rujukan] Untuk mengatur kehidupan pondok pesantren, kiai menunjuk seorang santri senior untuk mengatur adik-adik kelasnya, mereka biasanya disebut lurah pondok.[butuh rujukan] Tujuan para santri dipisahkan dari orang tua dan keluarga mereka adalah agar mereka belajar hidup mandiri dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan dengan kiai dan juga Tuhan.[butuh rujukan]
Pendapat lainnya, pesantren berasal dari kata santri yang dapat diartikan tempat santri.[butuh rujukan] Kata santri berasal dari kata Cantrik (bahasa Sansakerta, atau mungkin Jawa) yang berarti orang yang selalu mengikuti guru, yang kemudian dikembangkan oleh Perguruan Taman Siswa dalam sistem asrama yang disebut Pawiyatan.[butuh rujukan] Istilah santri juga dalam ada dalam bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji, sedang C. C Berg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shastri, yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu.[butuh rujukan] Terkadang juga dianggap sebagai gabungan kata saint (manusia baik) dengan suku kata tra (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan manusia baik-baik.[5]
Elemen dasar pesantren
Pondok
Sebuah pondok pada dasarnya merupakan sebuah asrama pendidikan Islam tradisional di mana para siswanya (santri) tinggal bersama di bawah bimbingan seorang atau lebih guru yang lebih dikenal dengan kiai [6] Dengan istilah pondok pesantren dimaksudkan sebagai suatu bentuk pendidikan keislaman yang melembaga di Indonesia.
Pondok atau asrama merupakan tempat yang sudah disediakan untuk kegiatan bagi para santri. Adanya pondok ini banyak menunjang segala kegiatan yang ada. Hal ini didasarkan jarak pondok dengan sarana pondok yang lain biasanya berdekatan sehingga memudahkan untuk komunikasi antara kiai dan santri, dan antara satu santri dengan santri yang lain.
Dengan demikian akan tercipta situasi yang komunikatif di samping adanya hubungan timbal balik antara kiai dan santri, dan antara santri dengan santri. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Zamakhsyari Dhofier, bahwa adanya sikap timbal balik antara kiai dan santri di mana para santri menganggap kiai seolah-olah menjadi bapaknya sendiri, sedangkan santri dianggap kiai sebagai titipan Tuhan yang harus senantiasa dilindungi [6]
Sikap timbal balik tersebut menimbulkan rasa kekeluargaan dan saling menyayangi satu sama lain, sehingga mudah bagi kiai dan ustaz untuk membimbing dan mengawasi anak didiknya atau santri. Segala sesuatu yang dihadapi oleh santri dapat dimonitor langsung oleh kiai dan ustaz, sehingga dapat membantu memberikan pemecahan ataupun pengarahan yang cepat terhadap santri, mengurai masalah yang dihadapi para santri.
Keadaan pondok pada masa kolonial sangat berbeda dengan keberadaan pondok sekarang. Hurgronje menggambarkan keadaan pondok pada masa kolonial (dalam bukunya Imron Arifin, Kepemimpinan kiai) yaitu: “Pondok terdiri dari sebuah gedung berbentuk persegi, biasanya dibangun dari bambu, tetapi di desa-desa yang agak makmur tiangnya terdiri dari kayu dan batangnya juga terbuat dari kayu. Tangga pondok dihubungkan ke sumur oleh sederet batu-batu titian, sehingga santri yang kebanyakan tidak bersepatu itu dapat mencuci kakinya sebelum naik ke pondoknya.
Pondok yang sederhana hanya terdiri dari ruangan yang besar yang didiami bersama. Terdapat juga pondok yang agaknya sempurna di mana didapati sebuah gang (lorong) yang dihubungkan oleh pintu-pintu. Di sebelah kiri kanan gang terdapat kamar kecil-kecil dengan pintunya yang sempit, sehingga sewaktu memasuki kamar itu orang-orang terpaksa harus membungkuk, jendelanya kecil-kecil dan memakai terali. Perabot di dalamnya sangat sederhana. Di depan jendela yang kecil itu terdapat tikar pandan atau rotan dan sebuah meja pendek dari bambu atau dari kayu, di atasnya terletak beberapa buah kitab”[7]
Dewasa ini keberadaan pondok pesantren sudah mengalami perkembangan sedemikian rupa sehingga komponen-komponen yang dimaksudkan makin lama makin bertambah dan dilengkapi sarana dan prasarananya.
Dalam sejarah pertumbuhannya, pondok pesantren telah mengalami beberapa fase perkembangan, termasuk dibukanya pondok khusus perempuan. Dengan perkembangan tersebut, terdapat pondok perempuan dan pondok laki-laki. Sehingga pesantren yang tergolong besar dapat menerima santri laki-laki dan santri perempuan, dengan memilahkan pondok-pondok berdasarkan jenis kelamin dengan peraturan yang ketat.
Masjid
Masjid merupakan elemen yang tak dapat dipisahkan dengan pesantren dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat untuk mendidik para santri, terutama dalam praktik ibadah lima waktu, khotbah dan salat Jumat dan pengajaran kitab-kitab Islam klasik. Sebagaimana pula Zamakhsyari Dhofier berpendapat bahwa: “Kedudukan masjid sebagai sebagai pusat pendidikan dalam tradisi pesantren merupakan manifestasi universalisme dari sistem pendidikan Islam tradisional. Dengan kata lain kesinambungan sistem pendidikan Islam yang berpusat di masjid sejak masjid Quba’ didirikan di dekat Madinah pada masa Nabi Muhammad SAW tetap terpancar dalam sistem pesantren. Sejak zaman Nabi, masjid telah menjadi pusat pendidikan Islam” [8]
Lembaga-lembaga pesantren di Jawa memelihara terus tradisi tersebut, bahkan pada zaman sekarang di daerah umat Islam begitu terpengaruh oleh kehidupan Barat, masih ditemui beberapa ulama dengan penuh pengabdian mengajar kepada para santri di masjid-masjid serta memberi wejangan dan anjuran kepada murid-muridnya.
Di Jawa biasanya seorang kiai yang mengembangkan sebuah pesantren pertama-tama dengan mendirikan masjid di dekat rumahnya. Langkah ini pun biasanya diambil atas perintah kiainya yang telah menilai bahwa ia sanggup memimpin sebuah pesantren. Selanjutnya kiai tersebut akan mengajar murid-muridnya (para santri) di masjid, sehingga masjid merupakan elemen yang sangat penting dari pesantren.
Pengajaran kitab-kitab klasik
Sejak tumbuhnya pesantren, pengajaran kitab-kitab klasik diberikan sebagai upaya untuk meneruskan tujuan utama pesantren yaitu mendidik calon-calon ulama yang setia terhadap paham Islam tradisional. Karena itu kitab-kitab Islam klasik merupakan bagian integral dari nilai dan paham pesantren yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Penyebutan kitab-kitab Islam klasik di dunia pesantren lebih populer dengan sebutan “kitab kuning”, tetapi asal usul istilah ini belum diketahui secara pasti. Mungkin penyebutan istilah tersebut guna membatasi dengan tahun karangan atau disebabkan warna kertas dari kitab tersebut berwarna kuning, tetapi argumentasi ini kurang tepat sebab pada saat ini kitab-kitab Islam klasik sudah banyak dicetak dengan kertas putih.
Pengajaran kitab-kitab Islam klasik oleh pengasuh pondok (kiai) atau ustaz biasanya dengan menggunakan sistem sorogan, wetonan, dan bandongan. Adapun kitab-kitab Islam klasik yang diajarkan di pesantren menurut Zamakhsyari Dhofir dapat digolongkan ke dalam 8 kelompok, yaitu: (1) Nahwu (gramatika Bahasa Arab) dan Sharaf (morfologi), (2) Fiqih (hukum), (3) Ushul Fiqh (yurispundensi), (4) Hadits, (5) Tafsir, (6) Tauhid (teologi Islam), (7) Tasawuf dan Etika, (8) cabang-cabang lain seperti Tarikh (sejarah) dan Balaghah (retorika).[9]
Kitab-kitab Islam klasik adalah kepustakaan dan pegangan para kiai di pesantren. Keberadaannya tidaklah dapat dipisahkan dengan kiai di pesantren. Kitab-kitab Islam klasik merupakan modifikasi nilai-nilai ajaran Islam, sedangkan kiai merupakan personifikasi dari nilai-nilai itu. Di sisi lain keharusan kiai di samping tumbuh disebabkan kekuatan-kekuatan mistik yang juga karena kemampuannya menguasai kitab-kitab Islam klasik.
Sehubungan dengan hal ini, Moh. Hasyim Munif mengatakan bahwa: “Ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab kuning tetap merupakan pedoman hidup dan kehidupan yang sah dan relevan. Sah artinya ajaran itu diyakini bersumber pada kitab Allah Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah (Al-Hadits), dan relevan artinya ajaran-ajaran itu masih tetap cocok dan berguna kini atau nanti” [10]
Dengan demikian, pengajaran kitab-kitab Islam klasik merupakan hal utama di pesantren guna mencetak alumnus yang menguasai pengetahuan tentang Islam bahkan diharapkan di antaranya dapat menjadi kiai.
Santri
Santri merupakan sebutan bagi para siswa yang belajar mendalami agama di pesantren. Biasanya para santri ini tinggal di pondok atau asrama pesantren yang telah disediakan. Ada pula santri yang tidak tinggal di tempat yang telah disediakan tersebut yang biasa disebut dengan santri kalong sebagaimana yang telah penulis kemukakan pada pembahasan di depan.
Menurut Zamakhsyari Dhofir berpendapat bahwa: “Santri yaitu murid-murid yang tinggal di dalam pesantren untuk mengikuti pelajaran kitab-kitab kuning atau kitab-kitab Islam klasik yang pada umumnya terdiri dari dua kelompok santri yaitu:
- Santri mukim yaitu santri atau murid-murid yang berasal dari jauh yang tinggal atau menetap di lingkungan pesantren.
- Santri kalong yaitu santri yang berasal dari desa-desa sekitar pesantren yang mereka tidak menetap di lingkungan kompleks peantren tetapi setelah mengikuti pelajaran mereka pulang [11]
Dalam menjalani kehidupan di pesantren, pada umumnya mereka mengurus sendiri keperluan sehari-hari dan mereka mendapat fasilitas yang sama antara santri yang satu dengan lainnya. Santri diwajibkan menaati peraturan yang ditetapkan di dalam pesantren tersebut dan apabila ada pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
Kiai
Istilah kiai bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan dari bahasa Jawa [12] Kata kiai mempunyai makna yang agung, keramat, dan dituahkan. Selain gelar kiai diberikan kepada seorang laki-laki yang lanjut usia, arif, dan dihormati di Jawa. Gelar kiai juga diberikan untuk benda-benda yang keramat dan dituahkan, seperti keris dan tombak. Namun pengertian paling luas di Indonesia, sebutan kiai dimaksudkan untuk para pendiri dan pemimpin pesantren, yang sebagai muslim terhormat telah membaktikan hidupnya untuk Allah SWT serta menyebarluaskan dan memperdalam ajaran-ajaran serta pandangan Islam melalui pendidikan.
Kiai berkedudukan sebagai tokoh sentral dalam tata kehidupan pesantren, sekaligus sebagai pemimpin pesantren. Dalam kedudukan ini nilai kepesantrenannya banyak tergantung pada kepribadian kiai sebagai suri teladan dan sekaligus pemegang kebijaksanaan mutlak dalam tata nilai pesantren. Dalam hal ini M. Habib Chirzin mengatakan bahwa peran kiai sangat besar sekali dalam bidang penanganan iman, bimbingan perbuatan (Ar: 'amaliyah), penyebaran dan pewarisan ilmu, pembinaan akhlak, pendidikan beramal, dan memimpin serta menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh santri dan masyarakat. Dan dalam hal pemikiran kiai lebih banyak berupa terbentuknya pola berpikir, sikap, jiwa, serta orientasi tertentu untuk memimpin sesuai dengan latar belakang kepribadian kiai [13]
Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa peran kiai sangat menentukan keberhasilan pesantren yang diasuhnya. Demikianlah beberapa uraian tentang elemen-elemen umum pesantren, yang pada dasarnya merupakan syarat dan gambaran kelengkapan elemen sebuah pondok pesantren yang terklasifikasi asli meskipun tidak menutup kemungkinan berkembang atau bertambah seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Peranan
Pesantren pada mulanya merupakan pusat penggemblengan nilai-nilai dan penyiaran agama Islam dan mengajarkan bahasa Arab, terkadang bahasa Arb yang digunakan di pesantren tercampur dengan bahasa setempat yang menyebabkan pembentukan dialek Arab Indonesia.[butuh rujukan] Namun, dalam perkembangannya, lembaga ini semakin memperlebar wilayah garapannya yang tidak melulu mengakselerasikan mobilitas vertikal (dengan penjejalan materi-materi keagamaan), tetapi juga mobilitas horizontal (kesadaran sosial).[butuh rujukan] Pesantren kini tidak lagi berkutat pada kurikulum yang berbasis keagamaan (religious-based curriculum) dan cenderung melangit, tetapi juga kurikulum yang menyentuh persoalan masyarakat (society-based curriculum).[14] Dengan demikian, pesantren tidak bisa lagi didakwa semata-mata sebagai lembaga keagamaan murni, tetapi juga (seharusnya) menjadi lembaga sosial yang hidup yang terus merespons karut-marut persoalan masyarakat di sekitarnya.[15]
Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang merupakan produk budaya Indonesia.[16] Keberadaan pesantren di Indonesia dimulai sejak Islam masuk negeri ini dengan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yang sebenarnya telah lama berkembang sebelum kedatangan Islam.[butuh rujukan] Sebagai lembaga pendidikan yang telah lama berurat akar di negeri ini, pondok pesantren diakui memiliki andil yang sangat besar terhadap perjalanan sejarah bangsa.[17]
Banyak pesantren di Indonesia hanya membebankan para santrinya dengan biaya yang rendah, meskipun beberapa pesantren modern membebani dengan biaya yang lebih tinggi.[butuh rujukan] Meski begitu, jika dibandingkan dengan beberapa institusi pendidikan lainnya yang sejenis, pesantren modern jauh lebih murah.[butuh rujukan] Organisasi massa (ormas) Islam yang paling banyak memiliki pesantren adalah Nahdlatul Ulama (NU).[butuh rujukan] Ormas Islam lainnya yang juga memiliki banyak pesantren adalah Al-Washliyah dan Hidayatullah.[butuh rujukan]
Jenis pesantren
Seiring perkembangan zaman, serta tuntutan masyarakat atas kebutuhan pendidikan Umum, kini banyak pesantren yang menyediakan menu pendidikan umum dalam pesantren. kemudian muncul istilah pesantren salaf dan pesantren modern. Pesantren salaf adalah pesantren yang murni mengajarkan pendidikan agama Islam. Sedangkan Pesantren Modern menggunakan sistem pengajaran pendidikan umum, dengan sistem kelas dan kurikulum.
Pesantren salaf
Pesantren yang hanya mengajarkan ilmu agama Islam saja umumnya disebut pesantren salaf.[butuh rujukan] Pola tradisional yang diterapkan dalam pesantren salaf adalah para santri bekerja untuk kiai mereka - bisa dengan mencangkul sawah, mengurusi empang (kolam ikan), dan lain sebagainya - dan sebagai balasannya mereka diajari ilmu agama oleh kiai mereka tersebut.[butuh rujukan] Sebagian besar pesantren salaf menyediakan asrama sebagai tempat tinggal para santrinya dengan membebankan biaya yang rendah atau bahkan tanpa biaya sama sekali.[butuh rujukan] Para santri, pada umumnya menghabiskan hingga 20 jam waktu sehari dengan penuh dengan kegiatan, dimulai dari salat shubuh pada waktu pagi hingga mereka tidur kembali pada waktu malam.[butuh rujukan] Pada waktu siang, para santri pergi ke sekolah umum untuk belajar ilmu formal, pada waktu sore mereka menghadiri pengajian dengan kiai atau ustadz mereka untuk memperdalam pelajaran agama dan al-Qur'an.[butuh rujukan]
Pesantren modern
Ada pula pesantren yang mengajarkan pendidikan umum, di mana persentase ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan agama Islam daripada ilmu umum (matematika, fisika, dan lainnya).[butuh rujukan] Ini sering disebut dengan istilah pondok pesantren modern, dan umumnya tetap menekankan nilai-nilai dari kesederhanaan, keikhlasan, kemandirian, dan pengendalian diri.[butuh rujukan] Pada pesantren dengan materi ajar campuran antara pendidikan ilmu formal dan ilmu agama Islam, para santri belajar seperti di sekolah umum atau madrasah.[butuh rujukan] Pesantren campuran untuk tingkat SMP kadang-kadang juga dikenal dengan nama Madrasah Tsanawiyah, sedangkan untuk tingkat SMA dengan nama Madrasah Aliyah.[butuh rujukan] Namun, perbedaan pesantren dan madrasah terletak pada sistemnya. Pesantren memasukkan santrinya ke dalam asrama, sementara dalam madrasah tidak.[butuh rujukan]
Ada juga jenis pesantren semimodern yang masih mempertahankan kesalafannya dan memasukkan kurikulum modern di pesantren tersebut seperti yang terdapat di Pondok Pesantren Al - Ittihad Cianjur.
Beberapa Pesantren juga menerapkan kurikulum bahasa untuk santrinya. Biasanya, kurikulum ini berlaku di Pesantren Modern seperti Pondok Pesantren Gontor. Kurikulum bahasa ini berfokus pada Bahasa Inggris atau Bahasa Arab dengan kewajiban santri menggunakan kedua bahasa tersebut selama ada di lingkungan Pesantren.
Pendidikan Formal
Untuk menjawab arus modernisasi, beberapa pesantren juga menggelar pendidikan formal mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, hingga Perguruan Tinggi. Universitas Hasyim Asy'ari, Jombang dan Universitas Sains Al-Qur'an, Wonosobo adalah contoh universitas milik institusi Pondok Pesantren. Beberapa Madrasah formal juga menggelar pendidikan asrama untuk murid-muridnya sehingga bisa pula diklasifikasikan sebagai Pondok Pesantren. Ada pula pendidikan khas pesantren yang mendapat ijazah setingkat formal mulai dari setingkat SD, SMP, SMA, hingga S1.
Modernisasi pesantren
Sebab-sebab terjadinya modernisasi Pesantren di antaranya:
Munculnya wancana penolakan taqlid dengan kembali kepada Al-Quran dan Sunnah sebagai isu sentral yang mulai ditadaruskan sejak tahun 1900. Maka sejak saat itu perdebatan antara kaum tua dengan kaum muda, atau kalangan reformis dengan kalangan ortodoks/konservatif, mulai mengemuka sebagai wancana publik.
Kian mengemukanya wacana perlawanan nasional atas kolonialisme belanda.
Terbitnya kesadaran kalangan Muslim untuk memperbaharui organisasi Islam mereka yang berkonsentrasi dalam aspek sosial ekonomi.
Dorongan kaum Muslim untuk memperbarui sistem pendidikan Islam. Salah satu dari keempat faktor tersebut dalam pandangan Karel A. Steenbrink, yang sejatinya selalu menjadi sumber inspirasi para pembaharu Islam untuk melakukan perubahan Islam di Indonesia.[19]
Tokoh nasional
Beberapa alumnus pesantren yang terkenal antara lain:
^Haedari, Amin (2007). Transformasi Pesantren. Jakarta: Media Nusantara. hlm. 7. ISBN978-979-9659-68-2.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Proklamasi Kemerdekaan Jamaika Koloni Jamaika memperoleh kemerdekaan dari Kerajaan Inggris pada 6 Agustus 1962. Di Jamaika, tanggal tersebut dirayakan sebagai Hari Kemerdekaan, sebuah hari libur nasional. Pulau ini menjadi koloni kerajaan pada 1509 ketika Spanyol menaklukan suku pribumi Taino. Pada 1655, pasukan Inggris mengambil alih pulau tanpa menerima perlawanan, kemudian Kerajaan Inggris mengklaim kepemilikan di atasnya. Selama bertahun-tahun, budak-budak yang kabur bergabung dengan pribumi…
В Википедии есть статьи о других людях с такой фамилией, см. Малюк. Василий Васильевич Малюкукр. Василь Васильович Малюк ПредседательСлужбы безопасности Украины с 7 февраля 2023(врио 18 июля 2022 — 7 февраля 2023) Президент Владимир Зеленский Предшественник Иван Баканов Первый…
JamesearlyPenemuanDitemukan olehM. Collins dan M. WhiteSitus penemuanAnzaTanggal penemuan27 Mei 2000PenamaanPenamaan MPC81822Asal namaJames M. EarlyPenamaan alternatif2000 KN38Ciri-ciri orbitEpos 14 Mei 2008Aphelion3.1652818Perihelion2.4332542Eksentrisitas0.1307534Periode orbit1710.6656200Anomali rata-rata253.18226Inklinasi13.90196Bujur node menaik82.71468Argumen perihelion160.21643Ciri-ciri fisikMagnitudo mutlak (H)15.9 81822 Jamesearly (2000 KN38) adalah sebuah as…
Rashtrakutas Manyakhetaರಾಷ್ಟ್ರಕೂಟ753–982 Jangkauan terluas Kemaharajaan Rashtrakuta, 800 M, 915 MStatusKemaharajaanIbu kotaManyakhetaBahasa yang umum digunakanKannadaSanskertaAgama HinduismeJainismeBuddhismePemerintahanMonarkiMaharaja • 735–756 Dantidurga• 973–982 Indra IV Sejarah • Catatan Rashtrakuta pertama 753• Didirikan 753• Dibubarkan 982 Didahului oleh Digantikan oleh Chalukya krjKerajaan Chalukya Barat…
Puteri Anetta Komarudin Anggota Dewan Perwakilan RakyatPetahanaMulai menjabat 1 Oktober 2019Daerah pemilihanJawa Barat VII Informasi pribadiLahirPuteri Anetta Komarudin21 Agustus 1993 (umur 30)Bandung, Jawa Barat, IndonesiaPartai politikGolkarOrang tuaAde Komarudin (ayah)Alma materUniversitas MelbourneSunting kotak info • L • B Puteri Anetta Komarudin (lahir 21 Agustus 1993) adalah politikus Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai Anggota DPR-RI sejak 2019 mewakili daerah …
CGTN FrançaisCGTN bahasa PrancisDiluncurkan1 Oktober 2007PemilikChina Global Television NetworkNegara Republik Rakyat TiongkokBahasaBahasa PrancisSitus webCGTN FrançaisTelevisi InternetCGTNCGTN Français CGTN bahasa Prancis, sebelumnya CCTV-F, adalah saluran hiburan dan berita berbahasa Prancis yang terfokus pada jaringan televisi, CGTN di Republik Rakyat Tiongkok. Saluran ini melayani ke penonton internasional. Semua program memiliki subjudul bahasa Prancis. Ada juga program-program berita me…
Pour les articles homonymes, voir Voyager. Voyager 2 Maquette de Voyager 2.Données générales Organisation NASA Constructeur JPL Programme Programme Voyager Domaine Étude de Jupiter, Saturne, Uranus, Neptune, de leurs lunes et du milieu interstellaire Type de mission Survols Statut En activité Lancement 20 août 1977 (46 ans, 7 mois et 14 jours) Lanceur Titan IIIE/Centaur Identifiant COSPAR 1977-076A Protection planétaire Catégorie II[1] Site http://voyager.jpl.nasa.gov/ Pri…
Untuk kegunaan lain, lihat Louisville dan Louisville. Louisville adalah kota terbesar utama dari negara bagian Kentucky, Amerika Serikat. Menurut sensus 2004 Amerika Serikat jumlah penduduk kota ini 556.332 jiwa (daerah kota). Wali kota Louisville sekarang adalah Jerry E. Abramson. Budaya Olahraga Louisville mejadi satu-satunya kota di dunia yang merupakan tempat kelahiran empat juara tinju kelas berat: Marvin Hart, Muhammad Ali, Jimmy Ellis, dan Greg Page.[1] Kota kembar Jiujiang, Tiong…
Final Piala Liga Inggris 1982TurnamenPiala Liga Inggris 1981–1982 Liverpool Tottenham Hotspur 3 1 setelah perpanjangan waktuTanggal13 Maret 1982StadionStadion Wembley, LondonWasitPeter Willis (County Durham)Penonton100.000← 1981 1983 → Final Piala Liga Inggris 1982 adalah pertandingan final ke-22 dari turnamen sepak bola Piala Liga Inggris untuk menentukan juara musim 1981–1982. Pertandingan ini diselenggarakan pada 13 Maret 1982 di Stadion Wembley. Liverpool memenangkan pertandi…
Transit museum in New York City Not to be confused with the New York Museum of Transportation near Rochester. New York Transit MuseumSide view of the street entrance on the corner of Boerum Place and Schermerhorn Street More information EstablishedJuly 4, 1976; 47 years ago (July 4, 1976)LocationFormer Court Street station, 99 Schermerhorn St, Brooklyn, NY 11201United StatesCoordinates40°41′25″N 73°59′24″W / 40.6904°N 73.9900°W / 40.6904; -73.9900…
Public secondary school in Towson, Maryland, United StatesTowson High SchoolTowson Law & Public Policy High SchoolLocationTowson, MarylandUnited StatesCoordinates39°23′27″N 76°36′01″W / 39.39083°N 76.60028°W / 39.39083; -76.60028InformationTypePublic SecondaryMottoA Tradition of ExcellenceEstablished1873School districtBaltimore County Public SchoolsSuperintendentDarryl L. WilliamsPrincipalKimberly CulbertsonGrades9-12Enrollment1,442 (2008)[1]Campus…
Election For related races, see 1972 United States gubernatorial elections. 1972 New Hampshire gubernatorial election ← 1970 November 7, 1972 1974 → Nominee Meldrim Thomson Jr. Roger J. Crowley Malcolm McLane Party Republican Democratic Independent Popular vote 133,702 126,107 63,199 Percentage 41.38% 39.03% 19.56% County results Thomson: 40–50% 50–60% 60–70% Crowley:…
Bilateral relationsKosovan–Polish relations Kosovo Poland Kosovan–Polish relations are foreign relations between Kosovo and Poland. Kosovo declared its independence from Serbia on 17 February 2008 and Poland recognised it on 26 February 2008.[1] Poland was the first Slavic country to do so. Consular relations Kosovo and Poland established consular relations on 8 November 2022.[2][3][4] Kosovo maintains a consulate in Warsaw.[5] Military Poland currentl…
KedunguterDesaNegara IndonesiaProvinsiJawa TengahKabupatenBanyumasKecamatanBanyumasKode pos53192Kode Kemendagri33.02.11.2007 Luas... km²Jumlah penduduk... jiwaKepadatan... jiwa/km² Kedunguter adalah sebuah desa di kecamatan Banyumas, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia. Pranala luar (Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021 (Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri…
Alliance for the Restoration of Peace and Counter-TerrorismIsbaheysiga Ladagaalanka ArgagaxisaddaFlag of ARPCTAlso known asSomali Warlord AllianceLeadersBotan Ise Alin Mohamed Afrah Qanyare Musa Sudi Yalahow Nuur Daqle Abdi Hasan Awale Qeybdiid Omar Muhamoud FinnishFoundation2006DissolvedJune 2006IdeologySecularismAllies Ethiopia TFG United StatesOpponents Islamic Courts Union Al-Shabaab Ras Kamboni BrigadesBattles and wars2006 Islamic Courts Union offensive • Battle o…
German actor Jens HarzerHarzer in 2017Born (1972-03-14) 14 March 1972 (age 52)Wiesbaden, West GermanyEducationOtto Falckenberg School of the Performing ArtsOccupationActorYears active1995–presentOrganizations Munich Kammerspiele Salzburg Festival Thalia Theatre AwardsIffland-Ring Jens Harzer (born 14 March 1972) is a German stage, film, and television actor. He began his career at the Munich Kammerspiele, and has been a member of the Thalia Theatre in Hamburg since 2009. He has appea…