Gajah Mada Plaza adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di Gambir, Jakarta Pusat. Didirikan pada tahun 1982, mal ini mengambil namanya dari alamatnya, Jalan Gajah Mada. Selain mal, gedung Gajah Mada Plaza menyatu dengan gedung perkantoran Gajah Mada Tower. Sejak tahun 2007, kepemilikan mal berada di tangan Lippo Group yang mengelolanya sebagai bagian dari Lippo Malls.[1]
Sejarah
Proyek Gajah Mada Plaza melakukan pemancangan pertama pada tahun 1978. Dikembangkan oleh Grup Harapan, pembangunan dilakukan dalam dua tahap: pengerjaan mal selesai pada tahun 1982, sementara kantor menyusul pada tahun 1984 setelah sempat dilanda musibah kebakaran pada tanggal 8 Agustus 1982 yang menghanguskan Lantai 6 dan 7. DMJM (Daniel, Mann, Johnson & Mendenhall), sebuah biro arsitek asal Amerika Serikat, berperan sebagai arsitek, dibantu oleh Meiji Watanabe & Associates dan J. Heru Gunawan, sementara Wiratman menggarap struktur. Gedung memiliki luas lantai sebesar 116.830 m2 dan terdiri atas 27 lantai, yakni mal berlantai 8, kantor berlantai 27, dan pelataran parkir setinggi 13 lantai.[2]
Tanggal peresmian Gajah Mada Plaza tidak diketahui secara pasti, kecuali bahwa mal melampaui target peresmian pada tanggal 15 Agustus 1982 karena masalah hubungan pendek listrik. Pasca dibuka, mal langsung saja diserbu oleh penyewa karena kondisi perekonomian Indonesia yang sedang naik daun saat itu; per tahun 1991, majalah SWA mencatat bahwa mal sudah 98% terisi oleh penyewa. Penyewa-penyewa awal mal termasuk Hero Supermarket, Rizeta Department Store, Combi Furniture Centre, Gramedia, dan Toko Gunung Agung. Rizeta digantikan oleh Rimo Department Store, kemudian Matahari Department Store yang masih menempati Lantai M sampai sekarang, begitu pula dengan Gramedia yang saat ini menempati Lantai UG. Gajah Mada Plaza juga dua kali menjadi tuan rumah pergelaran olahraga nasional dan internasional, tepatnya Pekan Olahraga Nasional 1985 dan Pesta Olahraga Asia Tenggara 1987 untuk cabang biliar dan snoker.[2]
Antara tahun 1994 dan 1996, Gajah Mada Plaza direnovasi untuk meningkatkan standarnya sehingga dapat bersaing dengan mal-mal baru yang dibuka pada dekade 1990-an, seperti Mal Ciputra Jakarta. Renovasi melibatkan Grahacipta Hadiprana dan menghabiskan biaya sebesar Rp20 miliar. Setelah Glodok Plaza dibakar habis akibat dari kerusuhan Mei 1998, Gajah Mada Plaza menggantikan perannya sebagai pusat barang elektronik di Jakarta, dengan penyulapan Lantai 3A menjadi "Computrade Centre". Halaman mal ini dahulu terbuka langsung dengan jalan, namun semenjak insiden penjarahan saat kerusuhan 1998, halaman sudah dipagari. Di tahun-tahun pertama Reformasi, Grup Harapan melepaskan kepemilikan mal yang selanjutnya diserahkan ke J.O. Tahta GMP. Pada tahun 2007, Gajah Mada Plaza kembali berpindah tangan ketika Lippo Karawaci mengakuisisinya.[2]
Pada tahun 2022, Gajah Mada Plaza direnovasi besar-besaran untuk menyegarkan citra mal sebagai pusat belanja kelas menengah ke atas.[3] Per tahun tersebut, selain Gramedia dan Matahari, mal kehadiran penyewa kunci Hypermart di Lantai LG,[4]MR.DIY di Lantai 2,[5]Cinépolis dan Playtopia di Lantai 3, Osbond Gym di Lantai 3A,[6] dan Rockstar Academy di Lantai 5.[7] Bioskop Cinépolis Gajah Mada Plaza dibuka pada tanggal 24 Mei 2019 dan terdiri atas 4 teater.[8] Satu ciri khas mal ini adalah adanya pusat toko hewan, New Petshop, di Lantai 3A,[9] serta sebuah kolam renang umum bernama The 5ky SwimPool di Lantai 5.[10]
