Bahasa Sunda Tangerang
Bahasa Sunda Tangerang adalah salah satu varietas bahasa Sunda yang umumnya dituturkan di sebagian wilayah Kabupaten Tangerang. Bahasa ini memiliki beberapa karakteristik tersendiri bila dibandingkan dengan bahasa Sunda lulugu (baku). Meskipun begitu, secara umum, perbedaan bahasa Sunda Tangerang dengan bahasa Sunda baku hanya sebatas perbedaan kosakata.[3] Pada umumnya, bahasa Sunda Tangerang tidak mengenal tingkatan berbahasa.[4] Klasifikasi dan persebaranBahasa Sunda Tangerang secara geografis dapat dikelompokkan sebagai bahasa Sunda Pesisir Utara.[2] Daerah pakai bahasa Sunda di Tangerang Raya meliputi desa Bugel, Babakanasem, Rawa Boni, Karet, Keroncong, Binong, Panunggangan Barat, Kademangan, Keranggan, Pakulonan, Lengkong Karya, Lengkong Wetan, Lengkong Gudang, Cilenggang, Dangdang, Suradita, Malang Nengah, Pagedangan, Bojongnangka, Ranca Kalapa, Peusar, Pasir Gadung, Sindangsih, Kotabumi, Sindangpanon, Sukatani, Rajeg, Rawa Kidang, Kemiri, Jengkol, Buniayu, Dangdeur, Carenang, Cisereh, Sodong, Taban, Bantarpanjang, Cikasungka, dan Cikuya.[5] FonologiDalam bidang fonologi atau tata bunyi. Bahasa Sunda Tangerang tidak jauh berbeda dengan bahasa Sunda baku. Unsur yang berbeda menyangkut fonem suprasegmental berupa intonasi panjang pada akhir kata. Fonem segmental berupa vokal, konsonan, dan gugus konsonan sama dengan bahasa Sunda baku. Hal yang berbeda dengan bahasa Sunda baku menyangkut perubahan vokal /ɨ/ ⟨eu⟩ pada beberapa kosakata bahasa Sunda baku menjadi /a/ pada bahasa Sunda Tangerang seperti pada kata berikut.[6]
Vokal /u/ berubah menjadi /o/ seperti pada kata:
Perubahan juga terjadi pada konsonan /d/, /k/, /n/ menjadi /dʒ/ ⟨j⟩, /h/, /ɲ/ ⟨ny⟩ pada kata:
Perbedaan lain juga menyangkut penambahan konsonan /h/ pada akhir kata pada kata:
Penambahan konsonan /d/ pada kata:
Penambahan (e)n di awal kata:
Penghilangan konsonan /h/ pada kata:
Selain perubahan, perbedaan, penambahan dan penghilangan, ditemukan pula penyingkatan kata (kontraksi) seperti pada kata:
MorfologiDalam bidang morfologi atau tata bentuk, bahasa Sunda Tangerang sama dengan bahasa Sunda baku. Dari segi afiks (imbuhan) dalam bahasa Sunda Tangerang ditemukan pula prefiks (awalan) sebagai berikut.[7] Prefiks
Infiks
Sufiks
Konfiks
ReduplikasiDemikian pula dalam hal reduplikasi (pengulangan), dalam bahasa Sunda Tangerang ditemukan reduplikasi berupa:
SintaksisDalam bidang sintaksis, bahasa Sunda Tangerang juga menunjukkan kesamaan dengan bahasa Sunda baku. Sebuah penelitian memperoleh data struktur frasa dengan inti di depan dan pewatas mengikutinya, seperti:[8]
Kata depan (preposisi) di 'di', relator nu 'yang', dan kata bilangan (numeralia) tilu 'tiga' masing-masing sebagai inti. Struktur ini dapat memberikan gambaran umum struktur yang lebih luas, yaitu klausa dan kalimat.[8] Lihat pulaReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
Pranala luar![]() Lihat Lampiran:Daftar Swadesh bahasa Sunda Tangerang di Wiktionary, kamus gratis.
Informasi yang berkaitan dengan Bahasa Sunda Tangerang |