Terminal SubangTerminal Subang merupakan terminal penumpang tipe A dan merupakan terminal induk terbesar di Kabupaten Subang. Terminal ini terletak di Jalan Darmodiharjo nomor 01, Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang. Terminal ini terletak pada kompleks yang sama dengan Pasar Tradisional Modern Subang (Pasar Baru) dan Sirkuit Gerry Mang Subang. Selain menjadi akses moda transportasi, area Terminal Subang yang cukup luas ini juga sering dimanfaatkan untuk event tertentu yang melibatkan jumlah massa cukup banyak. Setiap minggu pagi, suasana di sekitar Terminal Subang yang bersebelahan dengan Pasar Tradisional Modern Subang ini akan sangat ramai, karena adanya bermacam event kegiatan seperti senam bersama, bazar, konser musik, ataupun kegiatan massal lainnya. Pasca beroperasinya Tol Cipali, Terminal Subang makin sering menjadi tempat transit beragam moda transportasi angkutan umum. Beberapa perusahaan otomotif (PO) membuka agen layanan transportasi jarak jauh (antarprovinsi dan antar pulau) menuju area Jawa, Bali dan Lintas Sumatera di Exit Tol Subang, Cilameri, yang terletak 3,5 kilometer di sebelah utara Terminal Subang. Meski demikian, beberapa moda transportasi yang sebelumnya melewati wilayah Subang kini beralih ke Tol Cipali untuk mempersingkat waktu tempuh daripada via Sadang (Bungursari) - Subang - Kadipaten. Kewenangan pengelolaan terminal ini adalah milik Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Terminal Subang mendapatkan predikat sebagai terminal percontohan rekayasa sosial oleh Kementerian Perhubungan tahun 2017. Pengelolaan terminal ini dinilai sesuai dengan pilot project yang konsisten melaksanakan aturan yang ada secara berkesinambungan, sehingga berkesan positif bagi masyarakat pengguna jasa angkutan umum. Terminal ini mempunyai jadwal keberangkatan awal pukul 01.30 WIB dan mempunyai jadwal keberangkatan akhir pukul 15.00 WIB. Penumpang bus dari terminal ini rata-rata mencapai 390 orang per hari untuk bus AKDP, 1.160 orang per hari untuk bus AKDP lintasan dan 416 orang per hari untuk bus AKAP, yang sebagian besar merupakan para pekerja dan pedagang harian. Terminal ini melayani transportasi angkutan kota, angkutan pedesaan, mobil penumpang umum (MPU), bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan bus antarkota antarprovinsi (AKAP).[1][2][3][4][5] Penataan Shelter Keberangkatan Angkutan UmumShelter keberangkatan bus antarkota di Terminal Subang dibagi menjadi dua deret. Deret pertama mempunyai 6 shelter keberangkatan bus antarkota ke area Jawa Barat dan DKI Jakarta. Deret kedua mempunyai 5 shelter keberangkatan untuk angkutan kota, angkutan pedesaan dan mobil penumpang umum (MPU).[6][7][8][9][10]
Rute Angkutan Kota & Angkutan PedesaanSalah satu moda transportasi yang banyak terdapat di Subang adalah angkutan kota (angkot) dan angkutan pedesaan (angdes). Angkot dan angdes menggunakan kendaraan mobil merek Suzuki Carry atau Daihatsu Zebra Van. Angkot dan angdes Subang mempunyai perbedaan warna fisik kendaraan, angkot mempunyai ciri warna fisik kendaraan hijau tua dengan strip warna berbeda untuk trayek yang berbeda, sedangkan angdes mempunyai ciri warna fisik kendaraan hijau tua ataupun warna lainnya (abu-abu, oranye).Berikut merupakan trayek angkutan kota (angkot) yang terdapat di Terminal Subang.[11]
Sedangkan berikut merupakan trayek angkutan pedesaan (angdes) yang terdapat di Terminal Subang.
Rute Mobil Penumpang Umum (MPU)Elf merupakan sebutan untuk kendaraan penumpang berjenis microbus yang banyak digunakan di daerah Jawa Barat. Armada elf merujuk pada kendaraan merk Isuzu Elf dan Mitsubishi Colt Diesel 100 PS yang mempunyai ukuran lebih kecil. Elf biasanya melayani rute yang lebih jauh dibandingkan dengan angkutan kota, tetapi tidak sejauh bus, atau bisa juga melayani jalur-jalur khusus yang tidak terjangkau oleh bus. Berikut merupakan trayek mobil penumpang umum (MPU) di Terminal Subang.[11]
Rute Bus AntarkotaBerikut merupakan trayek reguler bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP) arah Jakarta dan Banten yang mempunyai titik pemberangkatan awal dari Terminal Subang. Seluruh trayek pada area ini akan melalui Kalijati, Sadang (Bungursari), Tol Cipularang, Tol Jakarta-Cikampek, dan kemudian akan melanjutkan perjalanan sesuai trayek masing-masing. Terkecuali untuk bus jurusan Bandung, bus trayek ini akan melalui Tol Cipali, Tol Cipularang, dan Pasteur.[4][12][13][14]
Berikut merupakan trayek lintasan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota antarprovinsi (AKAP) yang mempunyai titik pemberangkatan awal dari area Jabodetabek dan mempunyai tujuan akhir di Jawa Barat (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Bandung, Sumedang dan Tasikmalaya). Bus-bus ini tidak masuk ke shelter keberangkatan bus di Terminal Subang, sehingga penumpang yang ingin bepergian ke area sepanjang trayek bus, harus menunggu di area depan terminal. Beberapa bus bertrayek Cirebon dan Majalengka tidak melewati Subang, karena sebagian armada busnya melalui Jalan Tol Cipali dan keluar di Exit Tol Kertajati. Namun sebagian armada bus lainnya tetap melewati terminal dengan rute Exit Tol Kalijati, Subang, Cikamurang dan Kadipaten, namun dengan interval keberangkatan yang lebih lama daripada sebelum Tol Cipali diresmikan.[15]
Berikut merupakan trayek lintasan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang mempunyai titik tujuan akhir di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, dan Lintas Sumatera. Armada yang digunakan untuk trayek ini adalah bus dengan kelas eksekutif AC. Bus-bus ini tidak masuk ke shelter keberangkatan bus di Terminal Subang, melainkan dar i Exit Tol Cipali di Jalan Raya Subang-Sembung, Cilameri, Subang. Penumpang yang ingin bepergian ke area sepanjang trayek bus, harus membeli tiket terlebih dahulu dari agen-agen perjalanan dari perusahaan otobus (PO) yang tersebar di sekitar Exit Tol Subang.
Referensi
Informasi yang berkaitan dengan Terminal Subang |